backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Saja Pantangan Makanan untuk Penderita Kanker?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 15/05/2024

Apa Saja Pantangan Makanan untuk Penderita Kanker?

Selain menjalani perawatan rutin, penderita kanker biasanya juga memiliki pantangan terhadap makanan dan minuman tertentu.

Pasalnya, beberapa olahan makanan dinilai dapat memperburuk kondisi pasien atau mengurangi efektivitas pengobatan.

Lantas, makanan dan minuman seperti apa yang sebaiknya dihindari? Simak uraian berikut untuk informasinya.

Apa saja pantangan makanan penderita kanker?

Setiap pasien kanker bisa memiliki pantangan makanan yang berbeda. Ini disesuaikan dengan jenis kanker, kebutuhan gizi pasien kanker, serta kondisi kesehatannya secara keseluruhan.

Namun, secara umum, berikut adalah berbagai jenis makanan dan minuman yang harus dihindari penderita kanker.

1. Alkohol

penyebab bau mulut orang minum alkohol

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol dapat meningkatkan risiko terhadap beberapa jenis kanker, seperti kanker mulut, tenggorokan, laring (kotak suara), esofagus, hati, dan payudara.

Pasalnya, alkohol yang bercampur darah akan diuraikan menjadi asetaldehid yang bersifat karsinogen.

Zat karsinogen yang tidak diproses oleh hati bisa menyebabkan mutasi gen dan perubahan struktur DNA yang merupakan awal mula sel kanker.

Konsumsi alkohol dikhawatirkan bisa mengembangkan sel kanker sehingga membuat kondisi pasien kanker semakin memburuk.

Selain alkohol dalam bentuk minuman, makanan yang diolah dengan alkohol juga menjadi pantangan bagi penderita kanker.

2. Makanan tinggi lemak jenuh

Laman American Cancer Society menyebutkan bahwa makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker sekaligus membuatnya semakin parah.

Daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur merupakan beberapa contoh makanan tinggi lemak jenuh yang sering ditemui.

Memang sulit untuk menghindari lemak jenuh sepenuhnya. Coba awali dengan mengganti makanan tinggi lemak jenuh dengan buah-buahan atau sayur yang termasuk sebagai makanan pencegah kanker.

3. Sayuran mentah

Meski sayuran mentah tidak sepenuhnya dilarang untuk dikonsumsi pasien kanker, Anda tetap disarankan untuk mengolah makanan ini terlebih dahulu.

Pasalnya, sayuran mentah dikhawatirkan mengandung sejumlah bakteri. Dengan sistem imun yang melemah akibat kemoterapi, infeksi bakteri pada pasien kanker bisa berakibat fatal.

Oleh karena itu, usahakan untuk memasak sayuran terlebih dahulu sebelum menyantapnya. Hal ini juga berlaku saat Anda ingin makan gado-gado, salad, dan makanan serupa.

4. Makanan yang diawetkan dan diasinkan

Pantangan makanan lainnya untuk penderita kanker adalah ikan asin, apalagi yang diolah dari bahan tidak segar dan diawetkan cukup lama.

Ikan asin yang diawetkan dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Ini adalah jenis kanker yang menyerang area tenggorokan.

Risiko Anda terkena kanker bisa semakin meningkat jika proses pengawetan dilakukan dengan formalin. Pasalnya, zat ini bisa mengganggu kinerja sel dan jaringan sehingga meningkatkan risiko kanker.

5. Daging merah dan olahan

daging bakar

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan daging olahan, seperti sosis dan nugget, ke dalam kategori makanan yang terbukti bersifat karsinogenik pada manusia.

Sementara itu, daging merah termasuk dalam kelompok makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Daging merah, seperti daging sapi, kamping, dan kuda memang mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Namun, karena daging merah termasuk pantangan makanan untuk penderita kanker, Anda bisa mendapatkan protein serupa dari ikan dan unggas.

6. Minuman manis

Kopi susu, soda, dan minuman manis lainnya memang tidak memberikan efek secara langsung pada pasien kanker.

Namun, berbagai jenis minuman tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas sebagai salah satu faktor penyebab kanker.

Kanker payudara dan prostat merupakan dua jenis kanker yang risikonya terbukti meningkat saat Anda terlalu banyak minum minuman manis.

Oleh karena itu, mulai biasakan minum teh atau kopi tanpa gula. Jika ingin membuatnya lebih manis, Anda bisa menambahkan madu.

7. Karbohidrat olahan

Refined carbs atau karbohidrat olahan adalah sumber karbohidrat yang telah melewati serangkaian proses sehingga kandungan serat, vitamin, dan mineralnya berkurang.

Beberapa contoh refined carbs adalah tepung terigu, termasuk produk olahannya, seperti roti, piza, dan kue kering.

Kebiasaan makan karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes tipe dua. Pada pasien kanker, kedua kondisi tersebut bisa memperburuk kondisi kesehatannya.

8. Ikan tinggi merkuri

Makanan lain yang menjadi pantangan untuk penderita kanker adalah ikan tinggi merkuri seperti ikan todak, tenggiri, hiu, dan tuna mata besar.

Pasalnya, kandungan merkuri yang cukup tinggi dalam berbagai jenis ikan tersebut terbukti dapat meningkatkan risiko kanker, terutama melanoma dan kolorektal.

Sebaliknya, Anda bisa mengonsumsi ikan yang tinggi omega-3 dan asam amino, seperti salmon, tuna, dan kakap untuk mencegah kanker. Namun, pastikan untuk tetap mengolahnya sampai matang.

Itulah beberapa contoh makanan yang menjadi pantangan untuk penderita kanker. Perlu diingat bahwa setiap pasien kanker mungkin memiliki pantangan yang berbeda.

Untuk lebih jelasnya, tanyakan langsung pada dokter yang menangani Anda tentang makanan apa saja yang menjadi pantangan saat menjalani perawatan.

Daftar pantangan makanan untuk penderita kanker

Setiap pasien kanker bisa memiliki pantangan makanan yang berbeda. Namun, secara umum, pasien kanker biasanya dilarang untuk makan makanan tinggi lemak jenuh, sayuran mentah, alkohol, makanan yang diasinkan atau diawetkan, daging merah dan oahan, minuman manis, serta karbohidrat olahan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 15/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan