backup og meta

Jahe untuk Mengobati Ganglion, Benarkah Bermanfaat?

Jahe untuk Mengobati Ganglion, Benarkah Bermanfaat?

Jahe sudah digunakan sebagai salah satu bahan pengobatan alami sejak bertahun-tahun lamanya. Banyak orang kerap minum ramuan jahe ketika merasa mual atau saat terkena flu. Terkadang, ramuan jahe ternyata juga diberikan pada pasien dengan kista ganglion sebagai salah satu cara untuk mengobati gejalanya, lho.

Lantas, seperti apa manfaat jahe dalam pengobatan kista ganglion?

Apa itu kista ganglion?

kista ganglion

Kista ganglion merupakan benjolan bersifat non-kanker yang muncul di sepanjang tendon atau sendi di sekitar pergelangan tangan.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab kemunculan kista ganglion. Namun, biasanya orang-orang dengan osteoartritis atau riwayat cedera di tangan dapat berisiko lebih tinggi terhadap kondisi ini.

Benjolan kista tumbuh dari sendi atau lapisan tendon dengan isi yang terdiri dari cairan seperti jeli. Tampilan benjolan terlihat seperti balon air kecil seukuran kacang polong atau lebih besar sampai 2,5 cm.

Seringnya, kista ganglion tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya sehingga banyak orang sembuh dari gangguan muskuloskeletal ini tanpa pengobatan.

Meski demikian, nyeri bisa timbul ketika benjolan yang tumbuh sudah menekan saraf yang ada di sekitar sendi.

Bisakah jahe mengobati kista ganglion?

Jahe untuk batuk

Nyeri yang muncul tentunya dapat membuat Anda kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari, terutama bila benjolan kista terus membesar. Lama-kelamaan, pergerakan tangan Anda juga jadi terbatas.

Guna mengatasi rasa sakit, dokter biasanya menyarankan Anda untuk minum obat-obatan pereda nyeri seperti ibuprofen atau naproxen sodium.

Selain itu, ada beberapa orang yang mengobati nyeri kista ganglion dengan cara minum air jahe.

Jahe sering digunakan sebagai salah satu obat alami untuk meredakan nyeri. Ini karena jahe mengandung gingerol, sebuah senyawa bioaktif yang dapat memberikan efek anti-inflamasi.

Sebuah penelitian tahun 2011 pernah menunjukkan bahwa senyawa gingerol bekerja dengan memblokir aktivitas CoX-2. CoX-2 merupakan salah satu enzim yang berperan dalam proses terjadinya peradangan dalam tubuh.

Tak hanya kandungan gingerolnya, kandungan salisilat dalam jahe juga dapat mencegah produksi hormon prostaglandin dari saraf.

Prostaglandin menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, atau gejala penyakit sendi dan tendon lainnya. Dengan mengonsumsi jahe, diharapkan efek anti-peradangannya akan membuat nyeri berkurang.

Untuk mengobati gejala kista ganglion, jahe digunakan dengan cara diseduh bersama air mineral atau air teh yang hangat.

Anda bisa menambahkan sedikit madu sebagai pemanis. Tak hanya bentuk minuman, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen jahe.

Perlu Anda ketahui, jahe bisa menimbulkan efek samping seperti ketidaknyamanan pada perut, mulas, diare, atau iritasi mulut dan tenggorokan.

Oleh karena itu, hindari mengonsumsi jahe dalam dosis yang besar. Bila perlu, konsultasikan penggunaannya kepada dokter terlebih dahulu.

Jahe bukanlah cara pengobatan yang utama

pemeriksaan dokter gastroenterologi

Jahe memang dapat memberikan efek anti-peradangan yang akan meringankan nyeri sendi. Namun, belum diketahui lebih lanjut bagaimana efek jahe terhadap kista ganglion, termasuk apakah jahe dapat membantu mengempiskan benjolan.

Bila benjolan tumbuh membesar dan mulai membatasi rentang gerak Anda, ada baiknya Anda memeriksakan kondisi ini ke dokter.

Perlu Anda ketahui, ukuran benjolan kista ganglion bisa membesar jika Anda aktif menggerakkan bagian tubuh yang terdampak.

Dokter mungkin akan memberikan perawatan imobilisasi dengan membebat tangan Anda untuk sementara sampai ukuran kista mengecil.

Sementara itu, bila kista telah menimbulkan rasa sakit hebat yang tidak kunjung membaik setelah minum pereda nyeri, dokter akan mengatasi nyeri akibat kista dengan metode aspirasi jarum halus.

Dalam metode aspirasi, dokter menggunakan jarum khusus yang dapat menyedot cairan dari dalam benjolan kista.

Bila jenis-jenis perawatan tersebut tak juga berhasil mengobati kondisi Anda, dokter akan melakukan operasi pengangkatan kista dan tangkainya.

Setelah menjalani operasi, pastikan Anda menjalani pola hidup sehat dan mengikuti anjuran dokter untuk mencegah kista tumbuh kembali.

Intinya, sah-sah saja bila Anda ingin mengurangi nyeri kista ganglion dengan minum ramuan jahe. Akan tetapi, Anda tetap harus waspada dengan kondisi tubuh sendiri dan segera melakukan pemeriksaan ketika gejalanya memburuk demi mendapatkan penanganan yang tepat.

Ingat, jangan coba-coba memukul atau menusuk kista dengan jarum tanpa bantuan dokter. Pasalnya, hal ini malah akan merusak struktur di sekitar tangan atau kaki yang terdampak.

Menusuk kista sembarangan juga dapat menimbulkan luka dan menyebabkan infeksi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ganglion Cyst. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 15 February 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ganglion-cyst/diagnosis-treatment/drc-20351160

The Amazing and Mighty Ginger. (2011). Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects. Retrieved 15 February 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK92775/

Ginger. (n.d.). Versus Arthritis. Retrieved 15 February 2022, from https://www.versusarthritis.org/about-arthritis/complementary-and-alternative-treatments/types-of-complementary-treatments/ginger/

Ginger. (2020). National Center for Complementary and Integrative Health. Retrieved 15 February 2022, from https://www.nccih.nih.gov/health/ginger

Versi Terbaru

15/03/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Hati-hati, Area Tubuh Laki-laki yang Satu Ini Rawan Kena Kista

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Kista, Miom, dan Tumor


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/03/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan