Meropenem adalah obat untuk melawan infeksi bakteri. Di Indonesia, obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Apa itu meropenem?
Meropenem adalah obat antibiotik yang berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini tergolong ke dalam kelas antibakteri carbapenem beta laktam.
Mengutip PubChem, obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri penyebab penyakit. Hal ini menyebabkan kerusakan pada sel bakteri.
Ini adalah antibiotik spektrum luas, artinya obat ini dapat menyasar banyak bakteri sekaligus (jenis gram positif dan gram negatif).
Manfaat obat meropenem digunakan untuk melawan infeksi bakteri parah penyebab penyakit:
- meningitis,
- sepsis,
- pneumonia,
- infeksi paru-paru dan bronkus pada pasien fibrosis kistik,
- komplikasi infeksi saluran kemih (ISK),
- komplikasi infeksi di dalam perut,
- infeksi yang didapat selama atau sesudah persalinan, dan
- komplikasi infeksi kulit dan jaringan lunak.
Penting dipahami bahwa obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu.
Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter dan tidak boleh digunakan sembarangan. Anda mungkin akan mendapatkan pengawasan ketat oleh dokter selama mengonsumsi obat ini.
Hal ini dilakukan untuk menghindari efek samping yang berbahaya dan berakibat fatal.
Sediaan dan dosis meropenem
Mengutip situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat ini berbentuk serbuk injeksi dengan dosis sebesar 500 mg dan 1 gram.
Inilah dosis meropenem berdasarkan penyakit yang bisa diatasinya.
Infeksi saluran pernapasan bawah
- Dewasa
Pada pasien fibrosis kistik yang memburuk, berikan obat sebanyak 2 gram setiap 8 jam melalui infus. Dosis diberikan selama 15–30 menit.
- Anak-anak
Untuk anak berusia tiga bulan ke atas dengan berat badan sebesar 50 kg atau kurang, berikan meropenem sebanyak 40 mg/kg berat badan setiap 8 jam melalui infus selama 15-30 menit.
Untuk anak-anak dengan berat badan di atas 50 kg, dosis sama dengan orang dewasa.
Infeksi bakteri gram-negatif dan gram-positif yang rentan
Pengobatan ini diberikan pada kasus:
- pneumonia berat,
- komplikasi ISK,
- infeksi komplikasi intra-abdomen,
- infeksi kulit, dan
- infeksi ginekologi.
Inilah dosis pengobatan meropenem untuk infeksi bakteri gram-negatif dan gram-positif yang rentan berdasarkan kelompok usia:
- Dewasa
Dosis obat meropenem diberikan sebanyak 0,5–1 gram setiap 8 jam melalui infus. Durasi pengobatan selama 15–30 menit atau melalui injeksi bolus selama 3–5 menit.
- Anak-anak
Untuk umur tiga bulan ke bawah dengan berat badan sampai dengan 50 kg, dosis obat sebesar 10–20 mg/kg setiap 8 jam.
Pemberian meropenem melalui infus selama 15–30 menit atau melalui injeksi bolus selama 3–5 menit. Untuk berat badan anak lebih dari 50 kg, dosis sama seperti orang dewasa.
Meningitis
- Dewasa
Dosis sebanyak 2 gram setiap 8 jam melalui infus selama 15–30 menit.
- Anak-anak
Untuk usia bayi hingga 3 bulan dengan berat badan sebesar 50 kg ke bawah, berikan dosis sebanyak 40 mg/kg berat badan setiap 8 jam melalui infus.
Durasi pemberian selama 15–30 menit. Untuk berat badan di atas 50 kg, dosis sama dengan orang dewasa.
Aturan pakai meropenem
Pemberian obat hanya dilakukan oleh dokter dan perawat. Obat hanya diberikan lewat suntikan atau infus di vena.
Serbuk obat tidak dicampur atau ditambahkan dengan larutan yang mengandung obat-obatan lainnya. Penyuntikan berlangsung selama 5 menit atau di antara 15–30 menit.
Obat diberikan setiap hari pada waktu yang sama.
Efek samping meropenem
Sama seperti obat pada umumnya, obat ini bisa menimbulkan efek samping, meskipun tidak semua orang mengalaminya.
Inilah beberapa efek samping obat yang mungkin timbul:
Reaksi alergi
Segera hentikan meropenem dan hubungi dokter ssecepatnya jika Anda mengalami kondisi berikut:
- Ruam, gatal, dan biduran parah di kulit.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau bagian tubuh lainnya.
- Napas pendek, mengi, atau sulit bernapas.
- Reaksi kulit serius, seperti hipersensitivitas, kulit merah mengelupas, tonjolan disertai nanah yang mungkin disertai demam tinggi dan nyeri sendi, Stevens-Johnson syndrome, atau toxic epidermal necrolysis.
Efek samping yang merusak sel darah merah
Tanda-tandanya, yakni:
- sesak napas tiba-tiba, dan
- urine berwarna merah atau cokelat.
Efek samping yang sering muncul
Ini muncul pada 1 dari 10 orang.
- Sakit perut.
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Sakit kepala.
- Ruam dan gatal pada kulit.
- Nyeri dan radang.
- Peningkatan trombosit.
- Perubahan hasil pada tes darah dan kinerja liver.
Efek samping tidak biasa
Efek samping meropenem ini muncul pada 1 dari 100 orang. Inilah efek yang mungkin akan timbul:
- Perubahan pada darah, seperti berkurangnya trombosit dan menyebabkan lebam dengan mudah, penurunan sel darah putih, dan peningkatan bilirubin.
- Perubahan hasil tes darah yang berkaitan dengan kinerja ginjal.
- Kesemutan.
- Infeksi jamur pada mulut atau vagina.
- Radang usus dan diare.
- Nyeri pada bagian vena yang disuntik.
- Perubahan darah, seperti sering infeksi, suhu tubuh tinggi, dan radang tenggorokan.
Efek samping jarang
Kondisi ini hanya dijumpai sebanyak 1 dari seribu orang, yakni:
- kejang dan
- disorientasi dan kebingungan (delirium).
Peringatan dan perhatian saat pakai meropenem
Jangan gunakan obat meropenem jika Anda memiliki kondisi berikut.
- Alergi meropenem atau kandungan lain yang ada pada obat meropenem.
- Alergi atau hipersensitif antibiotik, seperti penisilin, sefalosporin, dan karbapenem.
Beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi berikut.
- Masalah ginjal dan liver.
- Diare hebat setelah mengonsumsi antibiotik.
- Anda mungkin mendapatkan hasil tes Coomb positif. Ini berarti bahwa adanya antibodi yang menyerang sel darah merah Anda.
- Anda juga mungkin akan mengalami reaksi kulit parah. Segera hubungi dokter jika ini terjadi.
Jangan simpan obat pada suhu di atas 25 ºCelsius.
Apakah meropenem aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Jika Anda berencana, menduga, atau sedang hamil, tanyakan dokter sebelum konsumsi obat ini.
Disarankan untuk menghindari penggunaan meropenem selama kehamilan. Dokter akan memutuskan apakah Anda harus menggunakan meropenem atau tidak.
Beri tahu pula dokter jika Anda sedang atau berniat menyusui sebelum mendapatkan meropenem.
Obat ini terserap dalam ASI dalam jumlah kecil. Jadi, dokter akan memutuskan apakah Anda harus menggunakan obat ini saat menyusui.
Interaksi meropenem dengan obat lain
Beri tahu dokter jika Anda sedang, baru saja, atau akan mengonsumsi obat-obatan lainnya, termasuk obat tanpa resep dan obat herbal.
Meropenem dapat memengaruhi kinerja obat lain dan sebaliknya.
Secara keseluruhan, beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan berikut.
- Probenecid (obat untuk asam urat).
- Obat minum antikoagulan (obat untuk mencegah pembekuan darah).
- Valproic acid, sodium valproate, atau valpromide (obat untuk epilepsi).
Meropenem adalah obat antibiotik berbentuk serbuk injeksi. Obat ini berguna untuk menyembuhkan penyakit akibat infeksi bakteri. Dapatkan meropenem hanya dengan resep dokter.
[embed-health-tool-bmi]