Kebanyakan orang saat ini bekerja di depan komputer atau laptop. Sayangnya, sebagian dari mereka belum mempraktikkan cara menggunakan mouse yang benar.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Kebanyakan orang saat ini bekerja di depan komputer atau laptop. Sayangnya, sebagian dari mereka belum mempraktikkan cara menggunakan mouse yang benar.
Padahal, kesalahan yang terdengar sepele ini bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan sistem otot dan tulang Anda. Lantas, hal apa saja yang seharusnya Anda lakukan?
Selain keyboard (papan tombol), mouse alias tetikus merupakan perangkat yang penting saat Anda mengoperasikan komputer atau laptop.
Menurut Canadian Center for Occupational Health and Safety, umumnya orang menggunakan mouse hampir tiga kali lipat lebih sering daripada keyboard.
Melihat penggunaan yang intens tersebut, teknik yang salah saat menggunakan mouse bisa memicu rasa sakit atau nyeri pergelangan tangan.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempraktikkan cara memegang dan menggunakan mouse yang benar seperti berikut ini.
Saat ini tersedia berbagai jenis mouse di pasaran. Sebaiknya, Anda memilih mouse tanpa kabel (wireless) agar lebih fleksibel saat diletakkan di meja kerja.
Pilih juga mouse sesuai dengan ukuran dan bentuk tangan untuk memberikan dukungan ekstra saat Anda menggenggamnya.
Umumnya, mouse konvensional dilengkapi dua buah tombol dan sebuah tombol gulir. Meski begitu, ada pula jenis mouse lainnya seperti berikut ini.
Salah satu hal terpenting dalam mempraktikan cara menggunakan mouse yang benar ialah mengatur posisi kursi dan meja. Hal ini bertujuan agar posisi duduk Anda mendukung postur tubuh yang baik.
Ketika menggunakan komputer atau laptop, pastikan Anda mengatur posisi duduk yang benar agar tubuh tidak mudah lelah saat bekerja.
Duduk tegak pada kursi kantor, lalu pastikan kaki Anda menapak pada lantai dan punggung bersandar pada kursi alias tidak duduk membungkuk.
Jangan lupa mengatur jarak antara kursi dan meja agar Anda lebih mudah untuk menggunakan mouse, keyboard, atau perangkat komputer lainnya.
Setelah posisi duduk nyaman, pastikan Anda meletakkan mouse pada posisi yang mudah dijangkau.
Cara memegang mouse yang benar yaitu dengan cengkeraman yang santai. Artinya, Anda tidak perlu memberikan tekanan berlebih saat menggerakan atau menekan tombolnya.
Jagalah posisi lengan, pergelangan tangan, dan jari Anda dalam satu garis lurus. Lalu, cobalah gerakkan mouse dengan seluruh lengan, bukan hanya pergelangan tangan.
Anda juga perlu meluangkan waktu untuk istirahat dan melakukan gerakan peregangan saat bekerja di depan laptop atau komputer.
Agar waktu kerja dan istirahat seimbang, Anda bisa melakukan teknik Pomodoro, misalnya dengan fokus bekerja 25 menit dan istirahat 5 menit, lalu ulangi seterusnya.
Ketika waktu istirahat, Anda bisa berdiri dari kursi dan melakukan peregangan pada pergelangan tangan untuk mencegah rasa sakit setelah memegang mouse.
Meski terdengar cukup aneh, beberapa pakar merekomendasikan untuk mencoba “tantangan” memegang mouse pada sisi tangan yang kurang dominan.
Jika Anda terbiasa memakai tangan kanan, cobalah menggunakan mouse dengan tangan kiri. Begitu juga sebaliknya bila Anda termasuk orang kidal.
Namun, untuk melakukan hal ini pastikan Anda memilih jenis mouse konvensional berbentuk simetris agar bisa dipakai pada kedua sisi tangan.
Penggunaan mouse yang tidak benar dapat menyebabkan repetitive strain injury (RSI). RSI merupakan cedera atau kerusakan pada otot, saraf, dan sendi akibat gerakan yang berulang dan berlebihan.
Salah satu jenis RSI yang paling umum yakni carpal tunnel syndrome (CTS). Dikutip dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, CTS bisa menimbulkan sejumlah gejala berikut ini.
Mengistirahatkan tangan dan minum obat pereda nyeri dapat membantu mengurangi gejala.
Di samping itu, mempraktikkan postur tubuh yang baik dan cara menggunakan mouse yang benar saat bekerja juga bisa mengurangi risiko kekambuhan CTS maupun gangguan otot dan sendi lainnya.
Namun, bila gejala tidak berangsur membaik, Anda lebih baik konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar