backup og meta

Makanan Fungsional, Asupan untuk Cegah dan Pulihkan Penyakit

Makanan Fungsional, Asupan untuk Cegah dan Pulihkan Penyakit

Selama ini mungkin Anda sering melihat berbagai jenis produk makanan yang diklaim sehat. Dengan kemajuan teknologi, manusia menciptakan makanan yang diperkaya dengan zat gizi tertentu sehingga menghasilkan makanan yang lebih sehat, seperti makanan fungsional. 

Apa itu makanan fungsional?

Makanan fungsional adalah makanan dengan zat gizi yang bisa memberikan manfaat untuk mencegah dan menyembuhkan suatu penyakit.

Zat gizi ini bisa berasal dari:

  • kandungan alami suatu makanan, 
  • bahan herbal, 
  • bahan tambahan makanan, serta 
  • makanan yang berasal dari tanaman dengan rekayasa genetik.

Jenis-jenis makanan fungsional

Makanan fungsional bisa didapat secara alami (tradisional) dan tidak mengalami proses pengolahan, seperti ikan, buah, atau biji-bijian. Ada juga yang diolah dengan ditambahkan zat gizi tertentu (modern). Berikut penjelasannya lebih lanjut.

1. Makanan fungsional tradisional

cara cepat menumbuhkan rambut dengan makanan tinggi omega-3 seperti ikan

Makanan fungsional tradisional adalah makanan yang kaya zat gizi bawaan, tanpa adanya tambahan apa pun.

Tanpa pengolahan apa pun, asupan ini sudah memiliki zat gizi yang berpotensi untuk menjaga kesehatan hingga mencegah penyakit tertentu.

Inilah beberapa contoh makanan fungsional tradisional.

  • Ikan berlemak: tinggi asam lemak omega-3 yang baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Kacang mete tanpa garam: tinggi magnesium yang baik untuk menjaga tekanan darah.
  • Oatmeal: kaya akan serat bernama beta-glucan untuk sebagai prebiotik dan penurun kolesterol.
  • Tomat: mengandung pewarna alami likopen sebagai antioksidan.
  • Biji-bijian: sebagai protein nabati dan tinggi asam folat untuk cegah bayi lahir cacat.

2. Makanan fungsional modern

Makanan fungsional modern atau modifikasi adalah makanan yang ditambahkan zat gizi tertentu agar bisa mencegah atau mengobati suatu penyakit.

Anda mungkin bisa menemukan jenis makanan ini di pasaran dengan label “fortifikasi”.

Berikut beberapa contoh makanan fungsional modifikasi.

  • Yoghurt yang ditambahkan probiotik.
  • Susu dengan tambahan vitamin D.
  • Jus kemasan yang ditambahkan kalsium.
  • Sereal siap saji yang diperkaya zat besi dan vitamin B12.
  • Minyak goreng dengan fortifikasi vitamin A.

Contoh makanan fungsional khas Indonesia

Ada berbagai macam makanan khas indonesia yang termasuk ke dalam makanan fungsional seperti beras kencur, sekoteng, kunyit asam, tempe, tape, jamu, dan bandrek.

Manfaat makanan fungsional

Makanan fungsional telah banyak ditemukan pada asupan sehari-hari. Asupan ini baik untuk mencegah hingga diklaim mengobati masalah kesehatan tertentu. Inilah beragam manfaat yang bisa Anda dapatkan.

1. Memenuhi asupan gizi

Ada beberapa kelompok orang yang kekurangan atau membutuhkan asupan gizi dalam jumlah yang lebih besar, seperti vegan atau ibu hamil. 

Untuk itu, mengonsumsi makanan fungsional membantu memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Sebagai contoh, orang yang menjalani diet vegan sebaiknya mengonsumsi sereal dengan tambahan vitamin B12

Pasalnya, sumber alami vitamin B12 ditemukan pada asupan hewani, sedangkan vegan sama sekali tidak mengonsumsi daging hewan. Oleh karena itu, vegan perlu konsumsi sereal dengan tambahan vitamin B12.

2. Menjaga kekebalan tubuh

manfaat tomat untuk imun

Makanan fungsional juga bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai infeksi. Mengonsumsi yoghurt tinggi probiotik membantu menjaga keseimbangan kadar bakteri di dalam usus. 

Studi terbitan Gut Microbes menjelaskan bahwa bakteri usus yang seimbang membantu menjaga kondisi kekebalan tubuh agar tetap optimal.

Selain itu, penelitian ini menambahkan bahwa ketidakseimbangan bakteri di usus bisa meningkatkan risiko penyakit autoimun.

3. Menjaga kesehatan mata

Makanan fungsional bisa membantu orang-orang dengan masalah mata. Sayur-sayuran hijau kaya akan lutein dan zeaxanthin yang berperan sebagai antioksidan.

Hal ini membuat mata terlindungi dari radikal bebas yang menyebabkan katarak dan degenerasi makula.

Kandungan omega-3 pada ikan berlemak juga berperan penting untuk menjaga fungsi retina. Hal ini membuat mata tetap mampu melihat dengan baik.

4. Memperpanjang usia

Mengonsumsi asupan yang bersifat fungsional bisa mencegah berbagai jenis penyakit. Hal ini tentu membuat angka harapan hidup meningkat. 

Tak hanya mencegah penyakit, asupan ini juga membuat tubuh pulih lebih cepat. Beberapa jenis makanan seperti jeruk mengandung senyawa bernama butein yang membantu memperbarui sel-sel tubuh. 

Hal ini bisa memperlambat proses penuaan di tubuh sehingga Anda berpotensi berumur lebih panjang. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek nyata pada manusia.

5. Meningkatkan kesehatan mental

Zat gizi pada makanan fungsional berperan penting untuk mencegah, mengelola, dan memulihkan masalah mental dan psikologis.

Beberapa studi menemukan beberapa zat gizi memiliki potensi yang menjanjikan untuk menjaga suasana hati serta mengurangi stres, cemas, dan depresi. Beberapa zat gizi tersebut, di antaranya:

  • vitamin B,
  • vitamin C,
  • vitamin D,
  • omega-3,
  • asam folat,
  • zat besi, dan
  • zinc.

6. Mengurangi risiko penyakit jantung

Ada berbagai jenis zat gizi yang bisa mencegah penyakit jantung, di antaranya serat, kalium, dan omega-3. Serat membantu mencegah penyerapan kolesterol dan lemak di dalam usus halus sehingga dibuang melalui feses. 

Sementara itu, kalium membuang kadar garam berlebih sehingga menurunkan tekanan darah tinggi. Omega-3 berperan penting untuk mengurangi pembekuan darah dan kadar lemak di dalam darah (trigliserida).

Berbagai khasiat ini membantu mencegah jantung bekerja terlalu keras dan penyumbatan pembuluh darah. 

Makanan fungsional adalah jenis makanan dengan kandungan gizi yang baik untuk mencegah dan memulihkan suatu penyakit. Zat gizi ini bisa ditemukan secara alami maupun ditambahkan dalam proses pengolahan makanan.

Meski begitu, jangan lupakan mengonsumsi asupan gizi seimbang agar kesehatan tubuh secara keseluruhan terjaga.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rana, J., Singh, M., Chauhan, R., Chahota, R., Sharma, T., Yadav, R., & Archak, S. (2016). Genetic Resources of Buckwheat in India. Molecular Breeding and Nutritional Aspects of Buckwheat, 109-135. 

Functional Foods. (2021). Retrieved 07 December 2023, from https://www.eatright.org/food/nutrition/healthy-eating/functional-foods

Oats. (2018). Retrieved 07 December 2023, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/food-features/oats/

Office of Dietary Supplements – Vitamin B12. (2022). Retrieved 07 December 2023, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminB12-HealthProfessional/

Wu, J., & Wu, E. (2012). The role of gut microbiota in immune homeostasis and autoimmunity. Gut Microbes, 3(1), 4-14. 

Querques, G., Forte, R., & Souied, E. H. (2011). Retina and Omega-3. Journal of Nutrition and Metabolism, 2011

Mares, J. (2016). Lutein and Zeaxanthin Isomers in Eye Health and Disease. Annual Review of Nutrition, 36, 571. 

Pavlović, I., Khateb, S., Milisav, I., & Mahajna, J. (2020). Nutraceuticals for promoting longevity. Current Nutraceuticals, 1, 1-18. Marx, W., Moseley, G.,

Berk, M., & Jacka, F. (2017). Nutritional psychiatry: the present state of the evidence. Proceedings of the Nutrition Society, 76(4), 427-436. 

How eating fish helps your heart. (2023). Retrieved 07 December 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/omega-3/art-20045614

Preventing Heart Disease. (2022). Retrieved 07 December 2023, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/disease-prevention/cardiovascular-disease/preventing-cvd

Can eating certain foods help improve your cholesterol levels?. (2023). Retrieved 07 December 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/cholesterol/art-20045192

Versi Terbaru

11/12/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Makanan Cair: Kegunaan, Jenis, dan Resep Sehat

Manfaat Kuning Telur untuk Kesehatan Jantung


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 11/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan