Penyebab Double Chin (Dagu Berlipat) yang Mengganggu Penampilan
Salah satu hal yang kerap kali membuat seseorang tidak percaya diri adalah double chin atau dagu berlipat. Banyak orang yang mencari cara agar lipatan dagu tidak terlihat. Sebenarnya, apa itu double chin dan apa saja penyebabnya?
Penyebab double chin
Double chin adalah kondisi dagu berlipat yang menunjukkan adanya tumpukan lemak berlebihan pada area tersebut. Area yang disebut lapisan lemak subkutan ini terletak pada leher yang ditutupi oleh kulit yang bisa mengendur dan meregang.
Kemampuan elastisitas dari kulit di bawah dagu ini terkadang membuat pemiliknya seolah-olah memiliki dagu kedua atau ketiga. Anda mungkin sering menjumpai kondisi ini pada pasien obesitas atau mereka yang mengalami kelebihan berat badan.
Selain berat badan, ada berbagai penyebab double chin lainnya yang perlu Anda ketahui. Di bawah ini beberapa kondisi yang bisa membuat dagu Anda terlipat dan tampak gemuk.
1. Usia
Tidak hanya berat badan, usia ternyata bisa menjadi penyebab double chin. Pasalnya, usia dapat memengaruhi setiap sudut dan celah tubuh.
Ketika Anda masih muda, lemak pada wajah mungkin tersebar merata. Seiring bertambahnya usia, lemak tersebut akan kehilangan volume, menggumpal, dan bergeser ke bawah.
Alhasil, kulit yang tadinya tampak mengencang perlahan mulai mengendur ke bawah dan hal ini tentu berlaku pada kulit di dagu. Selain itu, sebagian besar bagian bawah menjadi gemuk, sehingga kulit menjadi longgar di sekitar dagu dan leher.
Tingkat elastisitas yang kurang ini menjadi penyebab mengapa para lansia memiliki dagu berlipat atau double chin.
2. Makan makanan asin
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab double chin yang paling umum yakni kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan ini dapat dipengaruhi oleh pola makan yang mungkin membuat wajah terlihat lebih besar dan dagu berlipat.
Salah satu jenis makanan yang bisa menyebabkan kondisi ini yaitu makanan yang mengandung banyak sodium atau garam, seperti junk food.
Konsumsi makanan asin terlalu banyak berpotensi membuat tubuh menahan air lebih lama untuk mengencerkannya. Akibatnya, wajah terlihat bengkak dan dagu Anda mungkin tampak berlipat.
3. Konsumsi gula berlebihan
Selain makanan asin, Anda juga perlu mengurangi makanan atau minuman manis karena bisa membuat dagu berlipat. Konsumsi gula yang berlebihan dapat memengaruhi kepadatan energi makanan secara keseluruhan.
Sementara itu, kandungan kalori dalam minuman manis juga memiliki nilai gizi yang sedikit. Bahkan, jenis makanan manis ini juga tidak memberikan perasaan kenyang yang diberikan oleh makanan padat.
Akibatnya, asupan kalori harian Anda akan meningkat dan bisa berujung pada kenaikan berat badan. Bila dibiarkan, Anda mungkin berisiko mengalami obesitas yang bisa ditandai dengan dagu berlipat.
4. Kecanduan makan
Rasa ingin makan terus menerus merupakan kondisi yang berpotensi menjadi kecanduan makanan. Orang yang sudah terlanjur ketagihan dengan makanan, seperti gula dan junk food, akan semakin susah mengendalikan diri dari perasaan tersebut.
Penelitian yang dimuat Neuroscience and biobehavioral reviews menunjukkan bagaimana gula dapat meningkatkan hormon dopamin pada otak. Hormon dopamin mirip hormon yang dilepaskan ketika seseorang ketagihan alkohol atau narkoba.
Itu sebabnya, konsumsi makanan manis yang berlebihan dapat memberikan efek kecanduan. Hal ini membuat penderitanya pun sulit melepas kebiasaan tersebut.
Bila tubuh terus menerima makanan pemicu obesitas, kecanduan makanan bisa berujung pada dagu berlipat.
5. Penggunaan obat antidepresan
Ada sejumlah jenis penyakit dan pengobatannya yang ternyata memiliki kaitan dengan gejala obesitas berupa double chin. Salah satu faktor risiko obesitas ini yaitu obat antidepresan yang biasanya diresepkan dokter kepada orang yang mengalami depresi.
Faktanya, hampir semua obat antidepresan memiliki efek samping berupa kenaikan berat badan. Meski begitu, efek samping ini tidak dialami oleh semua penggunanya dan terjadi secara tidak langsung.
Banyak faktor yang dapat memicu kenaikan berat badan selama terapi antidepresan, meliputi:
makan berlebihan atau jarang berolahraga akibat depresi,
peningkatan nafsu makan yang berhubungan dengan suasana hati, serta
kenaikan berat badan akibat faktor usia.
Ketiga faktor tersebut berpotensi menyebabkan penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh, termasuk dagu.
6. Hormon leptin tidak bekerja
Umumnya, hormon pada penyandang obesitas sering kali memengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan. Pasalnya, lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan masalah hormonal dan salah satunya adalah hormon leptin.
Leptin yaitu hormon yang dilepaskan dari sel lemak yang terletak di jaringan adiposa yang mengirimkan sinyal ke hipotalamus pada otak. Hormon ini bertugas mengatur dan mengubah asupan makanan, serta pengeluaran energi.
Pada saat tubuh bekerja dengan baik, sel lemak berlebih akan memproduksi leptin, sehingga hipotalamus dapat menurunkan nafsu makan. Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada penyandang obesitas karena memiliki terlalu banyak leptin dalam darah.
Akibatnya, tingkat kepekaan terhadap hormon pun berkurang (resistensi leptin) dan membuat orang tersebut terus makan. Hal ini yang sering dialami oleh penyandang obesitas sehingga bisa menjadi penyebab double chin.
7. Faktor genetik
Hubungan antara faktor genetik dan double chin sebenarnya tidak jauh dari penyebab obesitas. Jadi, anak dengan orangtua yang mengalami kegemukan lebih mungkin menderita obesitas dan memiliki dagu berlipat.
Selain itu, genetik juga memengaruhi elastisitas kulit. Artinya, bentuk dagu yang dimiliki oleh orangtua sangat mungkin diturunkan ke Anda, sehingga double chin pun bisa terbentuk dari faktor keturunan ini.
Bagaimana cara mengatasi dagu berlipat?
Double chin atau dagu berlipat terkadang menurunkan kepercayaan diri pada sebagian orang. Maka itu, banyak orang berusaha mencari cara untuk mengatasi salah satu gejala obesitas ini, mulai dari berolahraga hingga pola makan yang lebih sehat.
Berolahraga
Salah satu cara yang paling jitu menghilangkan lemak pada dagu yang berlipat yaitu berolahraga. Penelitian tentang jenis olahraga ini masih terbilang sedikit, tetapi setidaknya dapat membantu membakar lemak di area tersebut.
Dengan begitu, lipatan lemak pada dagu mungkin bisa hilang. Di bawah ini sederet latihan yang bisa Anda manfaatkan untuk mengatasi dagu berlipat.
Pemanasan leher
Sama seperti olahraga lainnya, Anda harus melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menghindari cedera. Usahakan untuk mengawali latihan ini dengan gerakan-gerakan tertentu, yaitu:
putar kepala perlahan ke depan dan ke bawah
lakukan gerakan memutar searah jarum jam
balikkan arah gerakan
rentangkan rahang ke kiri lalu ke depan,
kemudian rentangkan ke kanan dan ke belakang
tahan setiap posisi selama satu atau dua detik
Bersiul
Bersiul, terutama menghadap ke langit-langit, ternyata baik untuk memperkuat otot. Bahkan, gerakan ini juga memberikan waktu istirahat untuk leher, terutama ketika seharian bekerja.
Ada pun sejumlah gerakan yang bisa diikuti saat bersiul menghadap langit-langit, yakni:
duduk dengan punggung tegak dan bahu rileks,
miringkan kepala ke belakang sampai menatap langit-langit,
tutup bibir hingga menyerupai kerucut atau biasa digunakan saat bersiul,
buat bibir tetap rileks untuk merasakan kontraksi pada kedua sisi leher,
tahan posisi selama 10-20 detik, dan
ulang sebanyak 10 sekali.
Pola makan sehat
Bila penyebab double chin yang dialami adalah kegemukan, Anda bisa memulai merencanakan pola makan sehat. Pola makan sehat bertujuan menurunkan berat badan agar lemak dagu berkurang.
Sejumlah tips memulai kebiasaan makan yang sehat yang diiringi dengan rutin olahraga meliputi:
lebih banyak makan sayur dan buah,
ganti biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh,
hindari makanan olahan,
konsumsi protein tanpa lemak, seperti ikan,
makan lemak sehat, seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan,
hindari gorengan,
gunakan produk susu rendah lemak,
batasi asupan gula, dan
kontrol porsi makan.
Pada dasarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi double chin. Namun, Anda perlu mengenali dahulu apa penyebabnya agar bisa mengetahui cara yang tepat guna mengurangi lemak pada dagu ini.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan diskusikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Hall-Flavin, D.K. (2018). Antidepressants and weight gain: What causes it?. Mayo Clinic. Retrieved 23 February 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/expert-answers/antidepressants-and-weight-gain/faq-20058127
Makrantonaki, E., Bekou, V., & Zouboulis, C. C. (2012). Genetics and skin aging. Dermato-endocrinology, 4(3), 280–284. https://doi.org/10.4161/derm.22372. Retrieved 23 February 2021.
Why your face ages and what you can do. (2021). Harvard Health. Retrieved 23 February 2021, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/why-your-face-ages-and-what-you-can-do
Johns Hopkins: Higher Salt Intake Can Cause Gastrointestinal Bloating. (2019). Association of Schools and Programs of Public Health. Retrieved 23 February 2021, from https://www.aspph.org/johns-hopkins-higher-salt-intake-can-cause-gastrointestinal-bloating/
What is Leptin?. (n.d). Endocrine Society. Retrieved 23 February 2021, from https://www.hormone.org/your-health-and-hormones/glands-and-hormones-a-to-z/hormones/leptin
Johnson, J. (2020). How to get rid of a double chin?. Retrieved 23 February 2021, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/318131
Avena, N. M., Rada, P., & Hoebel, B. G. (2008). Evidence for sugar addiction: behavioral and neurochemical effects of intermittent, excessive sugar intake. Neuroscience and biobehavioral reviews, 32(1), 20–39. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2007.04.019. Retrieved 23 February 2021.
Versi Terbaru
16/06/2022
Ditulis oleh Shylma Na'imah
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro