backup og meta

Fludarabin (Fludarabine)

Fludarabin (Fludarabine)

Sebagai salah satu obat kanker, fludarabine bekerja dengan menghentikan pertumbuhan sel kanker baru dalam tubuh. Obat kemoterapi ini terdiri atas obat oral dan injeksi.

Golongan obat: antimetabolit

Merek dagang fludarabine: Fludara

Apa itu obat fludarabin?

Fludarabin (fludarabine) adalah obat yang digunakan dalam pengobatan leukemia, terutama untuk pasien dengan leukemia limfositik kronis sel B (B-CLL).

Leukemia atau kanker sel darah putih terjadi saat tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah putih dan kelenjar getah bening tumbuh di berbagai bagian tubuh.

Akibat dari produksi abnormal ini, sel darah putih tidak mampu menjalankan fungsi seharusnya untuk melawan penyakit.

Sebaliknya, sel darah putih malah menyerang sel darah yang sehat. Hal ini meningkatkan risiko infeksi, menurunkan kadar sel darah merah, memicu perdarahan, hingga menyebabkan kegagalan organ.

Pengobatan leukemia limfositik kronis dengan fludarabine dilakukan secara oral maupun injeksi. Sama seperti obat kanker lainnya, fludarabin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan sel kanker baru.

Fludarabine tergolong obat keras sehingga penggunaanya harus sesuai dengan resep dan di bawah pengawasan dokter ahli. 

Dosis fludarabine

aspirin untuk pengobatan kanker

Fludarabine memiliki dua jenis sediaan, yakni tablet oral dan serbuk injeksi untuk disuntikkan atau diinfus langsung ke ke pembuluh darah (intravena/IV).

Dokter akan menyesuaikan dosis fludarabine berdasarkan usia, luas permukaan tubuh (LPT), dan kondisi kesehatan pasien seperti berikut ini.

Dosis oral

Dosis untuk orang dewasa yaitu 40 mg/m2 LPT sekali sehari selama lima hari berturut-turut. Setelah itu, pengulangan dosis perlu dilakukan setiap 28 hari.

Obat ini diminum dengan bantuan air, baik sebelum maupun sesudah makan. Minumlah obat fludarabin oral secara utuh, tidak dengan mengunyah atau memecahkannya.

Dosis injeksi

Dosis untuk orang dewasa yaitu 25 mg/m2 LPT sekali sehari selama lima hari dengan pengulangan setiap 28 hari untuk melihat efek pengobatan.

Fludarabine injeksi akan diberikan dalam bentuk larutan sebagai suntikan maupun infus lewat pembuluh darah vena (intravena/IV). Sebagian besar obat diberikan melalui infus dalam waktu sekitar 30 menit.

Dosis untuk gangguan fungsi ginjal

Dosis fludarabine perlu disesuaikan untuk orang dengan penurunan fungsi ginjal. Pemberian dosis ini berdasarkan pengukuran klirens kreatinin (CrCl).

Jika nilai CrCl antara 30–70 mL/menit, dosis perlu dikurangi hingga 50 persen. Akan tetapi, obat ini tidak boleh diberikan bila CrCl kurang dari 30 mL/menit.

Tidak ada data terkontrol tentang dosis fludarabin pada lansia dan orang dengan gangguan fungsi hati. Maka dari itu, pemberian dosis perlu dilakukan secara hati-hati.

Selain itu, keamanan dan kemanjuran obat ini belum ditentukan untuk pasien anak berusia di bawah 18 tahun. Oleh sebab itu, mereka tidak dianjurkan untuk menerimanya.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan tidak adanya efek samping serius setelah mendapatkan obat sesuai dosis yang dianjurkan.

Aturan pakai fludarabine

Kemoterapi obat batuk berdarah

Ikuti anjuran dokter atau apoteker selama menggunakan obat fludarabin. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis yang telah diresepkan.

Fludarabin oral tersedia dalam bentuk tablet yang diminum dengan air. Anda bisa minum antara 3–10 tablet sekali sehari sesuai arahan dokter. 

Selain itu, obat leukemia limfositik kronis ini dapat Anda minum sebelum atau sesudah makan.

Obat ini bekerja lebih baik saat jumlahnya dalam tubuh berada dalam level konstan. Maka dari itu, minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari.

Jangan minum obat lebih banyak atau sedikit dari resep dokter. Hati-hati untuk tidak melewatkan dosis atau berhenti minum obat tanpa anjuran dokter sebelumnya.

Fludarabine injeksi hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis yang terlatih. Obat akan diberikan melalui suntikan atau infus intravena (IV). 

Setiap pasien akan mendapatkan dosis obat yang berbeda. Hal ini ditentukan sesuai usia, luas permukaan tubuh, dan kondisi yang dialaminya.

Obat fludarabin diberikan dalam sekali sehari lima hari berturut-turut dan pengulangan dosis setiap 28 hari sekali.

Pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan jadwal kontrol rutin yang telah ditetapkan oleh dokter.

Efek samping fludarabine

efek samping obat fludarabine

Fludarabine juga berpotensi memicu efek samping sama halnya seperti obat-obatan lainnya. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalaminya.

Berikut ini sejumlah efek samping cukup ringan hingga serius yang perlu Anda waspadai.

Efek samping tidak serius

Efek samping umum dan ringan akibat penggunaan obat fludarabin meliputi:

  • sel darah merah rendah (anemia),
  • mual dan muntah,
  • diare,
  • kehilangan nafsu makan,
  • merasa lemah dan lelah,
  • luka pada mulut, dan
  • bengkak tangan atau kaki.

Efek samping serius

Sementara itu, terdapat efek samping lain yang memerlukan perhatian ekstra, meliputi:

  • kejang,
  • sesak napas,
  • nyeri dada tiba-tiba,
  • batuk kering hingga berdarah,
  • tinja lembek atau berdarah,
  • kulit pucat atau menguning,
  • urine berwarna gelap,
  • mudah memar,
  • gangguan penglihatan,
  • detak jantung tidak teratur (aritmia), dan
  • perdarahan yang tidak biasa.

Fludarabin juga bisa memicu terjadinya reaksi alergi obat, yang ditandai dengan sulit bernapas, mengi, ruam, gatal, hingga pembengkakan pada lidah atau tenggorokan.

Jika Anda merasakan efek samping serius, segera beri tahu dokter atau cari bantuan medis darurat.

Mungkin masih ada efek samping lain yang bisa Anda rasakan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat fludarabin

perawatan setelah kemoterapi

Injeksi fludarabin bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah pada sumsum tulang. 

Penurunan jumlah sel darah merah bisa meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan. Ini bisa memicu gejala seperti demam, perdarahan abnormal, dan tinja berdarah atau hitam.

Pengobatan ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf. Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala berupa kebingungan, kejang, hingga koma.

Selain hal-hal tersebut, berikut beberapa hal lain yang harus Anda perhatikan sebelum mendapatkan obat fludarabin.

  • Hindari pemberian obat bila Anda alergi pada fludarabine atau kandungan lain di dalamnya.
  • Beri tahu dokter bila Anda pernah mengalami penyakit ginjal, masalah sumsum tulang belakang, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang mengalami infeksi virus, seperti herpes zoster, Epstein-Barr, atau virus yang memengaruhi sistem saraf pusat.
  • Konsultasikan bila Anda mengalami anemia hemolitik, yakni jenis anemia saat sel darah merah hancur dan mati lebih cepat dari seharusnya.
  • Pastikan Anda memberitahu dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan. 
  • Informasikan kepada dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang dalam masa menyusui.

Sediaan obat oral tidak memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus. Fludarabin oral baik disimpan di suhu ruangan yang jauh dari cahaya langsung.

Sementara itu, fludarabin injeksi perlu disimpan pada lemari pendingin dengan suhu 2–8℃. Obat ini juga harus segera digunakan setelah dilarutkan.

Perhatikan panduan penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Apakah obat fludarabin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat fludarabin.

Penelitian yang sangat terbatas pada hewan dan manusia telah menunjukkan risiko kelainan pada janin, keguguran dini, hingga kelahiran prematur.

Ibu menyusui yang sedang memperoleh fludarabine tidak boleh memberikan ASI. Hal ini karena obat bisa masuk ke ASI dan bisa mengganggu tumbuh kembang bayi.

Dokter umumnya juga mengharuskan pasangan memakai alat kontrasepsi selama perawatan dan enam bulan setelah perawatan berakhir.

Fludarabine tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui, kecuali bila dibutuhkan serta manfaat penggunaannya lebih besar dari risikonya.

Interaksi obat fludarabin dengan obat lain

Penggunaan obat kanker tidak boleh berbarengan dengan vaksin. Hal ini bisa membuat vaksin tidak bekerja dan membawa Anda terhadap risiko infeksi serius.

Interaksi obat fludarabin dengan obat-obatan lain dapat mengubah kinerja atau meningkatkan risiko efek samping serius. 

Beri tahu dokter atau apoteker bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti:

Selain daftar di atas, masih ada obat-obatan lain yang mungkin berinteraksi dengan fludarabin

Selalu konsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk di dalamnya obat-obatan resep, nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Dokter akan menyarankan Anda untuk mengurangi atau menghentikan dosis sementara, baik sebelum maupun setelah Anda mendapatkan obat ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Fludarabine. MIMS. (2017). Retrieved 14 April 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fludarabine?mtype=generic

Versi Terbaru

09/05/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Memahami Seputar Penyakit Leukemia pada Anak

Berbagai Cara Pencegahan Leukemia yang Perlu Diterapkan Sejak Dini


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 09/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan