backup og meta

Sederet Manfaat Greek Yogurt untuk Tubuh, Bukan Yoghurt Biasa

Sederet Manfaat Greek Yogurt untuk Tubuh, Bukan Yoghurt Biasa

Yoghurt mungkin sudah jadi bagian asupan harian Anda dan keluarga. Namun, pernahkah Anda mencoba Greek yogurt yang disebut-sebut mengandung protein lebih tinggi dibandingkan yoghurt biasa?

Apa itu Greek yogurt?

Greek yogurt adalah satu jenis yoghurt yang bisa dengan mudah Anda temui di pasaran.

Berbeda dengan yoghurt jenis lainnya, yoghurt ini hadir dengan tekstur kental, tapi tetap lunak sehingga aman untuk semua usia.

Yoghurt ini dibuat dengan proses fermentasi susu di dalam tangki untuk kemudian disaring sampai menjadi cairan yang kental pada langkah pemrosesan akhir. 

Proses tersebut membuat Greek yogurt lebih kental dan lebih banyak mengandung protein sekaligus rendah karbohidrat dibandingkan yoghurt biasa.

Mengutip dari situs Food Data Central, kandungan gizi dalam 100 gram Greek yogurt mencakup:

  • air: 83,6 gram (g),
  • protein: 9,95 g,
  • karbohidrat: 3,94 g,
  • gula: 3,56 g, 
  • kalsium: 115 miligram (mg),
  • kalium: 141 mg, dan 
  • lemak: 1,92 mg. 

Selain itu, yoghurt yang mengandung probiotik ini dilengkapi dengan vitamin A, C, K, dan folat.

Namun, kandungan gizi tersebut dapat bervariasi bergantung jenis Greek yogurt yang Anda konsumsi, misalnya full fat, low fat, free fat, hingga yang tersedia dengan aneka rasa.

Manfaat Greek yogurt untuk kesehatan

greek yogurt

Greek yogurt cukup mudah Anda temukan di pasaran dalam berbagai merek dengan aneka rasa maupun plain.

Selain enak, yoghurt jenis ini menawarkan sejumlah manfaat luar biasa untuk kesehatan.

1. Kandungan protein tinggi

Protein adalah zat gizi yang menyumbang energi untuk tubuh sekaligus menjalankan beragam fungsi tubuh lainnya. 

Mengutip dari riset dalam jurnal Nutrients (2019), mencukupi kebutuhan protein akan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, fungsi saraf, dan kekuatan otot, serta mengatur keseimbangan energi.

Semua jenis yoghurt umumnya kaya akan protein, tapi Greek yogurt mengandung protein dua kali lebih banyak dibandingkan dengan yoghurt biasa.

Ada sekitar 15 – 20 gram protein yang terkandung dalam 170 gram Greek yogurt, jumlah ini setara dengan protein dalam 85 gram daging tanpa lemak. 

Itulah mengapa yoghurt ini bisa jadi alternatif sumber protein yang baik, terutama bagi Anda yang sedang menghindari makan daging.

2. Mengandung probiotik

Kandungan probiotik dalam yoghurt memang sudah tidak perlu diragukan lagi, terutama Greek yogurt

Probiotik adalah bakteri baik yang akan membantu kerja bakteri baik lainnya di dalam usus. 

Rutin mengonsumsi makanan sumber probiotik meningkatkan daya tahan serta mengurangi sakit perut dan diare.

Uniknya, tidak hanya menjaga kesehatan sistem pencernaan, sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients (2017) menyebutkan bahwa probiotik juga bisa memengaruhi kondisi otak. 

Hal ini terjadi karena bakteri baik di usus dapat memberikan sinyal ke otak dan memengaruhi beberapa proses, seperti transmisi saraf, neurogenesis, dan kognitif.

3. Memperkuat tulang dan otot

Manfaat Greek yogurt lainnya yang tak kalah menarik didapat dari kandungan kalsium. 

Kalsium merupakan kunci penting untuk membangun sekaligus mempertahankan fungsi otot dan tulang yang kuat.

Itu sebabnya, yoghurt ini bisa jadi pilihan ideal untuk semua kalangan usia, terlebih orang dewasa atau lanjut usia yang rentan terkena osteoporosis.

