backup og meta

6 Manfaat Zat Besi untuk Tubuh Termasuk Cegah Anemia

6 Manfaat Zat Besi untuk Tubuh Termasuk Cegah Anemia

Zat besi lebih dikenal sebagai bahan tablet tambah darah untuk ibu hamil. Pasalnya, mineral ini berfungsi dalam pembentukan sel darah merah sehingga bisa mencegah anemia. Namun, manfaat zat besi sebenarnya tidak berhenti sampai di situ.

Tubuh membutuhkan zat besi untuk menjalankan berbagai fungsi, mulai dari peredaran darah hingga pencegahan infeksi. Simak berbagai manfaat yang bisa Anda dapatkan dari zat gizi yang satu ini!

Apa itu zat besi?

Zat besi adalah salah satu mineral terpenting bagi tubuh. Anda membutuhkan mineral ini untuk mendukung perkembangan tubuh serta membentuk protein khusus pada sel darah merah dan otot. Selain itu, zat besi juga penting dalam produksi hormon.

Menurut angka kecukupan gizi yang disarankan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan zat besi untuk laki-laki dewasa yakni 9 miligram (mg) per hari.

Perempuan lebih rentan kehilangan zat besi sehingga kebutuhannya lebih besar, yakni 18 mg per hari.

Ibu hamil bahkan memerlukan lebih banyak zat besi. Pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan mereka bisa mencapai 27 mg per hari.

Ini karena ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan gizi janin selama berada dalam kandungan.

Manfaat utama zat besi berkaitan dengan pengangkutan oksigen oleh sel darah merah.

Oleh sebab itu, kekurangan zat besi dapat menghambat suplai oksigen ke berbagai organ tubuh. Tanda-tandanya antara lain:

  • badan lesu,
  • tampak pucat,
  • jantung berdebar,
  • sesak napas,
  • susah berkonsentrasi,
  • sakit kepala,
  • rambut rontok, serta
  • mudah sakit.

Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, Anda dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Namun, jika Anda termasuk kelompok yang berisiko mengalami kekurangan zat besi, Anda mungkin perlu asupan tambahan dari suplemen.

Manfaat zat besi bagi kesehatan

suplemen zat besi

Di bawah ini daftar manfaat yang bisa Anda dapatkan dari memenuhi kebutuhan zat besi harian.

1. Meningkatkan produksi hemoglobin

Tubuh membutuhkan zat besi untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein khusus pada sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen.

Jika jumlah hemoglobin rendah, sel darah merah tidak bisa membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh.

Anda bisa kehilangan hemoglobin melalui banyak cara, misalnya cedera, luka sayatan, dan menstruasi.

Asupan zat besi yang cukup akan menjaga bahkan meningkatkan produksi hemoglobin sehingga sel darah merah bisa mengikat oksigen dengan optimal.

2. Mencegah anemia

Kekurangan hemoglobin dapat mengakibatkan anemia. Sel darah merah tidak mampu membawa oksigen dengan baik sehingga organ-organ kekurangan oksigen.

Akibatnya, badan Anda terasa lesu disertai pusing, sesak napas, dan jantung berdebar.

Ini merupakan gejala dari anemia defisiensi besi dan salah satu manfaat utama zat besi yaitu mencegah kondisi tersebut.

Asupan zat besi dapat membantu mengembalikan kadar hemoglobin sehingga sel darah merah bisa mengikat lebih banyak oksigen.

3. Menjaga kesehatan janin

Kekurangan zat besi selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur serta berat badan lahir rendah (BBLR).

Ibu hamil juga lebih rentan terkena infeksi karena zat besi diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Ini sebabnya ibu hamil dianjurkan untuk menambah asupan zat besi lewat konsumsi tablet tambah darah.

Ibu hamil dengan kadar zat besi yang cukup maupun kurang sama-sama perlu meminum suplemen zat besi sebanyak 30 – 60 miligram setiap hari.

4. Mencegah infeksi

Manfaat zat besi yang satu ini mungkin belum banyak dikenal. Asupan zat besi yang cukup dapat membantu pembelahan dan proses pematangan sel darah putih, terutama limfosit.

Peran utama limfosit yakni mendeteksi bibit penyakit dan mematikannya.

Sebaliknya, kekurangan zat besi dapat membuat Anda lebih gampang sakit karena Anda mengalami anemia.

Ketika Anda terluka, sel darah merah juga tidak mampu menyuplai oksigen yang cukup sehingga pemulihan luka berlangsung lebih lama.

5. Meningkatkan konsentrasi

Jika Anda sering susah berkonsentrasi, penyebabnya mungkin berasal dari kurangnya asupan zat besi.

Penelitian telah membuktikan bahwa fungsi berpikir seseorang dapat menurun bila ia tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup.

Begitu kadar zat besi dalam darah menurun, kemampuan untuk berkonsentrasi serta memusatkan perhatian bisa langsung terpengaruh.

Cara terbaik untuk mengatasinya yaitu dengan mengonsumsi makanan sumber zat besi.

6. Memperbaiki kualitas tidur

Asupan zat besi ternyata memiliki manfaat untuk Anda yang susah tidur.

Sebuah studi dalam jurnal African Health Sciences menunjukkan kaitan antara kadar zat besi yang rendah dengan sejumlah gangguan tidur, seperti apnea, insomnia, dan rasa gelisah.

Konsumsi zat besi berpotensi mengatasi berbagai moasalah tersebut sehingga Anda bisa tidur lebih nyenyak.

Bila Anda mampu tidur dengan nyenyak dan teratur, kualitas tidur Anda tentu akan menjadi lebih baik.

Zat besi merupakan mineral penting dalam pembentukan hemoglobin. Bila jumlah hemoglobin cukup, sel darah merah dapat membawa oksigen yang diperlukan oleh organ-organ tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Pastikan Anda memenuhi kebutuhan zat besi dengan menerapkan pola makan dengan gizi yang seimbang.

Jika Anda berisiko kekurangan zat besi, konsultasikan kepada dokter untuk menentukan apakah Anda membutuhkan suplemen.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. (2019). Retrieved 17 January 2023, from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/129886/Permenkes%20Nomor%2028%20Tahun%202019.pdf

Hemoglobin and Functions of Iron. (n.d.). Retrieved 17 January 2023, from https://www.ucsfhealth.org/education/hemoglobin-and-functions-of-iron

Iron. (2021). Retrieved 17 January 2023, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/

Iron and your health. (2015). Retrieved 17 January 2023, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/iron-and-your-health

Jáuregui-Lobera, I., 2014. Iron deficiency and cognitive functions. Neuropsychiatric Disease and Treatment, p.2087.

Semiz, M., Uslu, A., Korkmaz, S., Demir, S., Parlak, I., Sencan, M., Aydin, B. and Uncu, T., 2015. Assessment of subjective sleep quality in iron deficiency anaemia. African Health Sciences, 15(2), p.621.

Cherayil B. J. (2010). Iron and immunity: immunological consequences of iron deficiency and overload. Archivum immunologiae et therapiae experimentalis, 58(6), 407–415. https://doi.org/10.1007/s00005-010-0095-9.

Abbaspour, N., Hurrell, R., & Kelishadi, R. (2014). Review on iron and its importance for human health. Journal of research in medical sciences : the official journal of Isfahan University of Medical Sciences, 19(2), 164–174.

Versi Terbaru

17/01/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

4 Jenis Suplemen dan Vitamin Penambah Darah untuk Anemia

Anemia pada Remaja


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 17/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan