Menyembuhkan luka
Dibandingkan dengan madu biasa, madu mentah bekerja dengan lebih baik dalam menyembuhkan luka. Tingkat keasamannya yang cukup tinggi dan kandungan antibakteri bernama methylglyoxal mampu meningkatkan pH pada permukaan luka sehingga berbagai bakteri pun akan menjauh. Madu mentah juga lebih efektif daripada madu biasa sebagai antiseptik untuk membersihkan luka dan mencegah infeksi lebih jauh.
Mencegah radikal bebas
Rutin mengonsumsi madu mentah akan memicu produksi antioksidan alami dalam tubuh. Antioksidan sendiri bertanggung jawab untuk mencegah radikal bebas yang datang dari polusi, paparan sinar matahari, dan zat-zat kimia. Radikal bebas sifatnya berbahaya karena mampu merusak dan membunuh sel-sel dalam tubuh serta menyebabkan penuaan dini.
Mengendalikan tekanan darah dan kolesterol
Madu mentah mampu membantu Anda mengendalikan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam tubuh. Tak seperti madu biasa, madu mentah bisa merangsang produksi kolesterol baik (HDL) sekaligus menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Tekanan darah dan kolesterol pun jadi lebih stabil dan Anda terhindar dari berbagai penyakit seperti serangan jantung atau stroke.
Bahaya madu mentah yang mungkin terjadi
Madu mentah memang memiliki berbagai khasiat dan kegunaan yang mujarab untuk berbagai penyakit yang Anda keluhkan. Akan tetapi, para ahli mengungkapkan bahwa madu yang tidak diolah secara sempurna juga berisiko bagi kesehatan. Berikut adalah berbagai risiko mengonsumsi madu mentah yang harus Anda cermati.
Botulisme (keracunan bakteri)
Madu mentah berpotensi mengandung spora bakteri botulisme. Bakteri tersebut berisiko menghasilkan racun dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit botulisme. Botulisme ditandai dengan kram perut, mual, diare, demam, muntah, mulut kering, dan otot melemah. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Para dokter di seluruh dunia tidak menganjurkan bayi dan balita untuk mengonsumsi madu mentah karena risiko botulisme pada anak jauh lebih tinggi. Orang-orang dengan penyakit autoimun, leukimia, AIDS, dan yang sistem kekebalan tubuhnya bermasalah juga tidak disarankan untuk mengonsumsi madu mentah.
Alergi
Karena madu mentah masih memiliki kandungan serbuk sari asli, beberapa orang yang alergi terhadap serbuk sari bisa mengalami reaksi alergi tertentu. Reaksi alergi yang ditimbulkan antara lain sulit bernapas, tekanan darah menurun drastis, pusing, pingsan, gagal jantung, bahkan kematian. Reaksi lain yang dilaporkan oleh orang-orang yang tidak begitu sensitif terhadap alergen tersebut antara lain gatal, muncul ruam, dan pembengkakan.
Keracunan
Madu yang dihasilkan oleh lebah sangat dipengaruhi oleh bunga yang nektarnya diambil lebah. Beberapa jenis bunga tertentu dalam kelompok Rhododendron ternyata beracun bagi manusia. Jika lebah memproduksi madu yang berasal dari nektar bunga tersebut, Anda berisiko mengalami keracunan grayanotoxin, zat racun berbahaya dari bunga Rhododendron. Racun tersebut menyerang sistem saraf Anda. Dalam beberapa kasus, racun akan merusak sel-sel saraf otak sehingga menyebabkan hilangnya kendali terhadap berbagai fungsi tubuh yang diatur otak Anda. Grayanotoxin seharusnya ikut mati bersama dengan kuman dan bakteri dalam proses pasteurisasi. Namun, madu mentah tidak melalui proses tersebut sehingga racunnya tidak mati.
BACA JUGA:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar