Minum air putih memang memberi banyak manfaat bagi tubuh. Namun, air yang Anda minum harus memenuhi standar layak konsumsi. Tahukah Anda apa saja syarat kelayakan air yang aman diminum atau digunakan untuk memasak?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Minum air putih memang memberi banyak manfaat bagi tubuh. Namun, air yang Anda minum harus memenuhi standar layak konsumsi. Tahukah Anda apa saja syarat kelayakan air yang aman diminum atau digunakan untuk memasak?
Minum air putih bisa menghidrasi tubuh dan melancarkan berbagai fungsi organ, dari pencernaan, tulang, hingga otot.
Agar seluruh manfaat tersebut bisa diperoleh dengan maksimal, Anda perlu memastikan air minum aman dikonsumsi.
Di bawah ini sejumlah persyaratan air minum yang dapat dikatakan layak konsumsi.
Nilai pH mengacu pada keasaman atau kebasaan suatu zat.
Angka pH 7 dianggap netral, pH yang lebih rendah artinya lebih asam, dan pH yang lebih tinggi artinya lebih basa.
Air putih memiliki pH 6,5 – 8,5. Air suling lebih asam, sedangkan produk air alkali lebih basa.
Tingkat pH yang terlalu tinggi atau rendah pada air minum dapat menandakan adanya kontaminasi.
Pasalnya, pH yang terlalu asam bisa menyebabkan korosi dalam saluran air yang membuat air menjadi tercemar.
Sementara, pH yang terlalu basa bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti alkalosis (kadar basa tubuh terlalu tinggi).
Air minum yang layak konsumsi harus bebas dari rasa dan bau menyengat.
Dalam menilai kualitas air minum ini, Anda dapat mengamati warna air, menghirup baunya, dan sedikit mengecap rasanya.
Air yang sangat keruh, berwarna pekat, serta memiliki rasa dan bau menyengat bisa disebabkan oleh mikroba, zat kimia, logam, dan lain sebagainya.
Perubahan tampilan, rasa, atau bau dari sumber air minum juga dapat menandakan adanya pencemaran pada sumber air.
Air yang layak konsumsi adalah air yang terbebas dari kontaminasi mikroba berbahaya, misalnya bakteri E. Coli atau Salmonella.
Kontaminasi mikroba terjadi ketika sumber air minum terpapar kotoran manusia atau hewan.
Air minum yang terkontaminasi mikroba bisa menjadi sumber wabah di masyarakat.
Tidak hanya air minum di lingkungan rumah tangga, produk air kemasan juga bisa terkontaminasi mikroba.
Untuk itu, pastikan produk yang Anda minum sudah terdapat label Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Air minum pada dasarnya mengandung mineral, seperti kalsium dan magnesium.
Meskipun begitu, syarat lain air minum layak konsumsi adalah tidak boleh mengandung bahan kimia atau zat logam yang berbahaya.
USGS Publications Warehouse menyebut kandungan zat berbahaya dalam air minum yang perlu diwaspadai antara lain: iodida, nitrit, nitrat, amonia, arsenik, barium, boron, dan kadmium.
Mengonsumsi air minum dengan kandungan zat berbahaya dapat memicu terjadinya kerusakan ginjal, gangguan sistem pencernaan, kanker, dan gangguan mental.
Air minum yang tercemar logam berbahaya biasanya mempunyai bau menyengat dan rasa yang pahit.
Standar lain air minum layak konsumsi adalah memiliki suhu yang rendah.
Suhu yang tinggi dapat memengaruhi manfaat dan kandungan air, salah satunya menjadi tempat tumbuhnya bakteri.
Jumlah bakteri E. Coli dalam air dapat meningkat pada suhu 44.2 °Celsius. Kemudian bakteri Coliform dapat berkembang di dalam air minum yang bersuhu 37 °Celsius.
Suhu air minum yang baik adalah 15 – 22 °Celsius.
Tidak semua produk air kemasan atau air minum yang tersedia memenuhi standar layak konsumsi.
Konsumsi air yang tidak bersih bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti nyeri perut dan diare.
Untuk itu, kenali ciri-ciri air yang tidak layak minum berikut ini.
Secara keseluruhan, Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi air minum.
Air minum yang layak konsumsi tidak berbau, tidak mengandung zat berbahaya, dan tidak berwarna
Jika ragu, Anda bisa memilih air minum dalam kemasan yang sudah memiliki label resmi BPOM.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar