Iodixanol adalah obat yang digunakan sebagai media kontras untuk prosedur diagnostik atau selama angiografi jantung. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan aturan pakai iodixanol atau iodiksanol melalui penjelasan berikut.
Golongan obat: Media kontras
Merek dagang: Metacosfar dan Visipaque
Apa itu obat iodixanol?
Iodixanol (iodiksanol) adalah obat yang digunakan untuk membantu mendiagnosis atau menemukan masalah pada jantung, otak, kepala, pembuluh darah, ginjal, kandung kemih, dan bagian tubuh lainnya.
Obat ini termasuk media kontras beryodium. Media kontras digunakan untuk membuat gambaran yang jelas tentang berbagai bagian tubuh selama prosedur medis tertentu, seperti CT scan dan angiografi.
Iodiksanol bekerja dengan meningkatkan kontras pada bagian tubuh dan cairan di dalamnya selama pemeriksaan medis.
Hal ini dilakukan untuk mengamati pembuluh darah jantung dengan menggunakan teknologi pencitraan sinar-X.
Selain itu, fungsi iodixanol, yaitu untuk memperjelas gambar yang diperoleh selama CT scan, sehingga dokter dapat lebih mudah mendiagnosis kondisi pasien.
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras dan diberikan hanya dalam pengawasan dokter. Oleh karena itu, pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, segera konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Dosis obat iodixanol
Obat iodixanol tersedia dalam bentuk cairan injeksi dengan rincian kemasan sebagai berikut.
- Vial berisi 100 mL, 50 mL, dan 20 mL.
- Botol berisi 50 mL.
Adapun dosis dapat bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan, usia, berat badan, kesehatan jantung, dan kondisi umum pasien serta teknik yang digunakan.
Berikut adalah dosis obat iodixanol berdasarkan laman MIMS.
- Arteriografi serebral selektif: 270/320 mg I/mL, volume 5 – 10 mL/injeksi.
- Aortografi: 270/320 mg I/mL, volume 40 – 60 mL/injeksi.
- Arteriografi perifer: 270/320 mg I/mL, volume 30 – 60 mL/injeksi.
- Arteriografi viseral selektif: 270 mg I/mL, volume 10 – 40 mL/injeksi.
- Injeksi ventrikel kiri & akar aorta kardioangiografi pada dewasa: 320 mg I/mL, volume 30 – 60 mL/injeksi.
- Arteriografi koroner selektif pada anak: 320 mg I/mL, volume: 4 – 8 mL/injeksi atau 270/320 mg I/mL, tergantung usia, berat badan, dan patologi (maksimal: 10 mL/kg).
- Urografi pada dewasa: 270/320 mg I/mL, volume 40 – 80 mL. Anak >7 kg: 270/320 mg I/mL, volume: 2 – 3 mL/kg. Anak <7 kg: 270/320 mg I/mL, volume: 2 – 4 mL/kg. Semua dosis tergantung pada usia dan patologi (maksimal: 50 mL).
- Venografi: 270/320 mg I/mL, volume: 50 – 150 mL/kaki.
- Peningkatan CT kepala pada dewasa: 270/320 mg I/mL, volume: 50 – 150 mL.
- CT tubuh: 270/320 mg I/mL, volume: 75 – 150 mL.
- CT kepala dan tubuh pada anak: 270/320 mg I/mL 2 – 3 mL/kg hingga 50 mL (dalam beberapa kasus, hingga 150 mL dapat diberikan).
- Mielografi lumbal dan toraks intratekal (injeksi lumbal): 270 mg I/mL, volume: 10 – 12 mL atau 320 mg I/mL, volume: 10 mL.
- Mielografi serviks (injeksi serviks atau lumbar): 270 mg I/mL, volume: 10 – 12 mL atau 320 mg I/mL, volume: 10 mL.
Dosis iodiksanol dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.
Aturan pakai obat iodixanol
Iodixanol atau iodiksanol diberikan dengan cara disuntikkan melalui pembuluh darah (intravena), pembuluh nadi (intra-arteri), dan sumsum tulang belakang (intratekal).
Pemberian dosis obat iodixanol ini tergantung pada jenis penyakit, usia, dan kondisi pasien.
Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering tanpa persetujuan dokter.
Kondisi Anda tidak akan membaik dengan lebih cepat dan risiko efek samping serius mungkin meningkat.
Efek samping obat iodixanol
Segera dapatkan bantuan medis darurat bila Anda mengalami tanda reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sulit bernapas, detak jantung cepat, hingga pembengkakan di lidah atau tenggorokan.
Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami efek samping yang mungkin terjadi di antaranya sebagai berikut.
- Ketidaknyamanan di tempat suntikan.
- Nyeri dada (angina).
- Sakit kepala.
- Migrain.
- Sensasi berputar (vertigo).
- Mati rasa dan kesemutan.
- Gatal.
- Ruam kulit.
- Kemerahan.
- Perubahan rasa.
- Dyspnea.
- Bronkospasme.
- Urtikaria yang berat.
- Gagal ginjal akut.
- Tromboemboli.
- Tiroid tirotoksikosis.
- Hipertiroidisme.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin pula ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda khawatir mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah kepada dokter atau apoteker Anda.