backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Ciri-Ciri Defisiensi Vitamin E dan Penyebab yang Perlu Anda Kenali

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 26/12/2023

5 Ciri-Ciri Defisiensi Vitamin E dan Penyebab yang Perlu Anda Kenali

Beberapa manfaat vitamin E yang paling dikenal yaitu mencegah penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit. Namun, peran vitamin E untuk fungsi tubuh lebih daripada itu. Kekurangan vitamin E atau dikenal sebagai defisiensi vitamin E bisa menimbulkan sejumlah masalah otot hingga melemahnya daya tahan tubuh. 

Penyebab kekurangan vitamin E

Kekurangan vitamin E dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum defisiensi vitamin E.

  • Diet kurang seimbang.
  • Masalah penyerapan nutrisi pada sistem pencernaan, seperti penyakit celiac.
  • Beberapa kondisi medis, seperti penyakit hati kronis, pankreatitis, atau penyakit genetik yang mempengaruhi penyerapan nutrisi, dapat menyebabkan kekurangan vitamin E.
  • Bayi lahir prematur, hal ini karena mereka mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk menerima pasokan vitamin E yang cukup dari ibu selama kehamilan.
  • Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu penyerapan dan penggunaan vitamin E oleh tubuh.
  • Ada pula kasus defisiensi langka akibat kelainan genetik yang diwariskan. Dua kondisi yang telah diketahui yakni abetalipoproteinemia bawaan dan familial isolated vitamin E deficiency.

Kebanyakan orang dapat memenuhi kebutuhan vitamin ini dengan menyantap makanan sumber vitamin E, di antaranya minyak nabati dan kacang-kacangan. Anda bisa juga memenuhi kebutuhan vitamin E melalui suplementasi.

Ciri-ciri kekurangan vitamin E

Mengacu Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan vitamin E untuk orang berusia 13 tahun ke atas yaitu 15 mikrogram dalam sehari. Pada perempuan lansia, kebutuhan ini menjadi 20 mikrogram per hari.

Jika seseorang tidak memenuhi angka tersebut dalam waktu cukup lama, kondisi ini dikatakan sebagai defisiensi vitamin E. Tanda-tandanya sebagai berikut.

1. Ataksia

Ataksia merupakan gangguan koordinasi otot yang disebabkan oleh masalah pada otak. Kondisi ini terjadi bila bagian tertentu dari saraf otak mengalami kerusakan.

Penderita ataksia tidak bisa mengendalikan keseimbangan serta gerak tangan dan kakinya.

Nah, defisiensi vitamin E dapat merusak saraf otak yang disebut saraf Purkinje. Hal ini menghambat pengiriman sinyal antara otak dengan otot anggota gerak. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kesulitan saat bergerak dan berjalan.

2. Lemah otot

Setiap gerakan yang Anda lakukan secara sadar berawal dari sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh sel saraf otot atau sumsum tulang belakang. Sebagai antioksidan, salah satu fungsi vitamin E yaitu melindungi sel saraf dan otot dari radikal bebas.

Kekurangan vitamin E dapat membuat sel-sel saraf yang terhubung dengan otot tersebut lebih rentan mengalami kerusakan. Ciri utamanya yaitu otot menjadi lemah dan lunglai.

3. Kebas dan rasa geli

Selain menghambat pengiriman sinyal, kerusakan saraf dapat mengganggu sinyal yang akan dikirimkan.

Sinyal yang seharusnya membuat otot bergerak mungkin malah menimbulkan rasa geli atau membuat tangan dan kaki terasa kebas (mati rasa). Ini merupakan tanda dari kekurangan vitamin E yang cukup serius.

Jika tidak ditangani, penderita berisiko mengalami berbagai komplikasi. Salah satunya adalah kematian jaringan pada kaki karena penderita tidak menyadari terdapat luka pada kakinya.

4. Penglihatan terganggu

Vitamin E termasuk antioksidan kuat yang melindungi berbagai sel tubuh, tidak terkecuali sel mata.

Jika seseorang mengalami defisiensi vitamin E yang parah, sel-sel penyusun mata berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan akibat radikal bebas.

Sel-sel penerima cahaya yang terdapat pada retina lama-kelamaan juga dapat menjadi lemah. Bila kondisi ini sudah sangat parah dan tidak segera ditangani, penderita dapat mengalami gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan.

5. Sistem imun melemah

Sifat antioksidan pada vitamin E juga melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari dampak radikal bebas.

Apabila asupan vitamin E tidak memadai, sel-sel kekebalan tubuh Anda tidak memiliki perlindungan yang cukup sehingga rentan mengalami gangguan.

Salah satu penelitian dalam jurnal  IUBMB life menyebutkan bahwa kekurangan vitamin E dapat menurunkan fungsi beberapa sel pada sistem imun, terutama pada lansia. Sebagai dampaknya, risiko infeksi pun menjadi lebih tinggi.

Apa dampak kekurangan vitamin?

Kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sistem kekebalan tubuh yang melemah, gangguan pada otot, hingga masalah pada mata, kulit, dan sistem saraf.

Dampak defisiensi vitamin E pada ibu hamil

dampak kekurangan vitamin e keguguran

Ibu hamil yang kurang mendapatkan asupan vitamin E berisiko mengalami komplikasi yang lebih berat. Menurut satu penelitian dalam Experimental and therapeutic medicine, komplikasi yang umumnya terjadi yaitu keguguran.

Janin yang tidak mendapatkan cukup asupan vitamin E selama dalam kandungan juga lebih berisiko cacat lahir. Ini karena vitamin E berperan penting dalam perkembangan organ-organ pada janin.

Meski begitu, kasus keguguran maupun cacat lahir akibat defisiensi vitamin E tersebut sangat langka. 

Berkonsultasilah segera dengan dokter ketika mengalami tanda-tanda defisiensi vitamin yang disebutkan di atas. Anda bisa mencegah hal ini dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin E dan meminum suplemen bila perlu.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 26/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan