backup og meta

Midazolam

Midazolam

Midazolam adalah obat bius yang digunakan dalam prosedur bedah minor, bedah mulut, serta untuk pasien dengan perawatan intensif.

Golongan obat: anestetik, antikonvulsan

Merek dagang etil klorida: Midazolam-Hameln, Fortanest, Miloz, Hipnoz, Midazolam Hydrochloride, Sedacum, Sedacum 0,1%

Apa itu obat midazolam?

Midazolam adalah obat bius yang termasuk golongan benzodiazepine. Obat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat dengan cara meningkatkan respons sel saraf yang bertugas untuk memberikan sinyal tenang.

Respons tersebut akan membuat pasien lebih rileks, mengantuk, atau tidak sadarkan diri. Dokter umumnya memberikan obat bius ini sebelum prosedur operasi.

Selain itu, ada pula penggunaan midazolam untuk kondisi lain sebagai berikut.

  • Masalah psikologis seperti gangguan kecemasan, gangguan panik, dan depresi akut.
  • Pencegahan sekaligus penanganan terhadap kejang.
  • Sakau alkohol (alcohol withdrawal).
  • Gangguan tidur seperti insomnia.

Penting untuk diketahui bahwa Anda tidak bisa sembarangan mendapatkan obat ini. Pasalnya, penggunaan obat-obatan golongan benzodiazepine harus berdasarkan resep dokter.

Selama menggunakan obat ini, Anda mungkin akan mendapatkan pengawasan ketat oleh dokter maupun perawat. Hal ini dilakukan untuk memantau respons kesehatan tubuh Anda terhadap pengobatan secara menyeluruh.

Sediaan dan dosis midazolam

anestesi spinal

Midazolam tersedia dalam bentuk larutan untuk jalur injeksi (suntikan). Berikut aturan pemberian obat ini menurut indikasi dan kelompok usia.

Obat bius atau penenang (injeksi)

  • Dewasa dan anak di atas 12 tahun: sebelum prosedur bedah minor dan bedah mulut, berikan dosis awal 2–2,5 mg dengan kecepatan 2 mg/menit 5–10 menit. Tingkatkan dosis sebanyak 0,5–1 mg dengan interval 2 menit hingga dosis akhir yang diinginkan tercapai. 
  • Anak-anak 6 bulan–5 tahun: dosis awal 0,05–0,1 mg/kg, bisa ditingkatkan hingga 0,6 mg/kg bila perlu (dosis maksimum 6 mg). Berikan dalam waktu 2–3 menit, 5–10 menit sebelum prosedur dengan interval 2–5 menit sebelum memberikan dosis tambahan.
  • Anak-anak 6–12 tahun: dosis awal 0,025–0,05 mg/kg, bisa ditingkatkan hingga 0,4 mg/kg bila perlu (dosis maksimum 10 mg). Berikan dalam waktu 2–3 menit, 5–10 menit sebelum prosedur dengan interval 2–5 menit sebelum memberikan dosis tambahan.
  • Lansia: dosis awal 0,5–1 mg dengan kecepatan maksimum 2 mg/menit, 5–10 menit sebelum prosedur. Dosis maksimum 3,5 mg.

Obat bius sebelum pembedahan (injeksi)

  • Dewasa: 0,07–0,1 mg/kg melalui injeksi intramuskular (IM), 20–60 menit sebelum operasi. Alternatifnya, 1–2 mg melalui injeksi intravena (IV), 5–30 menit sebelum operasi dan diulang bila perlu.
  • Anak-anak 1 – 15 tahun: 0,08–0,2 mg/kg melalui injeksi IM, 15–30 menit sebelum operasi.
  • Lansia: 0,025–0,05 mg/kg melalui injeksi IM, 20–60 menit sebelum operasi. Alternatifnya, 0,5 mg melalui injeksi IV, 5–30 menit sebelum operasi dan diulang bila perlu.

Aturan pakai midazolam

Midazolam adalah obat bius yang penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. Anda tidak diperbolehkan menggunakan obat ini sendiri dan harus pergi ke klinik atau rumah sakit untuk mendapatkannya.

Dokter biasanya memberikan obat ini dalam dosis tunggal sebelum prosedur operasi atau pembedahan. Pemberian dosis disesuaikan dengan kondisi medis serta respons pasien terhadap obat.

Setelah obat diberikan, dokter akan mengawasi tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, dan kadar oksigen. Hal ini bertujuan untuk memastikan obat bekerja secara optimal dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Efek samping midazolam

sakit kepala

Efek samping obat bius yang paling umum antara lain:

  • hilang ingatan ringan setelah menjalani prosedur,
  • mengantuk,
  • pusing,
  • sakit kepala ringan,
  • mual dan muntah,
  • hidung meler,
  • bersin-bersin,
  • pandangan kabur, dan
  • badan lemas selama pemulihan dari obat bius setelah operasi.

Obat ini juga berpotensi menyebabkan reaksi alergi parah (syok anafilaktik). Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami ruam, gatal-gatal, sesak napas, serta bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Anda juga sebaiknya segera memberi tahu perawat atau dokter bila mengalami batuk kronis, badan lemas, detak jantung lambat, dan halusinasi.

Tidak semua orang mengalami efek samping yang disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai midazolam

Sebelum menggunakan midazolam, beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Alergi terhadap obat bius atau obat golongan benzodiazepine lainnya.
  • Memiliki riwayat penyakit pernapasan, penyakit hati, gagal ginjal, dan glaukoma.
  • Memiliki riwayat kecanduan terhadap alkohol atau obat-obatan tertentu.
  • Rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Jika Anda tidak dapat memastikan apakah Anda memiliki kondisi di atas, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah midazolam aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Menurut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil oleh US Food and Drug Administration (US FDA), midazolam termasuk ke dalam golongan D. Artinya, terdapat bukti adanya efek obat terhadap janin.

Midazolam dapat masuk ke dalam ASI sehingga berpotensi membahayakan bayi. Oleh karena itu, obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan dan harus digunakan secara hati-hati pada ibu menyusui.

Interaksi midazolam dengan obat lain

Beri tahu dokter tentang semua obat yang sedang, pernah, atau akan gunakan selama menggunakan obat bius ini, khususnya:

  • bosentan,
  • imatinib,
  • nefazodone,
  • St. John Wort,
  • antidepresan,
  • antihistamin untuk alergi,
  • antibiotik klaritromisin, eritromisin, dan telitromisin,
  • antijamur itrakonazol, ketokonazol, dan posaconazole,
  • obat jantung seperti nicardipine dan quinidine,
  • obat penenang dan obat tidur,
  • pereda nyeri golongan narkotik,
  • obat-obatan kejang karbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin, serta
  • obat-obatan TBC yang meliputi isoniazid, rifabutin, dan rifampin.

Midazolam merupakan obat anestetik lokal yang berfungsi menghilangkan nyeri selama operasi minor dan bedah mulut.

Guna mencegah efek samping, pastikan Anda memberi tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Midazolam: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. (2021). Retrieved 25 November 2021, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/midazolam?mtype=generic

FDA Pregnancy Categories – CHEMM. (2021). Retrieved 25 November 2021, from https://chemm.hhs.gov/pregnancycategories.htm

Versi Terbaru

17/12/2021

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apa yang Terjadi Kalau Kita Mendadak Bangun Saat Sedang Dioperasi?

Anestesi Umum (Bius Total)


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 17/12/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan