Vitamin E merupakan salah satu vitamin yang berperan penting dalam menjaga fungsi kerja tubuh manusia. Namun, apa jadinya bila Anda kelebihan vitamin E? Dampak apa saja yang akan dialami tubuh?
Dampak kelebihan vitamin E
Vitamin E memiliki sejumlah manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Paling dikenal dapat menjaga kecantikan kulit, vitamin E juga dapat menjaga kesehatan organ penglihatan, reproduksi, pembuluh darah, dan otak.
Karena manfaat tersebut, banyak juga orang-orang yang mulai mengonsumsi suplemen vitamin E guna memastikan bahwa kebutuhan per harinya telah terpenuhi.
Sayangnya, segala yang berlebihan memang tidak baik. Hal ini juga berlaku pada konsumsi vitamin E. Kelebihan vitamin E bisa memberikan efek yang tidak menyenangkan. Dampaknya tidak hanya bisa terjadi secara ringan, tapi juga bisa fatal.
Sebab, vitamin E termasuk dalam vitamin larut lemak. Artinya, vitamin ini akan diproses bersama lemak, dialirkan dalam peredaran darah, dan disimpan dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama.
Ketika konsumsinya terlalu banyak, maka vitamin ini akan menumpuk dalam tubuh dan dapat bersifat racun. Di bawah ini berbagai hal yang mungkin akan Anda alami bila tubuh memiliki kadar vitamin E yang terlalu tinggi.
1. Meningkatnya risiko osteoporosis
Meski bisa bantu menjaga kesehatan tulang, konsumsi vitamin E yang berlebihan malah akan menghasilkan efek sebaliknya.
Hal ini pernah terbukti oleh penelitian yang terbit dalam jurnal Nature Medicine bahwa terlalu banyak vitamin E dapat membuat tulang Anda menjadi lemah. Nantinya, efek ini bisa meningkatkan risiko Anda terhadap osteoporosis.
Osteoporosis merupakan sebuah kondisi ketika tulang mengalami pengeroposan, sehingga tulang pun menjadi lebih rapuh dan mudah patah.
2. Munculnya masalah pencernaan
Pernahkah Anda merasa mulas sampai bolak-balik kamar mandi setelah mengonsumsi suplemen vitamin E? Hati-hati, bisa jadi itu tanda Anda sudah kelebihan vitamin E.
Tak hanya menyebabkan sakit diare, beberapa orang bahkan juga mengalami sejumlah masalah pencernaan lainnya seperti sakit perut, nyeri lambung, atau mual.
3. Pusing karena kelebihan vitamin E
Bila Anda memiliki kondisi darah rendah seperti anemia, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi terlalu banyak vitamin E karena salah satu dampaknya, Anda bisa saja mengalami pusing atau sakit kepala.
Kelebihan vitamin E dapat menimbulkan rasa kelelahan hebat. Menurut laporan terdahulu dari Dr. Harold M. Cohen, ia mengaku merasakan sensasi kelelahan seperti habis terkena demam atau flu. Ternyata, hal tersebut dirasakan banyak pasiennya.
Mekanisme timbulnya kelelahan karena konsumsi vitamin E belum jelas. Namun, setelah menghentikan penggunaan suplemennya, kondisi fungsi tubuh mereka pun kembali seperti semula.
4. Stroke hemoragik
Salah satu dampak fatal yang bisa diakibatkan dari kelebihan vitamin E yakni terjadinya stroke hemoragik.
Stroke hemoragik merupakan salah satu jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah.
Dampak ini bisa saja Anda alami bila kebiasaan minum vitamin E melebihi dosis yang sudah Anda konsumsi dalam jangka waktu panjang. Vitamin E dapat membuat lapisan pembuluh darah semakin tipis.
5. Kematian
Dampak yang paling fatal ini masih berhubungan dengan sifat vitamin E yang bisa menipiskan lapisan pembuluh darah.
Hal tersebut dapat berujung pada perdarahan hebat yang jika tidak segera mendapat pertolongan, akan berakhir pada kematian.
Kebutuhan vitamin E per hari
Lantas, Anda mungkin bertanya-tanya, berapa banyak sebenarnya vitamin E yang tubuh butuhkan per harinya.
Melansir Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, di bawah ini merupakan daftar angka kecukupan vitamin E per hari berdasarkan usia dan jenis kelamin.
- Bayi 0 – 5 bulan: 4 mikrogram
- Bayi 6 – 11 bulan: 5 mikrogram
- Anak-anak 1 – 9 tahun: 6 – 8 mikrogram
- Anak laki-laki 10 – 12 tahun: 11 mikrogram
- Remaja laki-laki 13 – 18 tahun: 15 mikrogram
- Laki-laki ≥ 19 tahun: 15 mikrogram
- Perempuan ≥ 10 tahun: 15 mikrogram
- Perempuan di atas 65 tahun: 20 mikrogram
Pada kenyataannya, tubuh manusia sudah cukup mendapatkan asupan makanan yang menjadi sumber vitamin E dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayur-sayuran berdaun hijau.
Kebanyakan kasus keracunan karena kelebihan vitamin E terjadi pada orang-orang yang mengonsumsi suplemennya, terutama yang berdosis lebih dari 1.000 SI (ukuran standar internasional).
Maka dari itu, suplemen sebenarnya hanya diperbolehkan untuk orang-orang yang benar-benar mengalami defisiensi vitamin E.
Bila Anda khawatir atau ingin mengonsumsi suplemen, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi guna memastikan keamanannya.
[embed-health-tool-bmi]