Perubahan yang tidak menentu selama kehamilan bisa membuat ibu hamil sensitif dan mudah marah. Oleh karena itu, Anda sebagai pasangan atau orang terdekatnya harus menghindari berbagai ucapan yang dilarang untuk ibu hamil. Apa sajakah itu?
Macam-macam ucapan yang dilarang untuk ibu hamil
Kehamilan adalah masa penuh tantangan, baik secara fisik dan emosional. Perubahan hormon yang drastis sering kali menjadi alasan mengapa suasana hati ibu hamil gampang naik-turun.
Bentuk tubuh yang berubah serta stres yang meningkat juga menyebabkan ibu hamil sensitif terhadap kata-kata yang terkesan menyinggung.
Oleh sebab itu, jaga perkataan Anda saat bertemu wanita yang sedang hamil. Berikut ini adalah beberapa hal yang tidak sepatutnya Anda ucapkan pada ibu hamil.
1. “Kok, kamu kelihatan tambah gemuk?”
Sangat wajar bila terjadi kenaikan berat badan saat hamil. Namun, komentar soal tubuh ini bisa menjadi sumber rasa cemas dan tidak percaya diri pada beberapa ibu hamil.
Sebaiknya hindari ucapan yang mengomentari bentuk fisik ibu hamil. Akan lebih baik bila Anda fokus pada hal-hal positif yang bisa membangun kepercayaan dirinya.
2. “Pasti ngidam yang aneh-aneh, kan?”
Ucapan yang dilarang untuk ibu hamil ini terdengar sepele. Meski begitu, hal ini bisa membuat ibu hamil merasa terganggu bila mereka tidak mengalami ngidam yang “aneh”.
Ngidam merujuk pada keinginan ibu hamil terhadap suatu hal, baik itu makanan atau kegiatan.
Ngidam bukanlah masalah yang mengkhawatirkan sepanjang ibu hamil tidak menginginkan hal-hal yang aneh, seperti sabun, pasta gigi, atau tanah.
3. “Wajah tambah kusam, deh!”
Perubahan hormon ketika hamil terkadang membuat wajah bumil tampak lebih gelap atau kusam dari biasanya. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut chloasma gravidarum.
Ucapan tersebut akan membuat ibu hamil merasa minder terhadap perubahan fisik yang tidak dapat dihindarinya.
Penelitian dalam Journal of Cosmetic Dermatology (2022) menemukan bahwa chloasma adalah kondisi yang umum terjadi pada sekitar 36,4–70% kehamilan.
4. “Yakin nggak bosan di rumah terus?”
Ibu hamil sering kali butuh banyak istirahat, utamanya selama masa awal atau akhir kehamilan.
Pertanyaan ini bisa membuat ibu hamil merasa tertekan, seolah-olah mereka seharusnya lebih aktif dan banyak beraktivitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin.
5. “Anak pertama, ya? Kayaknya harus lebih siap, nih!”
Untuk ibu yang baru pertama kali hamil, komentar ini malah menambah beban mental. Mereka mungkin merasa cemas atau takut dengan tanggung jawab barunya sebagai orangtua.
Alih-alih membuatnya merasa khawatir, Anda bisa mencoba memberikan dukungan positif dan yakinkan bahwa mereka akan mampu untuk menghadapinya.
6. “Kok, masih berani hamil di umur segini?”
Anda mungkin merasa khawatir ketika mendapati wanita yang hamil di usia lebih tua. Namun, ucapan yang dilarang ini bisa menimbulkan perasaan bersalah untuk ibu hamil.
Keputusan hamil pada usia berapa pun tentu dipertimbangkan dengan matang oleh pasangan.
Meskipun hal ini memang membawa risiko yang lebih besar, wanita bisa tetap melahirkan bayi yang sehat asalkan menerima dukungan medis yang memadai.
7. “Masih sanggup kerja, nih?”
Pertanyaan ini dapat membuat ibu hamil merasa diragukan kemampuannya. Kehamilan bukan penghalang untuk tetap aktif bekerja selama kondisi tubuh mendukung.
Terlebih, mereka juga memiliki hak cuti melahirkan untuk mempersiapkan persalinan dan masa pemulihan setelahnya. Jadi, sebaiknya berikan dukungan terhadap pilihan mereka.
8. “Kamu nggak takut melahirkan?”
Menjelang tibanya hari persalinan, kebanyakan ibu hamil mungkin merasakan cemas dan takut. Kata-kata untuk ibu hamil yang sensitif ini bisa menambah kekhawatiran mereka.
Ucapan yang kurang tepat atau bernada negatif bahkan akan membuat beban emosional mereka makin berat di tengah persiapan persalinan yang sudah menantang.
9. “Kenapa nggak lahiran normal saja?”
Pilihan metode persalinan, baik melahirkan normal atau operasi caesar, merupakan keputusan pribadi yang umumnya didasarkan pada pertimbangan dokter kandungan.
Menanyakan atau memberi saran tanpa mempertimbangkan masalah kehamilan yang tidak Anda pahami bisa membuat ibu hamil merasa dihakimi dan tertekan.
Setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk dirinya dan buah hatinya. Alangkah lebih baik bila Anda menghormati keputusan yang mereka tetapkan.
10. “Pasti nggak sabar mau cepat-cepat lahiran, ya!”
Meski kedengarannya positif, ucapan ini malah memberikan tekanan untuk ibu hamil yang mungkin merasa belum siap atau sedang cemas menghadapi persalinan.
Beberapa ibu mungkin merasa persiapannya belum cukup. Sebaiknya berikan dukungan dengan mengatakan bahwa semua akan berjalan baik dan bantu agar mereka merasa lebih tenang.
Menjaga ucapan ketika berhadapan dengan ibu hamil sangat penting agar mereka merasa lebih nyaman dan didukung selama masa kehamilan.
Dengan memilih kata-kata penuh empati, Anda dapat membuat ibu hamil merasa lebih tenang dan percaya diri menghadapi perubahan yang dialaminya.
Kesimpulan
- Perubahan fisik dan emosional selama kehamilan bisa membuat ibu hamil menjadi lebih sensitif terhadap ucapan dari orang di sekitarnya.
- Berbagai pertanyaan atau komentar yang tampak sepele akan memicu perasaan minder atau cemas pada ibu hamil.
- Dengan kata-kata yang penuh empati, ibu hamil bisa merasa lebih nyaman, tenang, dan percaya diri dalam menjalani kehamilan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]