Ulkus atau ulcer adalah nama lain dari luka. Jika luka tersebut terjadi pada lambung, maka kondisi ini disebut dengan ulkus lambung. Begitu juga jika terjadi pada kerongkongan atau esofagus, maka kondisi ini disebut dengan ulkus esofagus.
Baik ulkus lambung maupun ulkus esofagus sama-sama dapat menyebabkan rasa sakit yang menyebar ke punggung. Gejalanya dapat berupa sering sendawa, perut kembung, sensasi terbakar di lambung, cepat kenyang setelah makan, mual, dan perut mulas.
Ulkus lambung biasanya disebabkan karena infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Selain itu, hal ini juga bisa terjadi jika Anda kebiasaan makan makanan pedas atau asam, atau mengonsumsi obat antinyeri NSAID (ibuprofen, naproxen, dan aspirin) dalam jangka panjang.
5. Batu empedu

Kebanyakan makan makanan berlemak dapat menyebabkan peradangan pada kantong empedu yang lambat laun memicu pembentukan batu empedu. Gejala khas penyakit batu empedu berupa mual dan nyeri perut bagian atas yang dapat menjalar ke tubuh bagian belakang atau punggung. Itu sebabnya, orang yang memiliki batu empedu biasanya mengalami sakit punggung setelah makan.
6. Infeksi ginjal

Ginjal terletak dekat punggung bagian bawah. Itu sebabnya ketika ginjal terinfeksi, salah satu gejala awal yang mungkin terjadi adalah nyeri punggung bawah.
Selain nyeri punggung, infeksi ginjal juga dapat menyebabkan:
- Sakit perut.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Kencing berdarah.
- Badan panas dingin.
- Demam.
- Sering buang air kecil.
- Mual dan muntah.
Gejala-gejala tersebut dapat terjadi sepanjang hari, tapi sebagian orang lebih sering mengalaminya setelah makan. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
7. Pankreatitis

Pankreatitis adalah peradangan pankreas yang sering terabaikan karena kebanyakan orang cenderung tidak merasakan gejala apa pun ketika pankreasnya bermasalah. Pankreatitis dapat mengakibatkan seseorang mengalami sakit punggung setelah makan, yang juga disertai demam, mual, dan muntah.
Sebuah studi tahun 2013 mengungkapkan bahwa 70 persen kasus pankreatitis disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol dalam jangka panjang.
8. Serangan jantung

Tanpa disadari, sakit punggung setelah makan bisa menjadi tanda serangan jantung, terlebih jika disertai dengan gejala lainnya seperti:
- Nyeri dada.
- Sakit kepala ringan.
- Mual.
- Nyeri di bagian lengan, rahang, atau leher.
- Keringat berlebihan.
Dilansir dari Medical News Today, American Heart Association mengungkapkan bahwa nyeri dada lebih umum tampak sebagai tanda serangan jantung pada pria sementara wanita lebih umum mengeluhkan sakit punggung bagian atas yang menekan sebelum mengalami serangan jantung. Wanita juga lebih mungkin mengalami pusing, sakit perut, dan sesak napas sebelum terkena serangan jantung daripada laki-laki.
Kapan saya harus ke dokter?
Sakit punggung setelah makan dapat diatasi dengan mengubah postur tubuh saat berdiri dan duduk, serta memperbaiki pola makan yang salah seperti mengurangi kebiasaan minum alkohol, makanan pedas, makanan tinggi gluten, serta kafein.
Bila nyeri punggung disebabkan karena otot yang menegang, dokter mungkin akan meresepkan obat antiradang berupa ibuprofen.
Jika gejala sakit punggung tak kunjung sembuh bahkan setelah diobati di rumah, dan ditambah dengan kemunculan gejala-gejala baru lainnya, segera konsultasikan ke dokter.