Lebih dari itu, teksturnya yang cenderung kental dan halus membuatnya lebih mudah saat dikunyah, terutama bagi orang lanjut usia yang mulai kesulitan mengunyah makanan.

Tak hanya itu, karena kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah laktosa, yoghurt ini juga dapat dikonsumsi bayi di usia lebih dari 6 bulan.

4. Rendah laktosa

Berbeda dengan jenis yoghurt lainnya, Greek yogurt hadir dengan kandungan laktosa yang lebih rendah. 

Bahkan, jika Anda memilih yang plain alias tanpa rasa, yoghurt ini bisa sama sekali tidak mengandung gula susu.

Alasan inilah yang menjadikan manfaat Greek yogurt aman dikonsumsi bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa.

Namun, bila tetap ingin mengonsumsi yoghurt ini dengan aneka rasa, cermati label kemasannya dan pilih produk dengan kandungan laktosa paling rendah, atau bahkan atau bebas laktosa.

5. Cocok untuk menu diet

Seperti yang telah disebutkan, Greek yogurt mengandung karbohidrat, gula, dan lemak yang lebih rendah daripada yoghurt pada umumnya.

Maka dari itu, yoghurt ini merupakan salah satu pilihan makanan sehat untuk Anda yang sedang menjalani diet rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan.

Bahkan, mengutip dari riset dalam jurnal Frontiers in Nutrition (2019), yoghurt ini dapat menjadi alternatif nutrisi untuk dikonsumsi pasca-olahraga.

Untuk itu, jenis yoghurt ini dapat menguatkan otot dan membantu adaptasi komposisi tubuh setelah olahraga rutin selama menurunkan berat badan. 

6. Kaya akan vitamin B-12

Selain hadir dengan kandungan gula yang rendah, yoghurt menawarkan vitamin dan mineral yang optimal untuk tubuh. 

Satu porsi Greek yogurt atau setara 100 gram bisa memenuhi hingga 20 persen kebutuhan vitamin B-12 harian Anda.

Vitamin B-12 berperan dalam pembentukan sel darah merah, menunjang fungsi otak, menjaga kesehatan jantung, dan lain sebagainya. 

Yoghurt ini juga bisa menjadi makanan alternatif sumber vitamin B-12 bagi Anda yang sedang menghindari ikan, daging, telur.

Sederet manfaat di atas tentu sangat menggiurkan. Namun, selain makan yoghurt, pastikan Anda juga tetap memenuhi kebutuhan zat gizi lainnya dengan berpegang pada pedoman gizi seimbang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Yogurt, Greek, plain, lowfat. Food Data Central – US Department of Agriculture. Retrieved 10 January 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/170903/nutrients

Carbone, J., & Pasiakos, S. (2019). Dietary Protein and Muscle Mass: Translating Science to Application and Health Benefit. Nutrients, 11(5), 1136. doi: 10.3390/nu11051136

Cerdó, T., Ruíz, A., Suárez, A., & Campoy, C. (2017). Probiotic, Prebiotic, and Brain Development. Nutrients, 9(11), 1247. doi: 10.3390/nu9111247

Bridge, A., Brown, J., Snider, H., Nasato, M., Ward, W., Roy, B., & Josse, A. (2019). Greek Yogurt and 12 Weeks of Exercise Training on Strength, Muscle Thickness and Body Composition in Lean, Untrained, University-Aged Males. Frontiers In Nutrition, 6. doi: 10.3389/fnut.2019.00055

Sendra, E. (2020). Dairy Fat and Cardiovascular Health. Foods, 9(6), 838. doi: 10.3390/foods9060838

German, J. (2014). The future of yogurt: scientific and regulatory needs. The American Journal Of Clinical Nutrition, 99(5), 1271S-1278S. doi: 10.3945/ajcn.113.076844

Baranowski, R., Skelly, L., Josse, A., & Fajardo, V. (2021). Exploring the Effects of Greek Yogurt Supplementation and Exercise Training on Serum Lithium and Its Relationship With Musculoskeletal Outcomes in Men. Frontiers In Nutrition, 8. doi: 10.3389/fnut.2021.798036

Versi Terbaru

25/01/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

4 Efek Samping Yoghurt yang Perlu Anda Ketahui

Bolehkah Makan Yogurt dan Minum Susu Berbarengan di Satu Waktu?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 25/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan