backup og meta

Meski Pedas, Cabai Punya 8 Manfaat Ini untuk Kesehatan

Meski Pedas, Cabai Punya 8 Manfaat Ini untuk Kesehatan

Apakah Anda penyuka makanan pedas? Pernahkah Anda bertanya, sebenarnya cabai memiliki manfaat atau tidak? Ternyata di balik ukuran yang kecil dan rasa pedasnya yang membuat ketagihan sekaligus meringis, cabai memiliki banyak manfaat, lho! Mari simak ulasan lengkap di bawah ini untuk tahu apa saja kandungan gizi serta khasiat dari cabai.

Kandungan nutrisi di dalam cabai

resep sambal matah

Cabai adalah bahan makanan yang masih satu keluarga dengan paprika dan tomat, lebih tepatnya di bawah genus Capsicum.

Ternyata, cabai dan tumbuhan di genus Capsicum lainnya masuk ke dalam kategori buah, bukan sayuran.

Ada beberapa jenis cabai yang biasa kita temui di Indonesia, yaitu cabai rawit dan cabai merah.

Walaupun bentuknya tidak besar, seperti kata pepatah ‘kecil-kecil cabe rawit’, ternyata cabai memiliki berbagai macam vitamin dan mineral.

Tak hanya itu, ada kandungan karbohidrat, protein, dan sedikit lemak yang turut melengkapi nutrisi cabai.

Berikut adalah kandungan gizi yang ada di dalam 100 gram (g) cabai merah segar:

  • Air: 90,9 g.
  • Energi: 36 kalori (Kal).
  • Protein: 1 g.
  • Lemak: 0,3 g.
  • Karbohidrat: 7,3 g.
  • Serat: 1,4 g.
  • Kalsium: 29 miligram (mg).
  • Fosfor: 24 mg.
  • Zat besi: 0,5 mg.
  • Natrium: 23 mg.
  • Kalium: 272 mg.
  • Seng: 0,2 mg.
  • Beta-karoten: 5.800 mikrogram (mcg).
  • Niacin: 3 mg.
  • Vitamin C: 18 mg.

Berbagai manfaat cabai untuk kesehatan

manfaat sambal

Setelah melihat kandungan nutrisinya yang begitu beragam, ini waktunya Anda mengetahui apa saja manfaat dari cabai.

Bukan sekadar pedas dan nikmat, berikut khasiat yang bisa Anda peroleh karena makan cabai:

1. Meringankan rasa sakit

Pelepasan hormon endorfin di dalam tubuh yang dirangsang oleh cabai dapat berperan sebagai pereda rasa sakit alami.

Zat capsaicin tersebut kemudian bekerja sama dengan reseptor rasa sakit. Selanjutnya, muncul sensasi panas dari cabai yang membantu ujung saraf berhenti mengirim sinyal sensasi rasa sakit.

Tak mengherankan bila saat ini juga tersedia obat oles atau krim dengan kandungan capsaicin sehingga dapat digunakan untuk membantu mengatasi nyeri sendi serta cedera.

2. Manfaat cabai untuk penurunan berat badan

Manfaat selanjutnya dari cabai adalah membantu menurunkan berat badan Anda.

Ya, jika Anda berencana untuk diet, jangan lupa masukkan cabai ke dalam menu harian Anda. Ini karena zat capsaicin dalam cabai diyakini dapat membakar lemak dan energi tubuh lebih cepat.

Selain itu, penelitian dari jurnal Appetite menunjukkan bahwa asupan 2 miligram capsaicin per hari selama 12 minggu dapat membantu mengecilkan lingkar pinggang.

3. Memelihara kesehatan pencernaan

Orang-orang mengira bahwa makan cabai tidak baik untuk pencernaan. Padahal, selama tidak dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, cabai memiliki manfaat untuk kesehatan pencernaan, lho!

Ketika capsaicin masuk ke dalam pencernaan, saraf-saraf yang ada di saluran pencernaan akan menghasilkan anandamide.

Anandamide adalah senyawa kimia yang membantu mengurangi inflamasi alias peradangan, termasuk yang sering terjadi akibat tukak lambung serta penyakit Crohn.

4. Manfaat cabai untuk menjaga kadar gula darah

Bagi Anda yang mengidap diabetes, cabai juga memberikan manfaat berupa menjaga kadar gula darah.

Sekali lagi, ini berkat kandungan capsaicin yang terdapat di dalam cabai. Sebuah studi dari Journal of Agricultural and Food Chemistry mengungkapkan bahwa capsaicin berpotensi menurunkan kadar gula darah.

Tak hanya itu, capsaicin bersifat antidiabetik dan dipercaya memberi efek positif bila dikonsumsi oleh pasien diabetes tipe 1.

5. Mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah

Dengan kandungan vitamin B6, asam folat, kalium, dan beta-karoten yang terdapat pada cabai, Anda dapat terhindar dari serangan jantung.

Vitamin B juga dapat mengurangi kadar homosistein. Tingginya kadar homosistein dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke serta serangan jantung.

6. Menurunkan risiko kanker

Manfaat selanjutnya dari cabai yang bisa Anda peroleh adalah penurunan risiko kanker.

Ini karena kandungan antioksidan yang tinggi di dalam cabai, beberapa di antaranya adalah vitamin C, lutein, dan beta-karoten.

Antioksidan telah terbukti mampu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Nah, salah satu pemicu kanker adalah paparan radikal bebas yang berlebihan.

7. Melancarkan pernapasan

Cabai dapat membantu melebarkan saluran napas di paru-paru sehingga punya manfaat bagi Anda yang memiliki penyakit asma.

Vitamin A pada cabai juga bisa menurunkan risiko radang paru-paru yang terjadi akibat merokok. Hal ini dikarenakan asap rokok mengandung benzopyrene yang menghancurkan vitamin A dalam tubuh.

8. Manfaat cabai untuk kesehatan mata

Manfaat lain yang tak kalah menarik dari cabai adalah membantu menjaga kesehatan mata.

Ini berkat kandungan lutein yang ada di dalam cabai, terutama cabai hijau yang sering Anda jumpai saat makan gorengan.

Nah, lutein dalam cabai ini bermanfaat untuk mencegah kerusakan mata akibat penuaan, seperti katarak dan degenerasi makula.

Itulah tadi 8 manfaat cabai untuk kesehatan tubuh Anda. Bagi Anda yang kurang suka makanan pedas, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk mengonsumsi cabai.

Memang, tak semua orang bisa dan boleh makan cabai. Kandungan nutrisi yang ada di dalam cabai bisa Anda temukan juga di bahan makanan lain, seperti paprika atau tomat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chili Pepper – FoodData Central. (2022). Retrieved April 27, 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/567034/nutrients

Does eating spicy foods have health benefits? – Harvard T.H. Chan School of Public Health. (n.d.). Retrieved April 27, 2023, from https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/does-eating-spicy-foods-have-health-benefits/ 

Spice Up Your Life: The Health Benefits of Spicy Foods – Penn Medicine. (2022). Retrieved April 27, 2023, from https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2019/april/spicy-foods 

The health benefits of spicy foods – Piedmont Healthcare. (n.d.). Retrieved April 27, 2023, from https://www.piedmont.org/living-better/the-health-benefits-of-spicy-foods 

Varghese, S., Kubatka, P., Rodrigo, L., Gazdikova, K., Caprnda, M., Fedotova, J., Zulli, A., Kruzliak, P., & Büsselberg, D. (2017). Chili pepper as a body weight-loss food. International journal of food sciences and nutrition, 68(4), 392–401. https://doi.org/10.1080/09637486.2016.1258044

McDonald, E. (2018). A hot topic: Are spicy foods healthy or dangerous? – The University of Chicago Medicine. Retrieved April 27, 2023, from https://www.uchicagomedicine.org/forefront/health-and-wellness-articles/spicy-foods-healthy-or-dangerous 

Sanati, S., Razavi, BM., Hosseinzaden, H. (2018). A review of the effects of Capsicum annuum L. and its constituent, capsaicin, in metabolic syndrome. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 21(5), 439-448. 

Tsui, P., Lin, C., Ho, L., & Lai, J. (2018). Spices and Atherosclerosis. Nutrients, 10(11), 1724. https://dx.doi.org/10.3390%2Fnu10111724

McCarty, M., DiNicolantonio, J., & O’Keefe, J. (2015). Capsaicin may have important potential for promoting vascular and metabolic health: Table 1. Open Heart, 2(1), e000262. https://dx.doi.org/10.1136%2Fopenhrt-2015-000262

Zhang, S., Ma, X., Zhang, L., Sun, H., & Liu, X. (2017). Capsaicin Reduces Blood Glucose by Increasing Insulin Levels and Glycogen Content Better than Capsiate in Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. Journal Of Agricultural And Food Chemistry, 65(11), 2323-2330. https://doi.org/10.1021/acs.jafc.7b00132

Zsiborás, C., Mátics, R., Hegyi, P., Balaskó, M., Pétervári, E., & Szabó, I. et al. (2017). Capsaicin and capsiate could be appropriate agents for treatment of obesity: A meta-analysis of human studies. Critical Reviews In Food Science And Nutrition, 58(9), 1419-1427. https://doi.org/10.1080/10408398.2016.1262324

Urbina, S., Roberts, M., Kephart, W., Villa, K., Santos, E., & Olivencia, A. et al. (2017). Effects of twelve weeks of capsaicinoid supplementation on body composition, appetite and self-reported caloric intake in overweight individuals. Appetite, 113, 264-273. https://doi.org/10.1016/j.appet.2017.02.025

Versi Terbaru

28/04/2023

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Benarkah Makanan Pedas Membuat Kita Makan Lebih Banyak?

Apakah Cabai Bisa Menurunkan Berat Badan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 28/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan