backup og meta

Berbagai Cara Pencegahan Leukemia yang Perlu Diterapkan Sejak Dini

Berbagai Cara Pencegahan Leukemia yang Perlu Diterapkan Sejak Dini

Angka kematian akibat leukemia menempati posisi kelima setelah kanker paru, kanker payudara, kanker serviks, dan kanker hati. Data yang dirilis World Health Organization menyebut tahun 2018, total kematian akibat leukemia di Indonesia mencapai 11.314 kasus. Mengingat bahaya penyakit ini, pencegahan leukemia harus dilakukan sedini mungkin. Apalagi, penyakit ini dapat terjadi pada siapapun dan kapanpun. Lantas, apa saja cara mencegah leukemia yang perlu diterapkan?

Berbagai cara pencegahan leukemia yang perlu diterapkan

Penyebab leukemia memang belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor disebut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker darah ini.

Beberapa faktor memang tidak bisa dihindari, seperti usia dan jenis kelamin. Meski demikian, Anda masih bisa menurunkan risiko leukemia dengan menerapkan berbagai cara pencegahan sejak dini. Berikut cara mencegah leukemia yang bisa Anda terapkan:

1. Menghindari paparan bahan kimia

bahaya asap knalpot

Paparan bahan kimia, seperti benzena dan formaldehyde, disebut dapat meningkat risiko seseorang terkena leukemia. Oleh karena itu, salah satu cara pencegahan leukemia, yaitu dengan menghindari paparan kedua bahan kimia tersebut.

Dilansir dari American Cancer Society, benzena adalah cairan yang berbau harum, tidak berwarna, dan mudah terbakar. Cairan ini dapat ditemukan di bensin dan kerap digunakan dalam industri bahan kimia, seperti plastik, pelumas, karet, pewarna, deterjen, obat-obatan, dan pestisida.

Untuk dapat mencegah leukemia, Anda perlu menghindari kontak kulit dengan bensin dan hindari berdekatan dengan mobil yang sedang tidak bergerak agar tidak terpapar asap knalpot mobil. Anda pun perlu mengurangi paparan dari cat, bahan pewarna lain, atau produk mengandung benzena lainnya, terutama di ruang tanpa ventilasi.

Bila Anda bekerja di industri bahan kimia, bicarakan dengan atasan Anda untuk mengganti benzena dengan bahan pelarut lain atau menggunakan peralatan pelindung diri agar sebisa mungkin terhindar dari paparan.

Selain benzena, formaldehyde juga bisa berbahaya bagi kesehatan Anda bila terpapar secara terus menerus. Formaldehyde adalah bahan kimia yang biasa digunakan dalam beberapa bahan bangunan dan produk rumah tangga, seperti lantai, furnitur, kain, kosmetik, deterjen, cat, dan pestisida.

Oleh karena itu, rumah Anda sendiri bisa berbahaya bagi Anda karena kandungan formaldehyde yang tinggi. Untuk pencegahan leukemia, Anda perlu memilih furnitur dan produk rumah tangga dengan kandungan formaldehyde yang rendah atau tanpa formaldehyde.

Namun, bila sudah terlanjur menggunakan produk dengan kandungan tersebut, Anda bisa mengurangi paparannya dengan membuka jendela rumah selama beberapa menit setiap hari untuk menghirup udara segar, gunakan kipas angin sebanyak mungkin, jaga suhu dan kelembapan di dalam rumah, serta jangan merokok di dalam rumah.

2. Menghindari paparan radiasi yang tidak perlu

Paparan radiasi tingkat tinggi, seperti ledakan bom atom atau bekerja di pabrik senjata atom dan pembangkit listrik, disebut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukemia. Oleh karena itu, mengurangi paparan radiasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah leukemia.

Untuk meminimalkan paparan, Anda bisa mengurangi jam bekerja, menambah jarak antara Anda dan sumber radiasi, atau menggunakan pelindung diri. Bicarakan dengan atasan Anda mengenai hal ini.

Selain itu, paparan radiasi dari pemeriksaan atau pengobatan medis juga perlu dihindari sebagai bentuk pencegahan leukemia, seperti radioterapi, rontgen sinar-X, atau lainnya. Anda bisa memilih jenis pemeriksaan lainnya, seperti ultrasound, yang lebih aman (bila memungkinkan). Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai manfaat dan risiko dari penggunaan peralatan tersebut.

3. Menghindari rokok

Rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker, termasuk leukemia. Oleh karena itu, Anda perlu berhenti merokok dan menghindari asap rokok sebagai salah satu cara untuk pencegahan leukemia. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter bagaimana cara berhenti merokok yang tepat jika hal ini dirasa sulit.

4. Menjaga berat badan ideal

berat badan naik menopause

Beberapa studi menunjukkan, kegemukan atau obesitas mungkin meningkatkan risiko leukemia. Oleh karena itu, Anda bisa menurunkan risiko penyakit ini dengan menjaga berat badan tetap ideal.

Anda bisa melakukannya dengan berolahraga secara rutin dan teratur serta menghindari makanan berkalori tinggi. Lakukan olahraga 30 menit sehari untuk menjaga tubuh tetap sehat. Anda pun bisa mengecek berat badan ideal Anda melalui kalkulator BMI (body mass index) di sini.

5. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Mengonsumsi makanan tertentu memang tidak secara langsung dapat mencegah kanker. Namun, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat menjaga kesehatan tubuh Anda, sehingga cara ini dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk leukemia.

Sebagai pencegahan kanker, termasuk leukemia, Anda perlu mengonsumsi beragam buah dan sayuran yang kaya antioksidan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan yang mengandung lemak sehat. Anda pun perlu membatasi jumlah makanan olahan dan yang digoreng, lemak yang tidak sehat, gula, serta karbohidrat olahan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Agency for Toxic Substances and Disease Registry. 2020. Formaldehyde in Your Home: What you need to know. https://www.atsdr.cdc.gov/formaldehyde/home/index.html. Accessed August 5, 2020.

American Cancer Society. 2020. Benzene and Cancer Risk. https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/benzene.html#:~:text=Avoid%20skin%20contact%20with%20gasoline,chemicals%20that%20might%20contain%20benzene. Accessed August 5, 2020.

Canadian Cancer Society, 2020. Reducing your risk for leukemia. https://www.cancer.ca/en/cancer-information/cancer-type/leukemia/risks/reducing-your-risk/?region=on. Accessed August 5, 2020.

Cancer Treatment Centers of America. 2020. Risk factors for leukemia. https://www.cancercenter.com/cancer-types/leukemia/risk-factors. Accessed August 5, 2020.

Cleveland Clinic. 2020. Leukemia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4365-leukemia. Accessed August 5, 2020.

HelpGuide. 2020. Cancer Prevention Diet. https://www.helpguide.org/articles/diets/cancer-prevention-diet.htm#:~:text=Diets%20high%20in%20non%2Dstarchy,also%20protect%20against%20esophageal%20cancer. Accessed August 5, 2020.

Leukemia Foundation. 2020. Ways to Healthier and Live Longer. https://www.leukemiafoundation.org/leukemia-prevention. Accessed August 5, 2020.

Memorial Sloan Kettering Cancer Center. 2020. Risk Factors for Leukemia. https://www.mskcc.org/cancer-care/types/leukemias/risk-factors. Accessed August 5, 2020.

Stanford University – Environmental Health & Safety. 2020. https://ehs.stanford.edu/manual/radiation-protection-guidance-hospital-staff/radiation-exposure-protection. Accessed August 5, 2020.

WHO. 2020. Indonesia fact sheets, Globocan 2018. https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf. Accessed August 5, 2020.

Linet, M.S., Slovis, T.L., Miller, D.L., Kleinerman, R., Lee, C., Rajaraman, P., & Berrington de Gonzalez, A. (2012), Cancer risks associated with external radiation from diagnostic imaging procedures . CA: A Cancer Journal for Clinicians. 62: 75-100. https://doi.org/10.3322/caac.21132.

Versi Terbaru

13/10/2020

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

9 Pola Hidup Sehat untuk Penderita Kanker

Mengenal Jenis Leukemia dan Pilihan Perawatan yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 13/10/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan