Keju mudah membusuk dan berjamur? Hal ini mungkin terjadi karena Anda salah menyimpannya. Lantas, bagaimana cara menyimpan keju yang benar agar awet? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Tips menyimpan keju agar tahan lama
Keju merupakan produk berbahan dasar susu yang terbuat melalui proses fermentasi. Selayaknya produk olahan susu lainnya, keju pun harus disimpan di kulkas untuk menjaga kesegarannya.
Keju yang tersimpan dengan baik dapat digunakan dalam waktu lama dan diolah menjadi berbagai olahan keju sehat sehingga Anda bisa menikmati berbagai manfaat keju.
Berikut ini cara menyimpan keju yang benar yang perlu Anda ikuti.
1. Bungkus keju
Bila Anda membeli keju dan hanya menggunakan sebagian, sisa keju yang tidak digunakan bisa disimpan di kulkas.
Akan tetapi, cara menyimpan keju yang sudah dibuka tidak bisa sembarangan. Anda terlebih dahulu harus membungkus keju tersebut menggunakan aluminium foil atau kertas minyak.
Membungkus keju dengan aluminium foil atau kertas minyak dapat memberikan ruang bagi keju bernapas dan juga mencegah keju menjadi kering dan keras.
2. Jangan campurkan keju dalam satu bungkus
Saat membukus keju, Anda perlu melakukannya satu per satu. Jangan campurkan berbagai jenis keju ke dalam satu bungkus.
Pasalnya, beberapa jenis keju, seperti blue cheese membutuhkan lebih banyak oksigen dibandingkan jenis keju lainnya.
Selain itu, jangan pula menyatukan keju yang dibeli pada tanggal berbeda, sehingga Anda bisa mengetahui keju mana yang masih layak dikonsumsi.
Agar lebih mudah, setelah dibungkus, tuliskan tanggal kedaluwarsa keju tersebut.
3. Jangan bungkus keju dengan plastik
Plastik memang lebih mudah ditemui di rumah dibandingkan aluminium foil atau kertas minyak saat ingin menyimpan keju.
Namun, sebaiknya jangan gunakan plastik untuk langsung membungkus keju. Hal ini karena membungkus dengan plastik dapat membuat keju tidak bisa bernapas dan tidak bisa menyerap oksigen.
Bila hal ini terjadi, rasa pada keju dapat rusak, bahkan memungkinkan bakteri tumbuh di dalamnya. Seperti yang sudah diterangkan, sebaiknya gunakan aluminium foil atau kertas minyak.
4. Beri bungkus tambahan saat menyimpan keju
Agar keju lebih tahan lama, Anda perlu memberi bungkusan tambahan untuk keju. Pasalnya, keju yang sudah dibungkus kertas masih mungkin menjadi kering dan keras bila terlalu lama dibiarkan.
Untuk bungkus tambahan ini, plastik boleh Anda digunakan. Namun, jangan terlalu rapat dalam menutupnya. Buka sedikit plastik untuk memberi ruang bagi udara ketika menyimpan keju.
Hal ini juga bisa dilakukan untuk mencegah bau keju yang membusuk menyebar ke semua bagian kulkas serta mencegah keju menyerap bau dari makanan lainnya, misalnya daging di dalam kulkas.
5. Jangan simpan keju di dalam freezer
Cara menyimpan keju yang tepat selanjutnya adalah pastikan untuk menyimpannya di tempat yang tepat. Hindari meletakkannya di dalam freezer.
Meletakkan keju di dalam freezer memang bisa membuat keju lebih tahan lama dibandingkan bila hanya diletakkan di kulkas dua pintu.
Namun, di dalam freezer, keju bisa menjadi lebih kering, rapuh, dan kasar. Padahal keju paling enak dinikmati pada kondisi segar dengan rasa dan tekstur yang pas.
Jika Anda tidak sengaja membekukan keju, biarkan keju mencair secara perlahan di dalam lemari es sebelum digunakan.
Cara menyimpan keju yang sudah dibuka tanpa disimpan di kulkas
Jika keju sudah dibuka, sebaiknya bungkus keju dengan aluminium foil dan letakkan di wadah yang kedap udara. Kemudian, simpan keju di tempat yang aman dan tidak lembap agar tidak mudah berjamur.
6. Simpan keju di suhu yang tepat
Mengutip American Cheese Society, keju harus berada di suhu 1,5 – 7 °C agar keju dapat bertahan lama.
Selain itu, simpan keju di laci sayuran kulkas atau laci khusus untuk keju yang cenderung lebih dingin dan memiliki kelembapan yang tepat.
Cara ini penting terutama untuk keju yang bertekstur lembut agar tidak mudah berjamur.
7. Potong bagian keju yang terdapat jamur
Ketika ingin menggunakan keju, tetapi ada sedikit bagian yang berjamur pada keju Anda, jangan langsung membuang keju tersebut.
Anda bisa memotong bagian keju yang berjamur dan sisanya aman untuk digunakan. Namun, hal ini hanya berlaku untuk keju yang memiliki tekstur keras atau agak keras, seperti cheddar, parmesan, gouda.
Beberapa jenis keju yang bertekstur lembut, seperti blue cheese, chevre, atau keju dari susu kambing, ricotta, dan mozarella tidak aman dikonsumsi meski ada sedikit bagiannya yang terkena jamur.
Berapa lama keju dapat disimpan di kulkas?
Dibandingkan menyimpannya di suhu ruangan, keju lebih awet dan tahan lama jika disimpan di dalam kulkas. Waktu simpan keju di dalam kulkas juga bervariasi tergantung dengan jenis keju itu sendiri.
Mengutip situs USDA, keju bertekstur keras seperti keju cheddar yang belum terbuka dapat disimpan di kulkas hingga 6 bulan, keju yang sudah dibuka bisa bertahan 3 – 4 minggu.
Sementara itu, tipe keju yang lembut seperti cream cheese memiliki waktu simpan yang lebih pendek dibandingkan dengan keju cheddar. Cream cheese yang disimpan di kulkas biasanya dapat bertahan hingga 2 minggu.
Untuk itu, sebelum masak menggunakan keju, pastikan memeriksa kondisi keju terlebih dahulu. Jika keju yang disimpan telah berubah terlalu kering, berlendir, dan muncul bau tidak sedap, sebaiknya hindari menggunakannya.
[embed-health-tool-bmi]