backup og meta

9 Manfaat Hati Unta yang Diperoleh dari Kandungan Gizinya

9 Manfaat Hati Unta yang Diperoleh dari Kandungan Gizinya

Unta merupakan salah satu hewan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Timur Tengah. Mereka mengonsumsi bagian tubuh unta, mulai dari daging, air susu, hingga hatinya sebagai makanan sehari-hari. Lantas, apakah ada manfaatnya makan hati unta untuk kesehatan?

Kandungan hati unta

Hati unta biasa diolah menjadi menu makan sehari-hari untuk Masyarakat Timur Tengah. Mereka biasanya mengonsumsi hati unta dengan cara memasaknya menggunakan berbagai rempah.

Salah satu kepercayaan masyarakat Timur Tengah tentang hati unta adalah organ dalam ini bisa menjadi makanan pemulih ketika sedang sakit. Mereka melihat manfaat ini berasal dari kandungan kolesterol hati unta yang rendah.

Hati unta memang mengandung sejumlah zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Studi dalam Journal of Veterinary Medicine menjelaskan hati unta memiliki kandungan tembaga, zat besi, dan kobalt yang lebih tinggi dibandingkan dengan hati kambing dan domba.

Selain mineral tersebut, hati unta mengandung beberapa komponen gizi berikut.

  • Zinc.
  • Mangan.
  • Vitamin B12.
  • Protein.
  • Karbohidrat.
  • Lemak. 

Ada juga kandungan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), yaitu enzim yang berperan sebagai antioksidan untuk membantu mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.  

Potensi manfaat hati unta

Perlu Anda ketahui bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas secara langsung manfaat hati unta untuk kesehatan. 

Beberapa penelitian yang dibahas dalam ulasan ini menjelaskan khasiat yang berasal dari kandungan di dalam hati unta. Namun, belum dapat dipastikan Anda mendapatkan manfaat yang disebutkan setelah mengonsumsi jeroan unta ini. 

Berikut beberapa manfaat kesehatan yang mungkin didapatkan dari kandungan hati unta.

1. Menjaga kesehatan jantung

Vitamin D untuk jantung

Hati unta mengandung mineral tembaga yang cukup tinggi dibandingkan dengan hati domba atau kambing. Tembaga merupakan mineral yang penting untuk kesehatan jantung. 

Studi dalam jurnal Open Heart mengungkapkan bahwa seseorang yang kekurangan tembaga dapat berisiko terkena penyakit jantung. 

Hal ini karena tembaga berperan menjaga kadar kolesterol dan menurunkan peradangan serta stres oksidatif di tubuh.

2. Mengobati diare

Kandungan mineral zinc di dalam hati unta juga diketahui dapat mengurangi durasi dan tingkat keparahan diare, terutama pada anak-anak yang kekurangan zinc.

Diare merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih sering dan perubahan konsistensi feses menjadi cair.

Saat diare, tubuh akan kekurangan cairan. Hal ini karena cairan dan elektrolit berpindah dan terbuang bersama feses. Zinc dapat membantu penyerapan cairan dan elektrolit serta mengurangi keparahan diare. 

Selain itu, mineral ini berperan penting dalam proses pembentukan protein, pertumbuhan sel, serta fungsi sistem kekebalan tubuh.

3. Meningkatkan produksi sel darah merah

Manfaat hati unta untuk kesehatan selanjutnya adalah meningkatkan produksi sel darah merah atau hemoglobin karena kandungan zat besi di dalamnya. 

Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam pembentukan hemoglobin. Jika zat besi dalam tubuh berkurang, maka sel darah merah tidak dapat membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh. 

Jika terus berlanjut, hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami anemia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan zat besi agar pembentukan sel darah merah berjalan lancar. 

4. Mencegah osteoporosis

Kandungan tembaga di dalam hati unta juga dapat membantu mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang. 

Osteoporosis merupakan penyakit yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan mineral tulang, sehingga tulang menjadi lebih mudah rapuh. 

Studi dalam jurnal Biological Trace Element Research mengungkapkan bahwa asupan tembaga yang tinggi dari makanan dapat membantu menurunkan risiko terkena osteoporosis. Hal ini karena tembaga dapat membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang.

5. Menjaga sistem kekebalan tubuh

Selain dapat membantu mencegah osteoporosis, kandungan mineral tembaga di dalam hati unta juga dapat berkhasiat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh

Mengutip situs University of Rochester Medical Center, seseorang yang kekurangan asupan tembaga dapat berisiko mengalami penurunan jumlah sel darah putih atau leukosit.

Jika jumlah sel darah putih berkurang, tubuh akan rentan terkena infeksi. Hal ini karena sel darah putih merupakan komponen sistem imun yang berfungsi melawan mikroorganisme penyebab penyakit atau zat asing yang masuk ke tubuh.  

6. Menjaga kesehatan mata

Khasiat hati unta lainnya adalah menjaga kesehatan mata, termasuk mengurangi risiko degenerasi makula. Hal ini berkat kandungan zinc di dalamnya. 

Degenerasi makula merupakan kelainan yang terjadi akibat gangguan pada makula, area kecil di retina. Kerusakan pada area makula ini dapat menyebabkan kebutaan. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences mengungkapkan bahwa zinc dapat membantu memperlambat perkembangan degenerasi makula. 

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana efek penggunaan mineral zinc dalam pengobatan pasien dengan degenerasi makula. 

7. Menjaga kesehatan janin

perkembangan janin

Ibu hamil membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak dari biasanya untuk memenuhi kebutuhan janin dan dirinya selama masa kandungan. 

Kekurangan zat besi selama masa kandungan dapat berdampak buruk seperti meningkatkan risiko kematian pada janin dan risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah. 

Oleh sebab itu, mencukup kebutuhan zat besi, baik dalam bentuk suplemen atau makanan seperti halnya hati unta dapat membantu mencengah kekurangan zat besi. 

Namun, perlu diingat bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas secara pasti keamanan dan khasiat mengonsumsi hati unta bagi ibu hamil. Oleh sebab itu, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. 

8. Mengatur kadar gula darah

Hati unta juga dapat membantu mengatur kadar gula darah pada pasien diabetes. Hal ini karena kandungan mangan di dalamnya. 

Sebuah studi dalam jurnal BMC Endocrine Disorders mengungkapkan bahwa penderita diabetes umumnya memiliki kadar mangan dalam darah yang lebih rendah. 

Selain itu, mineral ini dapat membantu metabolisme lemak dan penyerapan kalsium dalam tubuh.

9. Mempercepat proses penyembuhan luka

Kandungan mineral tembaga di dalam hati unta juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka

Mineral ini dapat membantu meregenerasi sel dengan meningkatkan produksi kolagen di dalam tubuh. 

Selain itu, mineral ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah luka terinfeksi oleh bakteri.  

Kesimpulan

Perlu diketahui belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan khasiat hati unta untuk kesehatan. Ulasan di dalam artikel membahas manfaat dari penelitian mengenai kandungan gizinya. Dari kandungan tersebut, konsumsi hati unta memiliki beberapa potensi untuk kesehatan jantung, pembuluh darah, mata, serta janin.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ibrahim, I. A., Shamat, A. M., Hussien, M. O., & El Hussein, A. R. M. (2013). Profile of some trace elements in the liver of camels, sheep, and goats in the Sudan. Journal of Veterinary Medicine, 2013.

Asli, M., Azizzadeh, M., Moghaddamjafari, A., & Mohsenzadeh, M. (2020). Copper, iron, manganese, zinc, cobalt, arsenic, cadmium, chrome, and lead concentrations in liver and muscle in Iranian camel (Camelus dromedarius). Biological Trace Element Research, 194, 390-400.

DiNicolantonio, J. J., Mangan, D., & O’Keefe, J. H. (2018). Copper deficiency may be a leading cause of ischaemic heart disease. Open Heart, 5(2), e000784.

Zinc supplementation in the management of diarrhoea. (n.d.). Retrieved 07 December 2023, from https://www.who.int/tools/elena/bbc/zinc-diarrhoea 

Fan, Y., Ni, S., & Zhang, H. (2022). Associations of copper intake with bone mineral density and osteoporosis in adults: data from the national health and nutrition examination survey. Biological Trace Element Research, 200(5), 2062-2068.

Copper. (n.d.). University of Rochester Medical Center. Retrieved 07 December 2023, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content 

Blasiak, J., Pawlowska, E., Chojnacki, J., Szczepanska, J., Chojnacki, C., & Kaarniranta, K. (2020). Zinc and autophagy in age-related macular degeneration. International Journal of Molecular Sciences, 21(14), 4994.

Abu-Ouf, N. M., & Jan, M. M. (2015). The impact of maternal iron deficiency and iron deficiency anemia on child’s health. Saudi Medical Journal, 36(2), 146.

Koh, E. S., Kim, S. J., Yoon, H. E., Chung, J. H., Chung, S., Park, C. W., … & Shin, S. J. (2014). Association of blood manganese level with diabetes and renal dysfunction: a cross-sectional study of the Korean general population. BMC Endocrine Disorders, 14(1), 1-8.

Manganese. (n.d.). Mount Sinai. Retrieved 07 December 2023, from https://www.mountsinai.org/health-library/supplement/manganese

Sandoval, C., Ríos, G., Sepúlveda, N., Salvo, J., Souza-Mello, V., & Farías, J. (2022). Effectiveness of Copper Nanoparticles in Wound Healing Process Using In Vivo and In Vitro Studies: A Systematic Review. Pharmaceutics, 14(9), 1838.

Versi Terbaru

13/12/2023

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

10 Manfaat Daging Sapi, Daging Merah yang Kaya Protein

Benarkah Daging Kambing Bagus untuk Darah Rendah?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 13/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan