Mengurangi berat badan dapat dilakukan dengan banyak cara, utamanya adalah menerapkan pola makan sehat dan olahraga. Namun, ada juga yang memilih cara yang terbilang praktis, yakni minum obat pencahar. Lantas, amankah berat badan turun dengan pencahar?
Cari tahu jawaban serta cara sehatnya menurunkan berat badan!
Kenapa berat badan dapat turun dengan obat pencahar?
Obat pencahar (laksatif) digunakan untuk mengobati sembelit dengan mengencerkan feses dan membantu mendorongnya keluar dari tubuh.
Namun, banyak yang menggunakan obat pencahar untuk menurunkan berat badan.
Studi yang diterbitkan pada jurnal Pediatrics tahun 2016 menunjukkan bahwa 10,5% wanita usia 23-25 tahun menggunakan obat laksatif untuk mengurangi bobot tubuh.
Obat pencahar digunakan sebagai penurun berat badan karena ada beberapa jenis obat sembelit yang bekerja dengan menarik air dari tubuh ke usus.
Hal tersebut memungkinkan feses menyerap lebih banyak air sehingga lebih lancar dikeluarkan. Nah, berkurangnya air dalam tubuh inilah yang menyebabkan berat badan menurun.
Perlu Anda pahami bahwa air menyumbang berat badan. Setiap harinya Anda perlu minum air kurang lebih 2500 ml untuk pria dan wanita dewasa. Jadi, wajar jika ada berat air dalam berat badan Anda.
Efek samping berat badan turun dengan pencahar
Penurunan berat badan yang sebenarnya adalah berkurangnya jumlah lemak tubuh. Ini berbeda dengan berkurangnya air dari penggunaan obat laksatif.
Meski berat badan menurun, lemak dalam tubuh tetap ada. Hanya kadar air saja yang berkurang.
Jadi, efek penurunan berat badan karena menggunakan obat laksatif hanya sementara saja. Berat air yang hilang dari dalam tubuh akan kembali setelah Anda minum atau makan.
Di samping itu, belum ada satu pun penelitian yang menyetujui penggunaan obat pencahar untuk mengurangi berat badan.
Jadi, dapat disimpulkan jika cara menurunkan berat badan ini tidak efektif dan tidak menyehatkan karena bisa menimbulkan berbagai efek samping.
Berikut ini adalah kemungkinan efek samping berat badan turun dengan minum obat pencahar.
1. Dapat menyebabkan dehidrasi
Fungsi obat pencahar adalah untuk melunakkan feses yang keras membutuhkan banyak cairan di dalam tubuh.
Setelah feses lunak, cairan tersebut akan ikut terbuang. Jika Anda jarang minum air, Anda berisiko mengalami dehidrasi.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan sakit kepala, urine berubah warna dan lebih sedikit keluar, merasa sangat haus, tubuh lemah, kulit kering, dan pusing.
2. Elektrolit dalam tubuh tidak seimbang
Elektrolit adalah zat yang larut dalam air dan berfungsi untuk membantu sel dan jaringan bekerja secara normal.
Contoh elektrolit dalam tubuh antara lain adalah klorida, natrium, kalium, magnesium, kalsium, dan fosfat.
Berat badan turun dengan obat pencahar dapat menyebabkan beberapa elektrolit dalam tubuh hilang sehingga jumlahnya tidak seimbang.
Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dapat menyebabkan kejang, kebingungan, dan koma. Semua kondisi tersebut adalah efek samping berbahaya dari penyalahgunaan obat sembelit.
3. Membahayakan tubuh dalam jangka panjang
Efek penurunan berat badan sementara ini mungkin dijadikan sebagai cara yang sering ditempuh.
Nah, penggunaan obat pencahar secara jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan berikut ini.
- Kerusakan sistem pencernaan, contohnya gangguan pankreas.
- Kerusakan hati dan ginjal.
- Rhabdomyolysis (kerusakan jaringan otot dan pelepasan protein berbahaya ke dalam aliran darah).