Banyak orang mengalami diare atau sakit perut karena salah mengonsumsi makanan. Masalah pencernaan ini mungkin saja disebabkan oleh adanya bakteri salmonella dalam makanan, terutama makanan yang kurang matang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus
Banyak orang mengalami diare atau sakit perut karena salah mengonsumsi makanan. Masalah pencernaan ini mungkin saja disebabkan oleh adanya bakteri salmonella dalam makanan, terutama makanan yang kurang matang.
Sehingga, Anda perlu menghindari makanan yang mengandung bakteri salmonella. Namun, adakah cara untuk mengetahui kandungan salmonella dalam makanan?
Adanya bakteri salmonella dalam makanan yang Anda makan dapat menyebabkan Anda menderita gastoenteritis.
Hal ini dapat terjadi pada Anda dengan gejala mual, muntah, kram perut, diare, demam, sakit kepala, panas dingin, dan darah di feses.
Anda bisa mengalami gejala-gejala tersebut selama dua sampai tujuh hari.
Saat Anda mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri salmonella, Anda tidak akan langsung merasa sakit.
Sakit akan muncul setidaknya 2 – 3 hari setelah Anda mengonsumsi makanan tersebut. Sehingga, mungkin akan sulit bagi Anda untuk mengetahui makanan apa yang menyebabkan Anda sakit.
Anda harus mengingat-ingat lagi makanan apa yang Anda makan selama tiga hari kebelakang, dan hal ini mungkin tidak mudah untuk diingat.
Selain dapat menyebabkan masalah pencernaan, bakteri salmonella jenis tertentu juga dapat menyebabkan demam tifoid atau lebih dikenal dengan nama tifus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang terkandung dalam makanan yang terkontaminasi.
Salmonella merupakan bakteri yang hidup di banyak usus hewan ternak. Anda bisa terinfeksi bakteri salmonella saat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan feses hewan yang mengandung bakteri salmonella.
Beberapa makanan yang umumnya bisa terkontaminasi dengan bakteri salmonella adalah sebagai berikut.
Feses bisa masuk ke dalam daging dan unggas mentah selama proses pemotongan. Sedangkan, makanan laut bisa terkontaminasi salmonella dari air yang terkontaminasi.
Pada ayam yang terinfeksi bakteri salmonella, ayam tersebut dapat menghasilkan telur yang mengandung salmonella sebelum cangkangnya terbentuk.
Itulah mengaoa bakteri salmonella bisa terkandung dalam telur. Sementara cangkang telur sebenarnya dapat menjadi penghalang telur terkontaminasi bakteri salmonella dari luar.
Buah dan sayur dapat terkontaminasi bakteri salmonella dari air yang terkontaminasi.
Kontaminasi ini bisa terjadi saat pencucian, pengolahan dengan air, atau bersentuhan dengan daging atau unggas mentah yang terkontaminasi.
Salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan jika masuk ke dalam tubuh Anda. Anda perlu menghindari makanan yang mengandung salmonella.
Namun, untuk mengetahui apakah makanan yang Anda makan mengandung bakteri salmonella atau tidak, ini merupakan hal yang tidak mudah.
Bakteri salmonella dalam makanan tentu tidak dapat dideteksi dengan hanya melihat makanan tersebut atau hanya mencium bau makanan tersebut.
Untuk mengetahui adanya bakteri salmonella dalam makanan, ini hanya dapat dilakukan dengan uji di laboratorium. Sayangnya, ini bukan suatu hal yang sederhana.
Namun begitu, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti di bawah ini untuk mengurangi risiko Anda terkena keracunan makanan karena bakteri salmonella.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar