backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Panduan Diet Rendah Purin untuk Pasien Asam Urat

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/09/2022

    Panduan Diet Rendah Purin untuk Pasien Asam Urat

    Asam urat merupakan salah satu bentuk radang sendi yang dapat menimbulkan serangan nyeri parah secara tiba-tiba. Ketika serangan ini terjadi, pasien bisa terbangun di tengah malam dengan sensasi jempol terbakar. Sayangnya, penyakit asam urat tidak bisa sembuh total. Namun, gejalanya dapat dikendalikan dengan melakukan langkah pencegahan, misalnya seperti menjalani diet rendah purin.

    Purin dan pengaruhnya terhadap penyakit asam urat

    Purin adalah molekul yang terdiri dari atom karbon dan nitrogen. Dalam tubuh manusia, purin terdiri dari dua jenis, yaitu purin endogen dan purin eksogen.

    Purin endogen merupakan purin yang diproduksi oleh tubuh dan secara alami ditemukan pada sel tubuh. Jenis purin ini memenuhi dua pertiga dari total purin yang ada di dalam tubuh manusia.

    Sementara itu, purin eksogen merupakan purin yang didapatkan melalui makanan. Bersama dengan purin endogen, purin eksogen akan dicerna oleh tubuh dan menghasilkan produk sampingan berupa asam urat.

    Biasanya, sebagian besar asam urat diserap kembali ke dalam tubuh, lalu sisanya dikeluarkan melalui urine dan feses. Bila jumlah purin dalam tubuh terlalu banyak, asam urat akan menumpuk dalam aliran darah. Kondisi ini disebut hiperurisemia.

    Selain menyebabkan batu ginjal, hiperurisemia juga dapat menimbulkan kondisi peradangan sendi yang dikenal sebagai penyakit asam urat.

    Karena alasan inilah orang-orang dengan kondisi asam urat harus menjalani diet rendah purin untuk mengurangi kadar purin dalam tubuh.

    Semakin tinggi kadar purin yang dimiliki pasien penyakit asam urat, gejala penyakitnya akan lebih sering kambuh dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

    Manfaat diet rendah purin untuk penyakit asam urat

    manfaat buah dan sayur

    Diet rendah purin memang tidak akan sepenuhnya menyembuhkan penyakit asam urat. Namun, diet ini bisa menurunkan serangan asam urat berulang. Dengan menjalani diet ini, diharapkan frekuensi kekambuhan gejala menjadi lebih jarang muncul.

    Perlu diketahui juga, asam urat dapat menyebabkan pengikisan dan kerusakan sendi atau berkembang menjadi batu ginjal bila tidak ditangani dengan benar. Diet rendah purin bisa mencegah terjadinya komplikasi asam urat tersebut.

    Selain itu, diet ini akan membantu pasien mencapai berat badan ideal serta menekankan kebiasaan makan yang baik.

    Seperti yang telah diketahui, kelebihan berat badan termasuk salah satu faktor risiko asam urat. Bila sudah terlanjur terkena penyakitnya, berat badan berlebih juga mungkin akan memperburuk serangan asam urat.

    Lemak yang menumpuk membuat tubuh memproduksi lebih banyak asam urat. Maka dari itu, dokter kerap menganjurkan pasien asam urat untuk menurunkan berat badan.

    Makanan yang harus dihindari, dibatasi, dan dianjurkan

    Diet rendah purin tidak mengharuskan Anda untuk benar-benar menghentikan asupan purin sama sekali. Bagaimanapun, purin masih dibutuhkan dalam proses pencernaan makanan.

    Anda hanya perlu mengurangi asupannya dan menghindari beberapa jenis makanan pantangan asam urat yang tinggi akan kandungan purin.

    Agar lebih mudah, makanan bisa dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu makanan dengan kandungan purin tinggi, makanan dengan kandungan purin sedang, dan makanan rendah purin.

    Berbagai makanan dan minuman tinggi purin yang harus Anda hindari termasuk:

    • daging bebek,
    • ikan teri,
    • sarden,
    • kerang remis,
    • tuna,
    • jeroan seperti hati, otak, jantung, dan ginjal,
    • susu tinggi lemak,
    • saus, dan
    • bir.

    Makanan dengan kandungan purin sedang yang sebaiknya dibatasi meliputi:

    • daging merah seperti sapi dan kambing,
    • kepiting,
    • lobster,
    • tiram,
    • udang,
    • bayam,
    • kembang kol,
    • asparagus,
    • jamur,
    • lentil, serta
    • biji oat.

    Sementara makanan yang aman untuk pasien asam urat adalah:

    • kacang dan selai kacang,
    • produk susu rendah lemak atau bebas lemak seperti susu, keju, dan yogurt,
    • telur,
    • sayuran lainnya yang tidak termasuk pantangan,
    • kentang,
    • kopi,
    • nasi, dan
    • pasta.

    Biasanya dokter akan memberikan Anda daftar makanan yang direkomendasikan. Anda bisa meminta bantuan kepada dokter dan ahli gizi untuk menentukan menu makan sehari-hari yang dapat membantu diet rendah purin.

    Hal yang perlu diingat saat menjalani diet rendah purin

    hidup sehat gagal ginjal

    Selama menjalani diet rendah purin, jangan lupa tingkatkan asupan cairan. Minum air putih dapat membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui urine.

    Sebenarnya, masing-masing orang memiliki kebutuhan yang berbeda terhadap seberapa banyak air yang harus dikonsumsi dalam sehari. Namun, umumnya rekomendasi air putih per hari yaitu sebanyak dua liter.

    Bila melihat daftar makanan di atas, Anda masih boleh mengonsumsi makanan sumber lemak seperti daging. Hanya saja, konsumsinya harus dibatasi, maksimal 30% dari total kalori harian Anda.

    Jangan memulai diet rendah karbohidrat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Memang, ada anggapan bahwa diet rendah karbo dapat membantu pengobatan asam urat, mengingat gula yang terkandung dalam karbohidrat dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

    Meski demikian, pada kenyataannya diet rendah karbo tidak memberikan perubahan yang signifikan pada pasien asam urat yang sudah menjalani diet selama berbulan-bulan.

    Bila Anda khawatir akan efek dari konsumsi makanan tertentu, sebaiknya tanyakan pada dokter untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

    Ingat, diet rendah purin saja tidak cukup untuk mencegah kekambuhan asam urat. Anda juga harus tetap minum obat asam urat secara rutin sesuai dengan anjuran dari dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan