Saat menggunakan obat, Anda mungkin penasaran bagaimana terjadinya metabolisme obat di dalam tubuh hingga dapat mengatasi keluhan yang dialami. Untuk mengetahui proses metabolismenya, jangan lewatkan pembahasan di bawah ini!
Metabolisme obat di dalam tubuh
Metabolisme obat adalah proses perubahan struktur kimia obat agar nantinya dapat diserap oleh tubuh dan memberikan efek obat, misalnya mengatasi keluhan kesehatan.
Tujuan utama proses metabolisme obat ini adalah untuk mengubah obat yang larut lemak menjadi larut air, sehingga nantinya dapat mudah diekskresikan dari tubuh melalui urine.
Proses metabolisme ini dipengaruhi oleh enzim dan terjadi terutama di organ hati, yang selanjutnya dikenal sebagai biotransformasi.
Dalam tahap ini, enzim P-450 yang terdiri dari asam amino (protein) berperan untuk memecah dan mengubah bentuk zat kimia tersebut agar bisa bekerja lebih efektif.
Ketika enzim pencernaan yang diproduksi dalam hati ini tidak cukup, obat akan bekerja lebih lambat dan efek manfaat yang ditimbulkan juga tidak cepat.
Faktor yang memengaruhi metabolisme obat
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi produksi enzim ini seperti di bawah ini.
- Makanan atau obat-obatan lain yang dapat menimbulkan interaksi obat atau mengganggu efektivitasnya.
- Perbedaan laju metabolisme yang diwariskan lewat gen.
- Kondisi medis yang menyerang liver seperti sirosis hati.
- Faktor usia, misalnya anak-anak dan lansia.
Pada anak-anak, terutama bayi yang baru lahir, hati tidak bisa memproduksi enzim tersebut dengan sempurna.
Sementara pada lansia, kemampuan hati semakin menurun untuk memproduksi enzim tersebut.
Sehingga anak-anak dan lansia biasanya diberikan dosis obat yang rendah untuk memudahkan kerja hati.
Metabolisme obat merupakan bagian dari kinetika obat, yakni proses masuknya obat ke dalam tubuh, lalu diserap, hingga dikeluarkan zat sisanya.
Mengetahui metabolisme dan perjalanan obat di dalam tubuh akan membantu Anda memahami lama reaksi obat hingga bagaimana obat bekerja mengatasi keluhan sakit.
Proses kinetika obat
Seperti yang disebutkan sebelumnya, metabolisme obat merupakan salah satu tahapan kinetika obat.
Proses ini memiliki 4 tahapan yang disebut dengan ADME, yaitu absorption, distribution, metabolism, dan excretion.
1. Absorption atau penyerapan obat
Tahap pertama kinetika obat adalah penyerapan obat ke dalam darah.
Obat masuk ke dalam tubuh dalam berbagai cara, melalui oral (diminum), rektum (supositoria), atau dengan menyuntikkan ke dalam pembuluh darah.
Obat yang disuntikkan akan masuk ke pembuluh darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Apabila obat masuk dengan cara oral atau diminum, obat tersebut akan masuk dulu ke dalam sistem pencernaan sebelum diserap di usus halus untuk dialirkan menuju pembuluh darah.
Berikut faktor yang mempengaruhi kecepatan penyerapan obat di dalam tubuh.
- Kondisi medis yang mengganggu pencernaan dan aliran darah.
- Jenis obat (obat hirup dan injeksi cenderung lebih cepat diserap).
- Interaksi obat.
Selain memengaruhi kecepatan penyerapan, faktor tersebut dapat mengurangi efektivitas atau menimbulkan efek samping obat.