Ya, ketika seseorang sudah terbiasa hidup sendiri, kehadiran orang baru justru dianggap sebagai pengacau yang bisa menghambat rutinitas mereka. Belum lagi, bayang-bayang urusan rumah tangga yang dinilai dapat memengaruhi “ritme hidup” mereka nantinya. Bisa dibilang, mereka lebih takut hidup dan rutinitas mereka berubah dan tidak berjalan sebagaimana mestinya ketimbang harus menikah.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sedikit perubahan dalam hidup. Pasalnya, hal ini akan menunjukkan bahwa hidup Anda berkembang, tidak diam di tempat. Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati ketika akan mengambil sebuah keputusan. Terutama memutuskan dengan siapa Anda akan menghabiskan hidup bersama.
3. Faktor keuangan
Perkara “dapur” yang tidak selalu ngebul membuat sebagian orang takut untuk menjalani sebuah hubungan, apalagi menikah. Prinsipnya begini; memenuhi kebutuhan untuk diri sendiri saja sulit, bagaimana memenuhi kebutuhan hidup bersama pasangan (dan anak-anak nantinya)?
Nah, pada akhirnya kekhawatiran itu berujung pada ketakutan berlebihan untuk menikah. Lebih jauh, faktor keuangan bahkan dapat membuat seseorang tidak percaya diri untuk sekadar mendekati lawan jenis. Hal ini biasanya sejalan dengan tingkat kepercayaan diri mereka yang rendah.
Masalah uang memang sensitif dan kompleks. Namun, bukan berarti masalah ini tidak bisa diselesaikan. Terbuka sejak awal mengenai keadaan yang sebenarnya bisa membantu Anda menemukan pasangan yang cocok untuk Anda.
4. Masalah seksual
Alasan takut menikah lainnya yang banyak dikeluhkan orang adalah masalah sekual. Banyak orang yang berpikir bahwa pernikahan adalah cara untuk memuaskan gairah seksual secara legal. Akibatnya, ketika seseorang mengalami masalah seksual, seperti disfungsi ereksi atau impotensi, mereka merasa hilang harap untuk menikah.
Padahal menikah tidak hanya sebatas dengan aktivitas seksual. Ada banyak hal yang bisa Anda dapatkan dari menikah. Salah satunya, mendapatkan teman untuk hidup bersama sampai tua.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar