Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak dibutuhkan uji laboratorium. Namun, secara umum Anda harus berhati-hati jika menjumpai produk makanan segar yang awet sampai beberapa hari dan tidak busuk.
Apa saja bahaya formalin bagi kesehatan?
Formalin adalah bahan kimia yang larut dalam air dan sangat cepat diproses oleh tubuh ketika Anda menghirup atau menelannya. Bahkan, paparan dalam jumlah yang sangat kecil saja dapat diserap melalui kulit Anda. Berikut beberapa bahaya formalin bagi kesehatan yang perlu Anda waspadai:
Saluran pernapasan

Menghirup udara yang terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya ini dapat menyebabkan saluran pernapasan Anda teriritasi. Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami berbagai gejala, seperti batuk-batuk, radang tenggorokan, nyeri dada, dan mengi. Jika sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit asma dan bronkitis, Anda lebih mungkin mengalami kekambuhan ketika menghirup senyawa ini.
Paparan senyawa ini dalam jangka pendek yang didapat melalui udara juga dapat menyebabkan iritasi pada rongga mata, hidung, dan tenggorokan. Sementara itu, paparan dalam jangka waktu lama atau bersifat kronis dapat menyebabkan luka parah di paru-paru.
Sistem pencernaan
Formalin adalah salah satu bahan kimia yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan. Padahal, senyawa satu ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Ya, mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia ini dalam jangka panjang dapat merusak saluran pencernaan Anda. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut hebat, diare, serta peradangan di mulut, kerongkongan, lambung, dan usus.
Bahan kimia satu ini juga dapat menyebabkan perdarahan di lambung atau usus, kerusakan pada hati, limpa, pankreas, dan ginjal. Dalam kasus yang parah, bahan kimia satu ini juga dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Kulit
Paparan jangka pendek pada kulit dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan kulit terbakar. Pada orang yang alergi dengan formalin, paparan rendah untuk waktu yang sebentar saja dapat memicu iritasi kulit parah yang ditandai dengan kemunculan ruam, kulit kering, dan dermatitis. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut.
Kanker

Paparan formalin dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada manusia dan hewan, ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa bahan kimia satu ini dapat memicu kanker. Dalam dosis yang cukup tinggi dan dengan periode paparan yang panjang (bertahun-tahun), formalin adalah karsinogenik (bersifat menjadi penyebab kanker) pada manusia. Meski begitu, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan berapa kadar pasti formalin yang dapat memicu kanker.
Bahaya formalin bagi kesehatan mungkin tidak dapat dirasakan secara langsung. Namun seiring waktu, zat kimia satu ini dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam nyawa.
Bagaimana cara mengurangi paparan formalin sehari-hari?
Seperti yang sudah dijelaskan, formalin banyak terkandung dalam produk-produk rumah tangga. Anda mungkin tidak dapat benar-benar menghindari paparan zat kimia satu ini. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi paparan formalin di rumah, yaitu:
- Memastikan rumah Anda memiliki ventilasi udara yang baik sehingga udara bisa keluar masuk dengan lancar.
- Menjaga kadar kelembapan udara di rumah Anda dengan menggunakan humidifier atau AC.
- Hindari merokok di dalam rumah.
- Selalu cuci tangan sampai bersih setelah menggunakan produk pembersih atau insektisida.
- Pilihlah produk pangan yang segar. Hindari memilih makanan yang berwarna mencolok, bertekstur kenyal, tidak mudah hancur, dan tidak mudah busuk.
- Cuci buah dan sayur sampai benar-benar bersih.
- Masaklah makanan Anda dengan cara yang baik dan matang secara sempurna.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar