Madu memang memiliki banyak khasiat karena kandungan zat gizinya. Namun, tahukah Anda ada sejumlah pantangan setelah minum madu? Simak apa saja yang tidak boleh dimakan setelah minum madu berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Madu memang memiliki banyak khasiat karena kandungan zat gizinya. Namun, tahukah Anda ada sejumlah pantangan setelah minum madu? Simak apa saja yang tidak boleh dimakan setelah minum madu berikut ini.
Ada sejumlah efek samping madu bagi kesehatan. Madu dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi yang disebut botulisme lantaran paparan spora Clostridium botulinum.
Beberapa orang juga bisa sensitif atau alergi terhadap komponen tertentu dalam madu, terutama bee pollen.
Jadi, memang ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengonsumsi madu. Lantas, setelah minum madu tidak boleh makan apa saja? Simak pantangan setelah minum madu berikut ini.
Di samping memiliki sifat antiradang, antioksidan (pencegah radikal bebas), dan antibakteri, madu mengandung gula dan cenderung tinggi kalori.
Jumlah kalori dalam satu sendok makan madu (15 ml) sebesar 64 kkal. Ini lebih besar dari jumlah kalori satu sendok makan gula yakni 58 kkal.
Oleh karena itu, jika Anda adalah pasien dengan diabetes tipe 2 atau obesitas, lebih baik menghindari makanan dengan kandungan gula tinggi setelah minum madu.
Pantangan setelah minum madu ini untuk mencegah agar kadar gula dalam darah Anda tidak melonjak tinggi.
Pantangan selanjutnya adalah tidak minum madu setelah penggunaan obat pengencer darah.
Hal ini karena obat pengencer darah (antikoagulan) berpotensi menimbulkan efek interaksi obat dengan madu.
Madu yang dikonsumsi bersamaan atau setelah obat antikoagulan bisa memperlambat proses pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko memar dan pendarahan.
Meski demikian, masih perlu pengkajian lebih lanjut untuk memastikan efek samping serius yang mungkin terjadi.
Pantangan setelah minum madu yang perlu Anda perhatikan adalah mengonsumsi minyak samin, misalnya dalam bentuk mentega.
Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Toxicology Reports melakukan uji coba terkait dengan efek campuran madu dan minyak samin bagi kesehatan.
Penelitian ini dilakukan pada tikus yang diberikan campuran madu dan minyak samin secara oral selama 60 hari.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tikus yang diberikan campuran madu dan minyak samin ini mengalami penurunan berat badan, rambut rontok ,dan muncul bercak merah di telinganya.
Selain itu, campuran kedua bahan alami ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan gangguan pada fungsi hati.
Pantangan setelah minum madu selanjutnya adalah jika Anda langsung tidur setelahnya. Secara umum, makan di jam-jam sebelum tidur memang dapat mengganggu siklus tidur seseorang.
Konsumsi makanan tinggi kalori sebelum tidur akan dapat membuat Anda sulit tertidur lantaran menstimulasi kerja sistem pencernaan.
Pencernaan Anda menjadi lebih aktif memecah makanan lantaran tubuh masih siaga. Ini menyebabkan Anda sulit masuk ke fase istirahat.
Ganti kebiasaan minum madu menjadi di pagi hari. Ini agar Anda tetap memperoleh energi dan manfaat baik dari kandungan zat gizi madu sebelum mulai beraktivitas.
Mengetahui beberapa pantangan setelah minum madu bisa membantu Anda untuk mencegah efek negatif yang mungkin timbul.
Selain itu, pastikan juga Anda minum madu sewajarnya. Pasalnya, terlalu banyak mengonsumsi madu tetap mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan Anda.
Hal ini biasanya berasal dari kandungan gula yang tinggi. Anda bisa mengatur porsi konsumsi madu berdasarkan anjuran konsumsi gula tambahan.
Hindari minum madu dalam jumlah yang melebihi rekomendasi berikut.
Madu menawarkan beberapa manfaat kesehatan potensial berkat zat gizi bermanfaat yang dikandungnya, seperti antioksidan dan antiradang.
Madu bisa jadi alternatif pemanis yang lebih sehat dari gula, tetapi tetap konsumsi dalam jumlah yang cukup karena madu tetap mengandung gula.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)