backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Buah Pengganti Cairan Tubuh Saat Puasa, Cara Lezat Cegah Dehidrasi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 04/04/2022

    Buah Pengganti Cairan Tubuh Saat Puasa, Cara Lezat Cegah Dehidrasi

    Saat berpuasa, Anda tidak diperkenankan minum sejak subuh hingga matahari tenggelam. Untuk mengembalikan cairan yang hilang, Anda bisa mendapatkan asupan air dari buah-buahan. Lantas, apa saja jenis buah pengganti cairan tubuh saat puasa?

    Buah pengganti cairan tubuh saat puasa

    Berpuasa membuat pola makan dan minum sehari-hari berubah selama sebulan penuh. Meski demikian, kebutuhan asupan cairan tetap sama. 

    Jika tidak, Anda akan rentan mengalami dehidrasi yang bisa membahayakan tubuh.

    Mungkin Anda merasa kembung karena harus minum air dengan jumlah yang banyak, tapi dengan waktu terbatas.

    Meski begitu, Anda bisa menambah asupan air dengan cara menyenangkan. Ya, Anda bisa mengonsumsi buah kaya air.

    Selain menjadi pengganti cairan tubuh, buah-buahan juga kaya serat, vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya yang tak kalah penting untuk kesehatan Anda.

    Inilah beragam jenis buah dengan kandungan air yang melimpah untuk gantikan cairan tubuh yang hilang saat puasa.

    1. Semangka

    semangka buah pengganti cairan tubuh saat puasa

    Semangka merupakan buah yang cocok dikonsumsi saat buka dan sahur. Tak heran, buah ini sering dikonsumsi sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang saat puasa karena kaya akan air.

    Sebanyak 92% kandungan semangka terdiri dari air. Ya, dalam 100 gram semangka, kandungan air di dalamnya mencapai 91,4 gram.

    Selain itu, semangka juga kaya akan gula alami, yakni sebanyak 6,2 gram. Gula dari buah-buahan penting untuk mengembalikan energi.

    Meski tinggi gula, buah ini rendah kalori, bahkan hanya sebesar 30 kkal. Hal ini dikarenakan kandungan airnya yang melimpah.

    Jika Anda memilih semangka yang berwarna merah, Anda akan mendapatkan asupan likopen yang bersifat antioksidan.

    Antioksidan penting untuk menangkal radikal bebas sehingga Anda terhindar dari kerusakan sel penyebab penyakit kronis.

    2. Stroberi

    Stroberi juga cocok sebagai buah pengganti cairan tubuh saat puasa. Dalam 100 gram stroberi, kandungan airnya sebanyak 91,1 gram. Hal ini berarti bahwa kadar airnya mencapai 91 persen.

    Selain itu, buah ini juga kaya akan vitamin C. Zat gizi ini baik untuk menjaga kekebalan tubuh. Jadi, Anda tidak rentan sakit selama bulan Ramadan sehingga ibadah tetap lancar.

    Namun, Anda perlu hati-hati mengonsumsi buah ini saat berpuasa, terutama jika memiliki masalah refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) karena buah ini cukup asam

    Mengutip studi terbitan Journal of Thoracic Disease (2019), makanan asam bisa mengiritasi kerongkongan dan membuatnya melemah. 

    Jadi, kerongkongan tak mampu membendung asam lambung sehingga mudah naik ke arah kerongkongan.

    3. Blewah

    Blewah merupakan buah yang menjadi ciri khas Ramadan. Ternyata, buah ini juga kaya akan air sehingga cocok sebagai pengganti cairan tubuh saat puasa.

    Blewah mengandung 91% air. Hal ini berarti bahwa dalam 100 gram, kadar airnya setara dengan 91 gram.

    Buah ini pun kaya akan vitamin A dan beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata. 

    Tak hanya itu, mengutip hasil studi terbitan Journal of Clinical Medicine (2018), kedua zat gizi ini membantu memperkuat lapisan lendir di dalam tubuh sehingga Anda tak rentan terkena infeksi.

    Karena kaya akan vitamin A, blewah juga cocok sebagai makanan anti-peradangan sehingga mampu meningkatkan kinerja daya tahan tubuh. Jadi, kesehatan tubuh secara keseluruhan pun terjaga.

    4. Jeruk

    Jeruk merupakan salah satu buah yang kerap ditambahkan pada bahan minuman. Buah ini juga pada dasarnya kaya kandungan air.

    Jeruk tersusun atas 85% air (dalam 100 gram). Buah juga kaya akan gula dan serat, yakni sebanyak 10,6 gram dan 1,8 gram masing-masing.

    Gula alami pada buah bisa mengembalikan energi dengan cepat. Sementara itu, kandungan seratnya membantu memperlambat pengosongan lambung. 

    Hal ini membuat Anda kenyang lebih lama sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan saat puasa.

    Serupa dengan stroberi, buah ini juga cukup asam. Jadi, Anda harus hati-hati mengonsumsi jeruk jika memiliki GERD.

    5. Kelapa muda

    kelapa buah pengganti cairan tubuh saat puasa

    Jika Anda mengonsumsi air kelapa muda sebagai menu berbuka puasa, ini merupakan pilihan yang tepat.

    Dalam 100 gram air kelapa muda, kadar airnya mencapai 95 persen. Selain itu, air kelapa juga kaya akan mineral, seperti kalsium, zat besi, dan magnesium.

    Beberapa mineral di atas bersifat elektrolit yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.

    Untuk itu, kelapa merupakan buah pengganti cairan tubuh saat puasa yang baik.

    Selain itu, daging buah kelapa kaya akan protein, serat, dan asam lemak khas bernama asam laurat.

    Protein dan serat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sementara asam laurat membantu meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh.

    6. Melon

    Buah ini masih satu keluarga dengan blewah. Melon tentu saja cocok menjadi buah pengganti cairan tubuh saat puasa. 

    Pasalnya, dalam 100 gram melon, kandungan airnya sebanyak 90 gram. Artinya, sebagian besar zat gizi melon tersusun atas air.

    Buah ini juga mengandung gula alami yang tinggi, yakni sebanyak 8 gram. Jadi, cocok untuk mengatasi lemas setelah berpuasa dengan cepat.

    Kandungan zat gizi lainnya pun sebenarnya mirip dengan blewah. Dalam hal ini, melon juga kaya akan vitamin A serta karotenoid.

    7. Nanas

    Sebanyak 86% dari seluruh kandungan gizi nanas adalah air. Dalam 100 gram nanas, kadar gula alaminya pun cukup tinggi, yakni 9,85 gram. 

    Selain menyegarkan, buah ini cocok untuk mengisi kembali tenaga Anda yang sudah hilang setelah berpuasa seharian.

    Buah ini juga kaya akan vitamin C dan mangan. Keduanya bersifat antioksidan sehingga bisa menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Nanas juga mengandung enzim bernama bromelain. Enzim ini bisa membantu proses pencernaan, mengurangi rasa sakit, dan pembengkakan pada area yang terluka.

    8. Buah naga

    Buah ini juga cocok dijadikan sebagai pengganti cairan tubuh saat puasa. Ya, kadar air pada buah naga bisa mencapai hingga 85 persen.

    Buah naga juga kaya zat gizi, seperti:

    • serat,
    • vitamin C,
    • zat besi,
    • magnesium,
    • fosfor,
    • kalsium, dan
    • kalium.

    Selain itu, buah naga mengandung beberapa senyawa, seperti betalain, hidroksinamat, dan flavonoid

    Ketiganya bersifat antioksidan. Khusus untuk kandungan betalain, Anda bisa menemukannya pada buah naga dengan daging buah merah.

    9. Pepaya

    pepaya buah pengganti cairan tubuh saat puasa

    Kandungan air di dalam 100 gram buah pepaya sebanyak 88,1 gram. 

    Hal ini menandakan bahwa 88% kandungan pepaya adalah air sehingga cocok sebagai buah pengganti cairan tubuh saat puasa.

    Pepaya juga kaya serat dan gula alami, yakni sekitar 1,7 gram dan 7,82 gram.

    Selain menyegarkan, buah ini juga menambah energi dan mengenyangkan Anda saat berbuka dan sahur. Serat pun turut membantu menjaga kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

    Kandungan vitamin C pada buah ini pun cukup tinggi, yakni sebesar 60,9 mg, hampir memenuhi kebutuhan vitamin C harian (75–90 mg). 

    Hal ini berarti bahwa 100 gram pepaya bisa memenuhi kebutuhan vitamin C sebanyak 68–81,2 persen.

    Buah pengganti cairan tubuh saat puasa membantu memenuhi kebutuhan air. Selain itu, buah-buahan kaya akan zat gizi yang baik untuk menunjang fungsi tubuh. 

    Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, Anda bisa mengonsumsi buah dalam bentuk yang utuh dan tidak menggunakan tambahan gula lagi.

    Jika Anda memiliki masalah lambung dan ingin mengonsumsi buah-buahan yang asam saat berpuasa, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 04/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan