Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Pengertian osteomalasia atau osteomalacia adalah penyakit yang menyebabkan tulang pada tubuh jadi lebih lunak dan lemah, sehingga rentan patah tulang. Padahal, struktur tulang seharusnya menjadi salah satu bagian tubuh yang kokoh dan kuat karena menopang tubuh.
Kondisi ini mengacu pada kekurangan mineral yang penting bagi tulang, sehingga membuat tulang jadi lebih cepat rusak daripada diperbaiki kembali.
Gangguan muskuloskeletal ini umumnya menyerang orang dewasa muda, tapi juga bisa terjadi pada anak-anak. Jika terjadi pada anak, ini akan mengganggu pertumbuhannya. Tubuhnya bisa membungkuk dan menyebabkan komplikasi osteomalasia seperti rakitis (kelainan pertumbuhan tulang pada anak).
Sementara pada orang dewasa, osteomalasia ini bisa menimbulkan komplikasi tulang jadi lebih mudah patah.
Osteomalasia adalah penyakit yang umum dan bisa menyerang siapa saja. Akan tetapi, orang dewasa yang berusia muda dan anak-anak, diketahui lebih banyak menderita penyakit ini ketimbang usia lain.
Pada tahap awal, osteomalacia sangat mungkin tidak menimbulkan gejala. Sekali pun, tanda-tanda adanya penyakit ini terdeteksi lewat tes pencitraan dengan sinar X atau tes diagnosis lainnya.
Gejala biasanya akan mulai dirasakan ketika penyakit mulai berkembang ke tahap lebih lanjut. Gejala osteomalasia (osteomalacia) yang paling sering menyerang adalah rasa nyeri di area punggung bawah, pinggul, kaki, dan sekitar tulang rusuk.
Rasa nyeri akan semakin memburuk di malam hari atau ketika Anda melakukan aktivitas yang memberi tekanan berlebih pada tulang yang bermasalah. Nyeri ini kadang tidak mudah reda hanya dengan istirahat.
Tonus otot juga akan menurun membuat otot lemah, terutama pada kaki, sehingga menyebabkan Anda berjalan goyah, lebih lambat, atau kesulitan untuk berjalan dengan baik. Tonus otot adalah kontraksi otot yang dipertahankan oleh otot itu sendiri.
Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi pada orang yang terkena osteomalasia (osteomalacia) adalah:
Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasari. Apakah gejala tersebut mengarah pada osteomalasia atau masalah kesehatan lain.
Penyebab utama dari penyakit osteomalasia (osteomalacia) adalah prose pematangan tulang yang tidak sempurna.
Tubuh Anda menggunakan mineral, seperti kalsium dan fosfat untuk membangun tulang yang kuat. Pada orang dengan osteomalacia, tubuh tidak mendapatkan mineral dari makanan dengan cukup atau tubuh tidak menyerap mineral tersebut dengan baik sehingga proses pematangan tulang jadi terganggu.
Lebih jelasnya, berbagai penyebab osteomalasia (osteomalasia) yang mungkin terjadi adalah:
Vitamin D sangat penting untuk tulang yang kuat. Nutrisi ini bisa didapat dari makanan seperti susu sapi, yogurt, atau keju. Selain itu, bisa juga Anda dapatkan dari paparan sinar matahari pagi yang langsung mengenai kulit.
Orang yang kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan kurang paparan sinar matahari bisa mengalami masalah tulang di kemudian hari. Kurangnya vitamin D ini adalah penyebab penyakit osteomalasia (osteomalacia) paling umum di seluruh dunia.
Sistem pencernaan Anda akan memecah nutrisi dar makan, seperti kalsium dan mineral lain sehingga bisa diserap oleh usus.
Akan tetapi, proses ini bisa terganggu pada orang yang baru saja menjalani operasi di perut, seperti pengangkatan sebagian atau seluruh perut dan pemotongan usus kecil. Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh kekurangan kalsium sehingga bisa menyebabkan masalah pada tulang.
Menggunakan obat antikejang, seperti fenitoin (Dilantin, Phenytek) dan fenobarbital dalam jangka panjang atau tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D. Akhirnya, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pada tulang.
Terjadinya osteomalacia juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain, di antaranya:
Risiko terkena osteomalasia (osteomalasia) paling tinggi ada pada orang yang tidak mendapatkan vitamin D dengan cukup dari makanan atau sinar matahari.
Kurangnya asupan vitamin D ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama mereka yang menghabiskan waktu di dalam rumah atau memiliki masalah kesehatan dalam menyerap nutrisi.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Penyakit osteomalasia (osteomalacia) bisa sulit untuk didiagnosis. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab dan menyingkirkan masalah tulang belakang lainnya, seperti osteoporosis, dokter akan merekomendasi serangkaian tes kesehatan, seperti:
Dalam banyak kasus, osteomalacia dapat diobati. Akan tetapi, proses untuk meredakan gejala pada tulang dan otot bisa memakan waktu beberapa bulan.
Jika dokter menemukan penyebab lemahnya tulang ini adalah kadar vitamin D yang rendah, suplemen vitamin D akan diresepkan. Kisaran dosis hariannya adalah 20–50 mikrogram suplemen vitamin D.
Kemudian, dokter juga bisa saja meresepkan suplemen kalsium sebanyak 500–1.000 miligram per hari. Tujuannya untuk mempercepat penyembuhan tulang jika asupan kalsium dari pola makan normal Anda di bawah 750 mg sehari.
Jika penyebab osteomalasia tidak diketahui secara pasti, pengobatan yang dilakukan adalah mengonsumsi suplemen vitamin D sampai kondisi membaik. Jika pengobatan dihentikan tanpa pengawasan dokter, gangguan pada tulang ini bisa kembali memburuk.
Jika pengidap masalah tulang ini juga memiliki gangguan ginjal, dokter akan meresepkan vitamin D khusus, seperti calsitriol. Sementara untuk meredakan rasa nyeri dan tidak nyaman pada tulang, dokter akan meresepkan obat antinyeri, contohnya acetaminophen atau ibuprofen.
Di samping menggunakan obat-obatan, situs Cleveland Clinic menyebutkan beberapa pengobatan osteomalasia lain, yakni:
Pengobatan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi gejala dan mendukung penyembuhan osteomalasia (osteomalacia) adalah:
Osteomalasia (osteomalacia) adalah penyakit yang bisa Anda cegah. Berikut ini cara mencegah osteomalasia yang bisa Anda lakukan adalah:
Vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang sehingga bisa membantu mencegah gangguan tulang jika asupan per harinya tercukupi. Pilihan makanan penguat tulang yang bisa Anda coba adalah produk susu, seperti susu, yogurt, dan keju.
Selain itu, lengkapi dengan ikan salmon, tenggiri, dan kembung sebagai menu makanan setiap hari. Kombinasikan dengan brokoli, bayam, sawi, tomat, paprika, kacang-kacangan, dan buah-buahan seperti pepaya, jeruk, dan pisang.
Selain makanan, sumber vitamin D juga bisa Anda dapatkan lewat sinar matahari. Jadi, cobalah untuk berjemur di pagi hari selama kurang lebih 10 menit setiap hari.
Namun, pastikan jika kulit Anda langsung terkena paparan sinar matahari. Ketika akan berjemur, hindari menggunakan krim tabir surya karena ini akan mengganggu proses penyerapan sinar matahari di kulit.
Jika Anda tidak dapat mencukupi asupan vitamin dan mineral lewat makanan, suplemen bisa menjadi pilihan. Akan tetapi, penggunaan suplemen harus di bawah pengawasan dokter.
Pasalnya, konsumsi suplemen dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu dan dalam jangka panjang berisiko menyebabkan efek samping.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar