backup og meta

Antara Tahu atau Tempe, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Antara Tahu atau Tempe, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Makan kurang lengkap bila tak ada tahu atau tempe. Kedua olahan kacang kedelai ini termasuk bahan makanan yang hampir selalu ada dalam menu sehari-hari. Tak heran, keduanya memang mudah didapat, harganya terjangkau, dan rasanya enak.

Namun, mana di antara tahu atau tempe yang paling bergizi? Cara tahu jawabannya dalam penjelasan di bawah ini!

Tahu atau tempe, mana yang lebih sehat?

Secara umum, tempe dianggap lebih bergizi dan menyehatkan daripada tahu karena kandungan gizinya lebih banyak.

Meskipun sama-sama berbahan dasar kacang kedelai, ternyata tahu dan tempe memiliki perbedaan dari segi pengolahan hingga manfaatnya untuk kesehatan.

Untuk tahu lebih jauh mana yang lebih menyehatkan antara tahu atau tempe, simak ulasan berikut ini!

1. Dari kandungan gizinya

cara mengolah tahu untuk asam lambung

Anda bisa mengetahui  yang lebih bergizi antara tahu atau tempe dengan melihat kandungan gizinya.

Mengutip dari situs Food Data Central dari US Department of Agriculture, berikut ini daftar kandungan zat gizi yang terdapat pada 100 gram tempe dan tahu.

Tempe

  • Energi: 167 kkal.
  • Protein: 19 gram (g).
  • Karbohidrat: 11,9 g.
  • Serat: 8,3 g.
  • Kalsium: 71 miligram (mg).
  • Zat besi: 2,14 mg.
  • Kalium: 333 mg. 

Tahu

  • Energi: 94 kkal.
  • Protein: 9,4 gram (g)
  • Karbohidrat: 2,35 g.
  • Serat: 2,4 g.
  • Kalsium: 176 miligram (mg). 
  • Zat besi: 1,69 mg.
  • Kalium: 147 mg.

Dari daftar jumlah zat gizi tersebut, dapat terlihat bahwa tempe memiliki kandungan sarat gizi daripada tahu.

2. Dari proses pengolahannya

Meski sama-sama terbuat dari kacang kedelai, proses produksi tahu atau tempe memberikan hasil akhir yang berbeda dalam hal kandungan gizi. 

Pada dasarnya, kacang kedelai memiliki senyawa antinutrien, yaitu asam fitat, yang dapat menghambat penyerapan zat gizi tertentu dalam tubuh.

Senyawa ini tidak dapat dihilangkan melalui proses koagulasi (pemadatan) seperti dalam proses pembuatan tahu.

Setelah proses penyaringan untuk mendapat ampas kedelai, tahu yang masih dalam bentuk bubur akan dipadatkan dengan penambahan kalsium sulfat.

Nah, tempe dibuat melalui fermentasi dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus, bukan dipadatkan. 

Maka dari itu, tahu memiliki kandungan antinutrien lebih banyak dibandingkan tempe. 

Perlu Anda ketahui

Meski sama-sama melewati proses pemanasan, tempe lebih kaya kandungan probiotik daripada tahu karena melalui proses fermentasi.

3. Dari manfaatnya

tempe untuk diare

Baik tahu maupun tempe sama-samai mengandung senyawa isoflavon

Isoflavon sendiri memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya untuk menangkal kanker.

Dalam hal ini, tempe memiliki kandungan isoflavon yang lebih tinggi.

Meski fermentasi dapat menurunkan kandungan isoflavon pada tempe, penyerapan senyawa ini pada tempe umumnya masih lebih tinggi dibandingkan tahu.

Isoflavon yang terkandung pada tahu berkisar antara 4 – 67 mg/100 gram, sedangkan pada tempe sebesar 103 mg/100 gram.

Tak hanya itu, menurut jurnal Frontiers In Aging Neuroscience (2022), tempe dikenal mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Selain itu, kandungan serat yang lebih tinggi pada tempe juga membuat tempe ini lebih unggul daripada tahu dalam hal memelihara kesehatan saluran cerna.

Meski begitu, Anda bisa menyesuaikan pilihan antara tahu atau tempe sesuai dengan kebutuhan.

Bila sedang mencoba menurunkan berat badan atau membatasi asupan kalori, tahu bisa jadi pilihan yang lebih baik karena mengandung kalori yang lebih rendah.

4. Dari cara konsumsinya

Untuk menentukan mana yang lebih baik antara tahu vs tempe, Anda juga perlu memperhatikan cara mengonsumsinya.

Tempe memang lebih padat gizi daripada tahu.

Akan tetapi, lebih rendahnya nilai kalori dan kandungan zat gizi pada tahu juga membuatnya lebih unggul.

Anda bisa makan tahu lebih banyak untuk mendapatkan nilai gizi yang sama besarnya dengan mengonsumsi tempe.

Perlu diingat, nilai gizi yang terkandung dalam kedua bahan makanan ini mungkin berbeda-beda tergantung jenis, proses pembuatan, dan cara memasaknya.

Bila Anda memasak tempe dengan cara digoreng dan menambahkan banyak garam, tetap saja makanan sehat ini berisiko menyebabkan hipertensi atau kolesterol tinggi.

Mengetahui mana di antara tahu atau tempe yang lebih baik, bukan berarti Anda disarankan makan tempe saja. 

Mengonsumsi makanan yang bervariasi akan lebih efektif membantu Anda memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Satu yang terpenting, pastikan Anda mengolah tahu atau tempe dengan cara yang sehat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tofu – Food Data Central. US Department of Agriculture. Retrieved 18 November 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/411177/nutrients

Tempeh – Food Data Central. US Department of Agriculture. Retrieved 18 November 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/365644/nutrients

Tofu consumption linked with decreased risk of heart disease. (2020). Retrieved 18 November 2022, from https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/tofu-consumption-linked-with-decreased-risk-of-heart-disease/

Ahnan-Winarno AD, Cordeiro L, Winarno FG, Gibbons J, Xiao H. Tempeh: A semicentennial review on its health benefits, fermentation, safety, processing, sustainability, and affordability. Compr Rev Food Sci Food Saf. 2021 Mar;20(2):1717-1767. doi: 10.1111/1541-4337.12710

Handajani, Y., Turana, Y., Yogiara, Y., Sugiyono, S., Lamadong, V., & Widjaja, N. et al. (2022). Effects of Tempeh Probiotics on Elderly With Cognitive Impairment. Frontiers In Aging Neuroscience, 14. doi: 10.3389/fnagi.2022.891773

Versi Terbaru

24/11/2022

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Lebih Baik Mana Tahu atau Tempe untuk Menurunkan Berat Badan?

Tahu untuk Asam Lambung, Ketahui Keamanannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 24/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan