backup og meta

Adakah Efek Minum Soda Sebelum dan Setelah Olahraga?

Adakah Efek Minum Soda Sebelum dan Setelah Olahraga?

Minuman bersoda yang dingin dan menyegarkan memang terlihat menggiurkan untuk diminum saat olahraga. Namun, adakah efek minum soda sebelum olahraga maupun setelahnya?

Efek minum soda sebelum dan setelah olahraga

Asupan cairan sebelum mulai hingga selesai olahraga memang sangat penting agar tubuh Anda terhidrasi dan memaksimalkan pembakaran lemak.

Namun, apakah sebelum dan setelah olahraga boleh minum soda?

Minuman bersoda mengandung gula sederhana yang dapat diserap dengan cepat oleh tubuh.

Meski terdengar menguntungkan, hal ini tetap saja dapat membuat kadar gula dalam darah Anda langsung melonjak.

Pasalnya, menurut situs Food Data Central, dalam 100 mL minuman soda mengandung karbohidrat dan gula cukup tinggi, yaitu masing-masing sekitar 10 gram.

Hal ini dapat menyebabkan beberapa efek pada tubuh yang sebaiknya Anda waspadai.

1. Tidak menyumbang nutrisi untuk tubuh

diet soda

Meskipun terasa menyegarkan, sebenarnya minuman bersoda tidak menyumbang nutrisi penting untuk tubuh sebelum berolahraga.

Padahal, menurut studi dalam Journal Of The International Society Of Sports Nutrition (2017), asupan nutrisi optimal sebelum olahraga akan mengoptimalkan performa dan meminimalisasi kerusakan otot.

Alih-alih bikin bertenaga, minum soda bisa membuat tubuh gampang capek karena energi yang dihasilkan dari gula sederhana juga cepat terpakai.

Selain asupan nutrisi, Anda juga perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk makan atau minum sebelum melakukan latihan interval atau jenis olahraga lainnya.

Tahukah Anda?

Mengonsumsi makanan atau minuman padat nutrisi 2 – 3 jam sebelum berolahraga dapat meningkatkan performa latihan dan pembakaran lemak.

2. Menyebabkan masalah kadar gula darah

Dalam setiap 1 kaleng minuman soda atau setara dengan 300 ml, Anda bisa mendapatkan kira-kira 30 gram gula. 

Kalau Anda minum soda saat olahraga, kadar gula dalam darah Anda akan langsung melonjak.

Namun, tubuh akan langsung menggunakan hampir seluruh gula dalam darah untuk diubah menjadi energi.

Hal ini justru membuat kadar gula darah Anda cenderung turun drastis setelah olahraga.

Saat Anda minum soda yang mengandung tinggi gula, tubuh akan memproduksi insulin lebih banyak agar kadar gula darah jadi cepat turun.

Bila kondisi ini terus-menerus terjadi, Anda bisa mengalami hipoglikemia atau kadar gula rendah di bawah batas normal.

3. Bikin gampang haus

Selain membuat kadar gula darah tidak stabil, minum soda yang tinggi gula sebelum dan selama olahraga juga bisa membuat Anda gampang haus

Hal ini dikarenakan total karbohidrat dari gula dalam minuman bersoda sangatlah pekat, yaitu 11 – 13 persen. 

Kadar gula yang begitu pekat ini dapat membuat tubuh jadi kesulitan menyerap cairan.

Akibatnya, Anda jadi lebih cenderung gampang haus meskipun sudah cukup menenggak banyak minuman bersoda.

Kondisi ini tentu saja dapat mengganggu latihan Anda karena frekuensi ingin buang air kecil pun akan meningkat.

Selain itu, minum banyak soda karena gampang haus juga akan menambah asupan gula, terutama setelah olahraga intensitas tinggi seperti HIIT.

Seperti yang jamak diketahui, terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

4. Tubuh kekurangan elektrolit dan mineral

remaja minum soda

Berbeda dengan air putih atau air mineral biasa, minuman bersoda tidak mengandung elektrolit dan mineral yang cukup untuk tubuh. 

Padahal, menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh sebelum berolahraga sangat penting untuk memperlancar peredaran darah dan pompa jantung selama berolahraga nantinya.

Selain itu, kekurangan cairan ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami dehidrasi.

Karenanya, Anda butuh asupan elektrolit dan mineral yang cukup agar tidak kekurangan cairan.

Begitu juga setelah olahraga, tubuh akan kehilangan banyak elektrolit dan mineral. Sayangnya, minum soda tidak akan bisa menggantikan keduanya.

Riset dalam American Journal of Physiology (2016) mengemukakan bahwa rehidrasi dengan minuman bersoda justru akan menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko masalah ginjal.

5. Menyebabkan gangguan pencernaan

Minuman bersoda atau berkarbonasi tidak baik untuk sistem pencernaan Anda. 

Pasalnya, soda dikenal dapat memicu perut kembung serta gangguan refluks asam lambung (GERD).

Bisa dibayangkan, masalah pencernaan dapat mengganggu performa Anda sehingga sulit mengetahui ciri lemak terbakar dan hasil olahraga. 

Selain itu, gas dari karbonasi minuman bersoda juga akan menambah tekanan pada lambung yang menyebabkan Anda lebih berisiko mengalami sakit perut.

Sebaiknya Anda beralih mengonsumsi jus buah dan sayur atau makanan bernutrisi sebelum olahraga maupun setelahnya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kerksick, C., Arent, S., Schoenfeld, B., Stout, J., Campbell, B., & Wilborn, C. et al. (2017). International society of sports nutrition position stand: nutrient timing. Journal Of The International Society Of Sports Nutrition. doi: 10.1186/s12970-017-0189-4

Sprite Bottle – Food Data Central. US Department of Agriculture. Retrieved 2 December 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/769084/nutrients

Desbrow, B., Murray, D., & Leveritt, M. (2013). Beer as a Sports Drink? Manipulating Beer’s Ingredients to Replace Lost Fluid. International Journal Of Sport Nutrition And Exercise Metabolism. doi: 10.1123/ijsnem.23.6.593

Malik, V., Schulze, M., & Hu, F. (2006). Intake of sugar-sweetened beverages and weight gain: a systematic review. The American Journal Of Clinical Nutrition. doi: 10.1093/ajcn/84.2.274

Versi Terbaru

12/12/2022

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apakah Boleh Langsung Makan setelah Olahraga?

Benarkah Minum Soda Dapat Melancarkan Darah Haid?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 12/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan