backup og meta

6 Penyebab Makanan Lebih Cepat Basi dari Biasanya

6 Penyebab Makanan Lebih Cepat Basi dari Biasanya

Sekalipun Anda sudah mengolah dan menyimpan makanan dengan benar, ada saja makanan yang jadi lebih cepat basi. Ada sejumlah faktor yang mengurangi umur simpan suatu makanan, mulai dari suhu dan tempat penyimpanan sampai paparan cahaya berlebihan.

Beberapa penyebab makanan cepat basi

Setiap jenis makanan mempunyai daya tahan yang berbeda-beda, tergantung dengan bahan dasar dan kandungannya.

Ada makanan yang tahan selama berminggu-minggu, misalnya keripik dan makanan kaleng. Ada pula yang bisa basi dalam kurang dari 24 jam, seperti makanan bersantan.

Namun, beberapa faktor lingkungan bisa mempercepat proses pembusukan sekalipun makanan tersebut biasanya tahan lama atau memiliki masa kedaluwarsa yang panjang.

Berikut beberapa penyebab makanan lebih cepat basi.

1. Pertumbuhan mikroba

makan makanan berjamur

Salah satu penyebab utama makanan basi adalah karena pertumbuhan mikroba seperti ragi, jamur, atau bakteri.

Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam makanan melalui udara, tangan, peralatan dapur, atau muncul dari bahan makanan itu sendiri.

Mikroba kemudian berkembang biak pada makanan dan menghasilkan zat tertentu yang mengubah warna, tekstur, dan baunya.

2. Cara menyimpan yang salah

Coba perhatikan kembali bagaimana cara Anda menyimpan makanan. Makanan sering kali menjadi lebih cepat basi akibat cara penyimpanan yang salah.

Jika rumah Anda hangat dan lembap, hindari menyimpan makanan sisa di tempat terbuka. Hal ini untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri pembusuk.

Sebaiknya, simpan makanan dalam wadah yang tertutup rapat. Pisahkan juga masakan mengandung daging dengan masakan lainnya. Bila ada makanan yang basi lebih dulu, pisahkan dan buang.

3. Suhu kulkas kurang dingin

Banyak orang tidak menyadari bahwa penyebab makanan di rumah cepat basi yaitu suhu kulkas yang kurang dingin.

Kulkas biasanya diatur dengan suhu minimum 4℃. Pada suhu ini, bakteri dan jamur tidak mampu berkembang biak.

Jika makanan yang Anda simpan di kulkas lebih cepat basi daripada biasanya, coba gunakan termometer untuk mengukur suhu kulkas Anda.

Pada kasus tertentu, makanan menjadi cepat busuk karena bahan-bahannya disimpan dalam freezer yang kurang dingin. Di bawah ini petunjuk menyimpan makanan di freezer yang benar.

  • Keluarkan udara sebanyak mungkin dari wadah atau plastik makanan.
  • Pastikan bahwa suhu diatur pada atau di bawah 0º Celsius.
  • Jika listrik padam, pastikan pintu kulkas dan freezer tetap tertutup.
  • Termometer eksternal akan membiarkan tetap menjaga suhu dalam kulkas agar tetap dingin.

4. Menyimpan makanan saat masih panas

Menyimpan atau membungkus makanan yang masih panas justru menyebabkan makanan cepat basi.

Ketika Anda menyimpan rapat-rapat makanan yang masih panas, uap dari makanan akan bergerak ke atas dan membentuk embun pada tutup wadah.

Embun kemudian menetes pada makanan dan membuat permukaannya menjadi lembap. Jamur dan bakteri pembusuk menyukai lingkungan yang lembap dan hangat.

Mereka akan tumbuh subur pada permukaan makanan yang lembap sehingga makanan justru menjadi lebih cepat basi dari biasanya. Jadi, hindari menutup wadah saat makanan masih panas.

Efek makan makanan basi

Mengutip Missouri Poison Center, jika tidak sengaja mengonsumsi makanan basi, Anda mungkin akan merasakan gejala gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, sakit kepala, mual, hingga muntah.

5. Paparan cahaya yang berlebihan

Sorot cahaya matahari atau lampu yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab makanan cepat basi. Ini dikenal sebagai fotodegradasi.

Fotodegradasi umumnya terjadi pada makanan yang mengandung zat tertentu yang sensitif terhadap cahaya, misalnya lemak, pigmen, protein, dan vitamin.

Proses ini bisa menyebabkan hilangnya vitamin atau perubahan warna dan rasa makanan. Inilah alasan mengapa banyak produk menyertakan keterangan “hindari sinar matahari langsung” pada kemasannya.

Sekalipun tidak membuat makanan menjadi basi, sorotan sinar matahari atau lampu mungkin bisa merusak kualitasnya.

6. Tidak mengandung pengawet

Makanan mudah basi juga dapat disebabkan karena makanan tersebut tidak mengandung pengawet makanan.

Pengawet makanan pada dasarnya berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada makanan. Hal inilah yang membuat makanan tanpa penagwet biasanya lebih cepat basi.

Jika ingin makanan tahan lama, gunakan pengawet alami seperti garam, gula, cuka, atau rempah-rempah.

Bahan-bahan tersebut memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur, sehingga makanan tidak mudah basi.

Ada beberapa hal yang tanpa disadari menjadi penyebab makanan cepat basi. Setelah mengetahui penyebabnya, Anda kini dapat mencari solusi yang tepat agar makanan tahan lama.

Kesimpulan

Penyebab utama makanan cepat basi adalah karena kontaminasi bakteri, jamur, atau ragi. Selain itu, alasan lainnya adalah karena penyimpanan yang salah, paparan cahaya berlebihan, atau suhu kulkas yang tidak dingin.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hygiene and Environmental Health Module: 8. Food Contamination and Spoilage. (n.d.). Retrieved 13 August 2024, from https://www.open.edu/openlearncreate/mod/oucontent/view.php?id=194&printable=1

Food Safety and Storage Guide. (n.d.). Retrieved 13 August 2024, from https://hygienefoodsafety.org/how-to-store-foods-safely/

Refrigerate – The Basics. (2023). Retrieved 13 August 2024, from https://www.eatright.org/homefoodsafety/four-steps/refrigerate/refrigerate—the-basics

Protect the quality and safety of your food. (n.d.). Retrieved 13 August 2024, from www.fao.org/3/x0242e/x0242e03.htm

Spoiled Food. (2023). Missouri Poison Center. Retrieved 13 August 2024, from https://missouripoisoncenter.org/is-this-a-poison/spoiled-food/ 

Versi Terbaru

15/08/2024

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Cara Sederhana untuk Mencegah Keracunan Makanan

Cara Menghindari Paparan Bakteri Salmonella dari Makanan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 15/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan