Demi mengejar impian, beberapa orang memberanikan diri menjadi perantau dan meninggalkan kampung halaman. Meski tempat baru memberikan kenyamanan, perasaan rindu tetap saja kerap datang. Lantas, adakah cara untuk menghilangkan kondisi yang dikenal sebagai homesick tersebut?
Pulang tentu menjadi cara pertama yang paling ingin dilakukan. Sayangnya, tuntutan pekerjaan, tugas perkuliahan, dan kondisi finansial sering kali membuat perantau tidak bisa mewujudkannya.
Cara menghilangkan homesick saat merantau
Homesick adalah kondisi saat seseorang merasa rindu dengan suasana rumah atau keluarga yang harus ditinggalkan karena pekerjaan, pendidikan, atau tuntutan lain yang mengharuskan untuk berjauhan.
Karena tuntutan itu pula, pulang sering kali tidak bisa menjadi solusi untuk mengobati rasa kangen rumah.
Sambil menunggu waktu dan mungkin kondisi keuangan lebih aman, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menghilangkan homesick.
1. Cari kesibukan baru
Banyaknya waktu luang yang dihabiskan di kamar sendirian sering kali menjadi alasan mengapa rasa rindu pada keluarga di rumah terasa semakin kuat. Perasaan ini sebenarnya wajar saja, tetapi akan lebih baik jika Anda mengisinya dengan kegiatan lain yang lebih menyenangkan.
Contohnya, mengunjungi museum, menyaksikan pertunjukan musik, atau sekedar jalan-jalan ke taman di sekitar tempat baru Anda.
Ide lain yang tidak kalah menarik adalah bergabung dengan klub tertentu sesuai minat yang Anda miliki. Cara ini juga memungkinkan Anda memiliki teman dan koneksi baru sehingga lebih betah berada di perantauan.
2. Berteman dengan sesama perantau
Memiliki teman dengan nasib serupa sering kali membuat beban hidup terasa lebih ringan. Itu artinya, cobalah mencari teman sesama perantau sebagai cara untuk berbagi kerinduan atau bahkan mendapatkan tips menghilangkan homesick.
Teman sesama perantau biasanya juga bisa menjadi “keluarga” di hari-hari besar, seperti natal atau lebaran ketika Anda tidak bisa pulang ke kampung halaman.
Di kota atau negara yang banyak perantau bahkan biasanya ada organisasi atas nama daerah yang menyatukan para perantau.
3. Dekor kamar senyaman mungkin
Bagi perantau, kamar mungkin menjadi lebih dari sekedar tempat istirahat. Jadi, luangkanlah waktu untuk menata ulang kamar tidur Anda dan membuatnya senyaman mungkin.
Bila perlu, Anda bisa meminta orang rumah untuk mengirimkan beberapa barang kesayangan Anda yang bisa membuat suasana kamar terasa seperti di rumah. Selain itu, jangan lupa membiarkan pintu dan jendela Anda terbuka beberapa saat supaya sinar matahari bisa masuk.
Berdasarkan studi yang diterbitkan Building and Environment, cahaya matahari terbukti bisa memengaruhi suasana hati. Ruangan yang tidak pernah terpapar matahari cenderung memancarkan kesedihan.
4. Cara menghilangkan homesick dengan olahraga
Punya waktu luang di akhir pekan, tetapi masih bingung pergi ke mana? Olahraga bisa menjadi solusinya. Selama ini, olahraga mungkin lebih identik dengan manfaatnya untuk fisik. Nyatanya, aktivitas fisik bisa memperbaiki suasana hati Anda.
Itu artinya, jogging, gym, atau sekedar jalan-jalan di pagi atau sore hari bisa menjadi cara agar tidak sedih saat merantau. Terlebih, saat ini sudah banyak komunitas olahraga yang bisa diikuti dengan mudah.
5. Jaga komunikasi dengan orang terdekat
Meski raga belum bisa bertemu, Anda bisa sedikit mengobati homesick dengan cara mengirim pesan atau melakukan video call bersama orang-orang yang Anda rindukan.
Menelepon atau sekedar berkirim pesan dengan orang tua akan membuat Anda merasa bahwa hubungan Anda dengan mereka tidak sepenuhnya terputus. Bila Anda sangat sibuk, usahakanlah menghubunginya di pagi hari sebelum bekerja, malam hari sebelum tidur, atau di akhir pekan.
6. Pelihara hewan
Homesick sering kali muncul karena Anda merasa kesepian dan tidak punya teman ketika berada di dalam kamar. Jika merasa mampu dan mendapat izin dari pihak di sekitar, Anda bisa mempertimbangkan memiliki hewan peliharaan.
Tak hanya menemani, hewan peliharaan sering kali menunjukkan tingkah lucu yang menghibur. Namun, Anda harus berkomitmen bisa mengurusnya jika memutuskan memeliharanya, ya!
7. Journaling
Beban di pekerjaan membuat Anda semakin merindukan rumah, tetapi enggan untuk bercerita dengan orang tua? Dalam kondisi ini, Anda bisa mencoba menuangkan emosi yang dirasakan ke dalam tulisan atau journaling.
Journaling juga akan membantu Anda mengatur skala prioritas saat merasa punya banyak beban dalam waktu bersamaan.
8. Ingat kembali tujuan Anda merantau
Pada satu waktu, Anda mungkin tidak bisa menghubungi orang tua atau melakukan aktivitas yang diinginkan saat sedang homesick. Demi melewati fase yang cukup melelahkan ini, cobalah untuk mengingat kembali tujuan Anda merantau.
Mengejar impian dengan merelakan hidup jauh dari orang terdekat memang bukanlah hal yang mudah. Inilah salah satu alasan mengapa anak rantau kerap dituntut harus kuat.
Namun, ini bukan berarti Anda tidak boleh menangis atau pulang ke rumah lebih cepat dari waktu yang direncanakan.
9. Konsultasi ke psikolog
Jika rasa kesepian, sedih, atau cemas yang Anda rasakan saat jauh dari rumah sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, tak ada salahnya untuk berkonsultasi ke psikolog.
Sebab, perasaan ini mungkin bukan hanya disebabkan oleh homesick, tetapi beban lain yang tidak disadari. Dengan bantuan psikolog, Anda akan dibantu menguraikan perasaan tersebut sehingga lebih mudah menenangkannya.
Kesimpulan
Ketika Anda merasa homesick, tetapi belum bisa pulang, cobalah menghilangkan kerinduan tersebut dengan cara menyibukkan diri, mencari teman secara perantau, melakukan video call, memelihara hewan, dan mengingat kembali tujuan Anda merantau. Jika berbagai cara tersebut tidak berhasil, tak ada salahnya untuk konsultasi ke psikolog.