Dialectical Behavior Therapy, Terapi untuk Bantu Kelola Emosi

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 28/07/2022

Dialectical Behavior Therapy, Terapi untuk Bantu Kelola Emosi

Gangguan mental seringkali membuat pengidapnya kesulitan untuk mengendalikan emosi. Untuk mengatasinya, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan. Selain konsumsi obat-obatan sesuai resep dokter, salah satu upaya pengobatan yang bisa Anda coba yaitu Dialectical Behavior Therapy (DBT).

Apa itu dialectical behavioral therapy?

Dialectical behavior therapy membantu gangguan mental yang melibatkan emosi

Dialectical behavior therapy adalah salah satu jenis terapi wicara. Terapi ini biasa dipakai untuk membantu pengobatan pengidap gangguan mental yang mengalami kesulitan untuk mengontrol emosi mereka.

Masalah emosi bisa saja disebabkan oleh trauma, stres kronis, hingga gangguan seperti obsessive compulsive disorder (OCD), bipolar, dan borderline personality disorder.

Cara kerja DBT hampir sama dengan terapi kognitif dan perilaku (CBT), tapi lebih dikhususkan bagi orang-orang yang mempunyai masalah dalam mengendalikan emosi.

Fokus dari terapi ini yaitu membantu pengendalian emosi dan menghilangkan kebiasaan yang bisa berdampak buruk dan berbahaya pada pengidap gangguan mental.

Kondisi yang dapat ditangani dengan DBT

Ada beberapa masalah kesehatan mental yang dapat diatasi dengan dialectical behavior therapy.

Umumnya, terapi yang dikembangkan oleh psikolog Amerika Serikat, Marsha Linehan, ini efektif untuk mengobati pasien yang mengalami kesulitan dalam mengelola emosi mereka.

Sejumlah kondisi yang dapat ditangani dengan DBT, antara lain:

  • depresi,
  • gangguan bipolar,
  • ketergantungan obat,
  • gangguan kecemasan,
  • keinginan untuk bunuh diri,
  • attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD),
  • gangguan makan seperti binge eating dan bulimia,
  • post-traumatic disorder (gangguan stres pascatrauma),
  • obsessive compulsive disorder (gangguan obsesif kompulsif), dan
  • borderline personality disorder (gangguan kepribadian ambang).

Penting untuk dipahami, terapi ini efektif untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang muncul akibat kesulitan dalam pengendalian emosi.

Pengobatan tambahan mungkin diperlukan jika gangguan mental yang Anda alami dipicu oleh kondisi lain.

Prosedur dialectical behavior therapy

Telephone crisis coaching merupakan bagian dialectical behavior therapy

Dalam dialectical behavior therapy, tujuan utama yang hendak diraih yaitu pengelolaan emosi dan penerimaan diri.

Selain itu, terapis juga akan membantu menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang berdampak buruk dan berbahaya bagi diri Anda.

Prosedur DBT di satu tempat mungkin akan berbeda satu sama lain. Meskipun begitu, berikut beberapa prosedur umum yang harus dijalani saat mengikuti terapi ini.

1. Pra-asesmen

Sebelum menjalani dialectical behavior therapy, terapis akan memberikan tes asesmen (penilaian). Lewat tes ini, mereka akan menilai apakah gangguan mental yang Anda alami bisa diatasi dengan dialectical behavior therapy.

Selain itu, terapis umumnya juga akan menjelaskan bagaimana cara kerja terapi ini. Ketika sudah disetujui, Anda akan diminta untuk berkomitmen pada perawatan yang dijalani.

2. Terapi individu

Terapi individu biasanya dilakukan dalam sesi mingguan selama 40 hingga 60 menit. Dalam sesi ini, berikut beberapa tujuan yang hendak dicapai terapis.

  • Menghilangkan perilaku yang bisa berdampak buruk, misalnya melukai diri sendiri dengan senjata tajam.
  • Membantu meningkatkan kualitas dan mencapai tujuan hidup dengan mengatasi penghalangnya, seperti masalah kesehatan mental atau masalah dalam hubungan.
  • Mengubah perilaku buruk menjadi kebiasaan baru yang bisa berdampak positif bagi kesehatan dan kehidupan.

Untuk memantau emosi dan perilaku Anda, terapi akan meminta untuk membuat buku harian. Dalam buku tersebut, Anda diminta menulis emosi yang dirasakan dan tindakan-tindakan yang dilakukan setiap harinya.

Buku harian tersebut digunakan terapis untuk membantu mereka dalam menentukan langkah selanjutnya.

3. Uji kemampuan dalam kelompok

pentingnya support system

Dalam sesi ini, terapis akan melatih kemampuan Anda dalam berkelompok. Dengan begitu, Anda bisa lebih nyaman dalam menjalani kehidupan sosial sehari-hari.

Berikut adalah empat jenis keterampilan yang biasanya diajarkan dalam sesi dialectical behavior therapy yang satu ini.

  • Mindfulness: kemampuan untuk sadar dan fokus dengan apa yang terjadi saat ini, bukan mencemaskan masa lalu atau masa depan.
  • Toleransi stres: kemampuan dalam memahami dan mengelola emosi ketika berhadapan dengan situasi yang mengakibatkan stres, tanpa melakukan perilaku berbahaya.
  • Interpersonal effectiveness: kemampuan untuk memahami apa yang Anda inginkan dan butuhkan (komunikasi asertif), menetapkan batasan diri, serta menavigasi konflik.
  • Pengelolaan emosi: kemampuan dalam memahami, lebih sadar, dan memiliki kontrol terhadap emosi yang dimiliki.

4. Telephone crisis coaching

Telephone crisis coaching merupakan bagian terapi yang meminta Anda untuk menghubungi terapis ketika menghadapi situasi tertentu.

Beberapa kondisi yang memungkinkan Anda untuk menelepon terapis seperti munculnya keinginan melukai diri atau mengalami kesulitan dalam menerapkan kemampuan yang sudah diajarkan.

Meskipun begitu, terapis tetap akan memberikan batasan terkait kapan Anda bisa menghubungi mereka. Maka dari itu, telephone crisis coaching hanya bisa dilakukan pada rentang waktu yang telah disepakati.

Manfaat dialectical behavior therapy

Dialectical behavior therapy membantu mengurangi amarah

Manfaat dialectical behavior therapy sangat beragam, tergantung jenis gangguan mental yang ditangani.

Sebagai contoh, pada kasus borderline personality disorder, berikut adalah beberapa dampak positif yang diperoleh dari dialectical behavior therapy.

  • Amarah menjadi lebih mudah dikontrol.
  • Berkurangnya perilaku menyakiti diri.
  • Risiko kemunculan gejala depresi berkurang.
  • Berkurangnya penyalahgunaan alkohol dan narkoba.

Selain itu, pada studi terbitan jurnal JAMA Psychiatry (2015), disebutkan bahwa pengobatan yang melibatkan pelatihan kemampuan seperti DBT lebih efektif untuk mengurangi kemunculan hasrat untuk melakukan bunuh diri.

Berapa lama dialectical behavior therapy berlangsung?

Untuk mengatasi gangguan mental, dialectical behavior therapy biasanya dilakukan dalam kurun waktu 6 hingga 10 bulan.

Meskipun begitu, lamanya terapi bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain, bergantung pada kondisi masing-masing individu.

Agar terapi yang Anda jalani dapat berjalan secara efektif, Anda harus berkomitmen untuk menjalani setiap sesinya dengan baik.

Apabila proses terapi yang dijadwalkan tidak Anda ikuti dengan baik, tentu saja hasil yang diterima tidak dapat maksimal.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 28/07/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan