Banyak orang percaya melewatkan makan malam membantu menurunkan berat badan lebih cepat. Rupanya ada sejumlah dampak kesehatan yang mungkin terjadi jika Anda sering tidak makan malam.
Apakah baik jika tidak makan malam?
Anda tidak mendapat manfaat kesehatan dengan tidak makan malam. Pasalnya, tubuh Anda tidak memperoleh nutrisi penting yang dibutuhkan sehingga mudah merasa lapar.
Kekurangan asupan bernutrisi dapat membuat Anda terjaga atau terbangun sepanjang malam. Anda pun sulit untuk tidur nyenyak.
Makan malam bermanfaat memberikan asupan bergizi sehingga tubuh bisa menghasilkan hormon pengatur tidur, seperti serotonin dan melatonin.
Riset dalam Nutrients Journal (2018) menemukan bahwa kekurangan zat gizi seperti vitamin D bisa menyebabkan gangguan tidur.
Nah, kurang istirahat bisa membuat metabolisme menurun. Saat metabolisme terganggu, tubuh justru tidak bisa secara efisien membakar lemak berlebih.
Diet dengan tidak makan malam apakah efektif?
Tidak makan malam tidak menjamin efektif menurunkan berat badan. Kebiasaan ini justru memicu Anda makan berlebihan di pagi harinya.
Mereka yang tidak makan malam untuk diet cenderung “balas dendam” dengan sarapan dengan porsi besar. Ini akibat kelaparan sepanjang malam.
Ketika Anda kelaparan, kadar gula darah bisa turun drastis sehingga otak tidak mendapatkan pasokan glukosa yang cukup.
Hal itu bisa mengakibatkan kepala pening, kelelahan, pusing, atau suasana hati buruk saat bangun pagi.
Otak akan segera mengirimkan sinyal lapar untuk mengisi perut yang kosong.
Karena otak kekurangan glukosa semalaman, keinginan Anda untuk makan makanan tinggi kalori biasanya lebih tinggi.
Sarapan dengan porsi besar tentunya bisa mengarah pada kelebihan asupan kalori.
Ketika mengonsumsi terlalu banyak makanan dari jumlah yang dibutuhkan, Anda berisiko mengalami penambahan berat badan.