backup og meta

Mengenal Enzim Bromelain dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Mengenal Enzim Bromelain dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Anda mungkin asing dengan kata bromelain, tapi bagaimana dengan nanas? Ya, nanas termasuk buah dengan kandungan enzim bromelain yang tinggi. Lantas, apa saja manfaat enzim bromelain bagi kesehatan?

Apa itu enzim bromelain?

Bromelain adalah sekumpulan enzim protease yang memiliki fungsi mencerna protein. Zat yang satu ini dapat ditemukan pada batang buah nanas.

Enzim ini telah bertahun-tahun digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai masalah kesehatan.

Studi dalam jurnal Biotechnology Research International (2012) mengemukakan adanya komponen bermanfaat pada enzim bromelain seperti berikut ini.

  • Antiedematosa: mencegah pembengkakan akibat gangguan organ.
  • Antitrombotik: mencegah penggumpalan darah.
  • Anti-inflamasi: mencegah peradangan.

Enzim ini dapat diserap baik oleh tubuh tanpa kehilangan efektivitas proteolitiknya (aktivitas memecah protein) dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Makanan yang mengandung bromelain adalah buah nanas. Namun, Anda juga bisa menjumpai enzim ini dalam bentuk pil, tablet, dan krim.

Manfaat enzim bromelain untuk kesehatan

Senyawa yang satu ini diketahui bermanfaat untuk meringankan berbagai penyakit, seperti bronkitis, sinusitis, osteoartritis, diare. 

Enzim bromelain juga diketahui memiliki fungsi untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi, dan penyakit jantung koroner.

Mengutip dari studi dalam Biomedical Reports (2016), enzim ini juga memiliki efek antikanker dan imunomodulator (merangsang reaksi imun tubuh).

Penemuan tersebut menunjukkan bahwa enzim dapat menjadi salah satu “kandidat” menjanjikan untuk pengembangan strategi terapi antikanker di masa depan.

Berikut adalah beberapa manfaat dari enzim ini untuk mengatasi beberapa penyakit.

1. Untuk penyakit kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular meliputi gangguan pembuluh darah dan jantung, penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, penyakit arteri perifer, hingga penyakit  jantung bawaan.

Enzim bromelain memiliki manfaat atau meminimalisasi tingkat keparahan dari penyakit jantung koroner

Hal ini dikarenakan aktivitas fibrinolitik (memecah gumpalan darah) yang kuat dari enzim ini sehingga dapat menghancurkan plak kolesterol.

Dengan begitu, risiko penyumbatan pembuluh darah pun dapat diminimalisasi.

2. Untuk penyakit radang sendi

Osteoarthritis (OA) adalah jenis radang sendi yang paling umum ditemukan. 

Masih dari jurnal Biotechnology Research International (2012), konsumsi bromelain selama 6 minggu menghasilkan perbaikan gejala yang signifikan pada pasien osteoarthritis.

Mereka yang mengonsumsi obat penghilang nyeri bersamaan dengan suplemen bromelain lebih jarang kambuh dibandingkan dengan pasien yang hanya mengkonsumsi obat penghilang nyeri saja.

Enzim ini diketahui juga memiliki sifat analgesik yang diyakini berpengaruh langsung pada mediator nyeri pada tubuh.

3. Untuk perawatan luka bakar

bromelain

Enzim bromelain dalam bentuk krim menawarkan manfaat jika dioleskan pada jaringan kulit yang bermasalah. 

Enzim ini juga dapat mempercepat penyembuhan pada luka bakar. Hal ini diduga karena adanya kandungan escharase pada bromelain.

Escharase dapat membuang lapisan kulit yang rusak dan mempertahankan jaringan yang tidak terbakar.

Pengangkatan jaringan mati (debridement) pada luka bakar dengan menggunakan bromelain lebih baik dibandingkan menggunakan pembedahan karena sayatan bedah terasa menyakitkan.

Selain itu, tindakan pembedahan membuat pasien lebih berisiko mendapatkan anestesi dan perdarahan.

4. Untuk menurunkan risiko kanker

Seperti yang disebutkan sebelumnya, enzim bromelain memiliki komponen antikanker yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Sebuah percobaan yang dimuat dalam jurnal Planta Medica (2007) melibatkan pemberian bromelain pada tikus yang mengalami tumor kulit.

Dari percobaan itu, didapatkan bahwa enzim ini mengurangi pembentukan tumor, volume tumor, dan menyebabkan kematian sel tumor.

Penyebaran sel tumor adalah penyebab tingginya angka kematian yang terkait kanker. 

Aspek menarik lain dari sifat antikanker pada enzim ini adalah memiliki fungsi untuk menghambat penyebaran kanker (metastasis).

Meski penelitian yang ada baru dilakukan pada hewan, potensi ini dapat menjadi kabar baik untuk penyembuhan kanker di masa depan.

5. Untuk mengatasi infeksi bakteri

Bromelain dapat membantu menangkal diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli and Vibrio cholerae.

Studi dalam Biomedical Reports (2016) menunjukkan bahwa enzim bromelain memiliki sifat antitelmintik yang mampu membunuh parasit pada salurna cerna. 

Selain itu, enzim ini memiliki sifat antijamur yang dapat mengganggu sistem pernapasan jamur Candida albicans sehingga tak dapat bertahan hidup lebih lama.

Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa penggunaan enzim ini dan antibiotik terbukti memberikan hasil yang lebih baik dalam pengobatan penyakit akibat bakteri, seperti: 

  • pneumonia, 
  • bronkitis, 
  • infeksi kulit Staphylococcus
  • infeksi saluran kencing, dll.

6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

bromelain

Terapi oral dengan bromelain disebut-sebut dapat menghasilkan efek analgesik dan anti-inflamasi pada pasien dengan rheumatoid arthritis.

Rheumatoid arthritis atau rematik sendiri merupakan salah satu gangguan autoimun yang paling umum terjadi.

Enzim ini bekerja dengan cara mengaktifkan mediator inflamasi, sehingga mengurangi peradangan.

Karena keunggulan inilah, bromelain dikaitkan dengan potensi meningkatnya kekebalan tubuh. Sistem imun bisa merespons cepat terhadap perubahan sel akibat ancaman dari zat asing.

Risiko penggunaan bromelain

Dalam pengobatan, enzim ini diketahui tidak membawa efek samping yang berat, bahkan setelah digunakan dalam jangka waktu lama.

Efek samping ringan yang paling sering dilaporkan akibat konsumsi bromelain adalah sakit perut dan diare.

Namun, minum jus atau makan buah nanas saja tidak membuat Anda mendapatkan manfaat enzim ini secara optimal.

Hal ini dikarenakan dosis yang terkandung di dalam buah tidak cukup tinggi untuk menghasilkan khasiat nyata pada tubuh.

Anda bisa mendapatkan asupan enzim ini secara optimal dengan minum suplemen.

Meski begitu, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen atau produk alternatif apa pun.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hossain, M. F., Akhtar, S., & Anwar, M. (2015). Nutritional value and medicinal benefits of pineapple. International Journal of Nutrition and Food Sciences, 4(1), 84-88.doi:10.11648/J.IJNFS.20150401.22

Rathnavelu, V., Alitheen, N., Sohila, S., Kanagesan, S., & Ramesh, R. (2016). Potential role of bromelain in clinical and therapeutic applications. Biomedical Reports, 5(3), 283-288. doi: 10.3892/br.2016.720

Bromelain. (2020). National Center for Complementary and Integrative Health. Retrieved 14 January 2023, from https://www.nccih.nih.gov/health/bromelain

Pavan, R., Jain, S., Shraddha, & Kumar, A. (2012). Properties and Therapeutic Application of Bromelain: A Review. Biotechnology Research International, 2012, 1-6. doi: 10.1155/2012/976203

Báez, R., Lopes, M. T., Salas, C. E., & Hernandez, M. (2007). In vivo antitumoral activity of stem pineapple (Ananas comosus) bromelain. Planta Medica, 73(13), 1377-1383.doi: 10.1055/s-2007-990221

Versi Terbaru

30/01/2023

Ditulis oleh dr. Debora Takaliuang

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

5 Manfaat Daun Kucai untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Kanker

10 Manfaat Buah Persik, dari Kesehatan Pencernaan hingga Kulit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh dr. Debora Takaliuang · Tanggal diperbarui 30/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan