Saat bepergian, air minum dalam kemasan (AMDK) selalu menjadi teman setia untuk menjaga kita tetap hidrasi. Namun, tidak semua air minum dalam kemasan bisa dikonsumsi harian. Bagaimana cara memilihnya? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Air minum dalam kemasan (AMDK) yang beredar di Indonesia
Air amat dibutuhkan karena merupakan komponen besar dari tubuh manusia. Air penting dalam membantu tubuh untuk kerja organ-organnya. Sayangnya, belum seluruh orang Indonesia memenuhi kebutuhan cairan hariannya.
Dari hasil penelitian dalam Journal of Nutrition pada 2018 yang dilakukan oleh Laksmi, dkk, satu dari lima anak-anak dan remaja di Indonesia masih belum cukup minum air putih. Bahkan, satu dari empat orang dewasa juga belum cukup minum.
Bicara soal air minum yang baik, di bawah ini persyaratan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492 tahun 2010.
- Tidak berasa
- Tidak berbau
- Tidak berwarna atau jernih
- Tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh atau tercemar, seperti:
- Cemaran mikroba (misalnya E. coli)
- Cemaran fisik (misalnya kotoran, pasir)
- Cemaran pestisida
- Cemaran logam berat (misalnya timbal, tembaga, cadmium, merkuri, arsen)
- Cemaran kimia lainnya (misalnya nitrat, nitrit)
Persyaratan di atas merupakan tolok ukur air yang aman untuk diminum.
Meski banyak produk air minum dijual, tidak semua air sama. Air minum dalam kemasan memiliki perbedaan dalam pemrosesannya, demikian pula dengan kandungan dan tingkat keasaman (pH) air tersebut.
Di bawah ini empat jenis air minum yang umum beredar di Indonesia.
1. Air mineral
Air mineral yaitu air yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa penambahan mineral dalam prosesnya. Air mineral memiliki pH 6 – 8,5. Pada prosesnya, mineral AMDK ini dipertahankan kealamiannya hingga sampai ke tangan konsumen.
2. Air demineral
Air demineral tak mengandung mineral. Kandungan mineralnya dihilangkan saat pemrosesannya, yang diproses dengan cara destilasi, reverse osmosis, atau deionisasi. Air demineral memiliki pH 5,0 – 7,5.
3. Air beroksigen
Air beroksigen dapat berupa air mineral atau air demineral, yang pada prosesnya ditambahkan oksigen dalam jumlah tertentu. Air mineral beroksigen memiliki pH 6,0 – 8,5. Sementara untuk air demineral beroksigen memiliki pH 5,0 – 7,5.
4. Air pH Tinggi
Air pH Tinggi atau umum disebut dengan air alkali merupakan air minum dalam kemasan yang diproses secara elektrolisis maupun ionisasi, memiliki kisaran pH 8,5 – 9,97.
Kini Anda sudah tahu jenis air minum dalam kemasan yang beredar di Indonesia. Selanjutnya, Anda perlu tahu cara pemilihan air minum yang layak dikonsumsi.