Asam pipemidat adalah obat antibakteri yang digunakan untuk mengatasi infeksi pada saluran kemih.
Golongan obat: anti-infeksi khusus, antiseptik saluran kemih
Merek dagang asam pipemidat: Urinter, Urotractin, Urixin
Apa itu obat asam pipemidat?
Asam pipemidat (pipemidic acid) adalah obat antibakteri dari kelas piridopirimidin yang digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi pencernaan.
Pipemidic acid biasanya digunakan untuk mengobati ISK yang disebabkan oleh bakteri gram negatif seperti E. coli dan Klebsiella.
Namun, obat ini juga dapat mengatasi infeksi bakteri gram positif seperti Staphylococcus dan Enterococcus.
Antibiotik dapat menghentikan infeksi dengan dua cara, yakni mematikan bakteri secara langsung atau mencegah pertumbuhannya.
Di dalam tubuh, antibiotik ini bekerja dengan menghambat enzim yang berperan dalam pertumbuhan bakteri.
Sediaan dan dosis asam pipemidat
Pipemidic acid tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet salut selaput. Berikut adalah dosis pemberiannya.
- Dewasa: 400 mg setiap 12 jam. Obat harus dikonsumsi selama 10 hari untuk mencegah kambuhnya ISK.
- Dewasa dengan gagal ginjal: dosis untuk pasien gagal ginjal akan disesuaikan lebih lanjut.
Aturan pakai asam pipemidat
Minumlah asam pipemidat dengan segelas air putih atau bersama makanan. Jika Anda meminum obat ini dengan air putih, Anda dapat melakukannya sebelum atau sesudah makan.
Bila Anda lupa meminum obat, segera minum begitu Anda mengingatnya kecuali sudah waktunya meminum dosis kedua. Jangan menggandakan dosis obat yang Anda lewatkan.
Anda harus meminum obat secara rutin selama sepuluh minggu. Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi kepada dokter, sebab hal ini dapat menyebabkan kambuhnya infeksi.
Pastikan Anda mengikuti aturan minum obat yang benar. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran selama menggunakan obat ini, tanyakanlah kepada dokter atau apoteker Anda.
Efek samping pipemidic acid
Asam pipemidat dapat menimbulkan sejumlah efek samping, tetapi tidak semua orang akan mengalaminya. Setiap merek obat mungkin juga bisa menimbulkan efek samping yang berbeda-beda.
Beberapa efek samping yang mungkin Anda alami yakni:
- mual dan muntah,
- sakit perut,
- bentol-bentol,
- ruam kulit,
- biduran,
- pusing,
- vertigo,
- meningkatnya kadar nitrogen urea darah (BUN), serta
- meningkatnya kadar enzim hati SGOT dan SGPT.
Peringatan dan perhatian sebelum minum obat
Sebelum menggunakan pipemidic acid, beri tahu dokter apabila Anda memiliki kondisi berikut.
- Alergi terhadap antibiotik atau obat-obatan lainnya.
- Mengonsumsi antibiotik lain, seperti sefaleksin, ampisilin, dan streptomisin.
- Mengalami penyakit ginjal atau gagal ginjal.
- Sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
- Mengalami kelainan langka porfiria.
Jika Anda tidak bisa memastikan apakah Anda memiliki kondisi tersebut, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apakah pipemidic acid aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Asam pipemidat belum terdaftar dalam kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil oleh US Food and Drugs Administration (US FDA).
Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa obat ini bisa memengaruhi pertumbuhan fetus.
Menurut brosur informasi mengenai asam pipemidat keluaran AZIERTA Spanyol, obat ini juga dapat mengganggu proses pembentukan tulang pada anak-anak. Maka dari itu, antibiotik ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak.
Sementara itu, pengaruh pipemidic acid terhadap air susu ibu (ASI) belum diketahui.
Sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan Anda memberi tahu dokter dan apoteker bila sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
Interaksi dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa jenis obat atau zat yang mungkin berinteraksi dengan pipemidic acid antara lain:
Asam pipemidat merupakan obat untuk mengatasi dan mencegah infeksi pada saluran kemih dan saluran pencernaan. Obat ini efektif mencegah pertumbuhan bakteri gram negatif serta beberapa jenis bakteri gram positif.
Pastikan Anda memberi tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda untuk meminimalisasi risiko efek sampingnya.
[embed-health-tool-bmi]