Halusinasi terjadi saat otak merasakan atau memproses sesuatu yang tidak benar-benar terjadi. Salah satu jenis halusinasi yang paling umum adalah halusinasi pendengaran. Lantas, apa penyebab seseorang bisa mengalami kondisi ini?
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Halusinasi terjadi saat otak merasakan atau memproses sesuatu yang tidak benar-benar terjadi. Salah satu jenis halusinasi yang paling umum adalah halusinasi pendengaran. Lantas, apa penyebab seseorang bisa mengalami kondisi ini?
Halusinasi pendengaran atau halusinasi auditori (auditory hallucination) adalah halusinasi yang membuat seseorang mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada.
Anda mungkin mendengar suara seperti alunan musik, langkah kaki, percakapan, tawa, jeritan dan suara lainnya, tetapi orang lain tidak mendengarnya.
Jenis halusinasi ini cukup umum dialami oleh pengidap gangguan mental, misalnya skizofrenia.
Studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports (2021) menyebutkan bahwa sekitar 70% orang dengan skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran.
Pengidap skizofrenia dikatakan sering mendengarkan suara dua orang atau lebih berkomentar tentang dirinya. Suara ini bisa bernada netral, positif, dan negatif.
Suara ini mungkin mengajak mereka untuk melakukan sesuatu yang membahayakan diri atau orang lain di sekitarnya. Oleh sebab itu, halusinasi ini perlu ditangani dengan baik.
Ciri utama dari jenis halusinasi ini adalah mendengarkan sesuatu yang tidak didengarkan oleh orang lain di sekitar.
Suara ini bisa datang melalui telinga, permukaan tubuh, dari dalam pikiran, maupun dari mana saja di sekeliling Anda.
Secara umum, tanda dan gejala halusinasi pendengaran dapat dibedakan berdasarkan suara yang didengarkan, baik itu secara verbal maupun nonverbal.
Penyebab pasti di balik terjadinya halusinasi pendengaran masih belum diketahui. Namun, beberapa faktor diduga dapat meningkatkan peluang terjadinya kondisi ini.
Beberapa gangguan mental dapat membuat pengidapnya mengalami halusinasi sehingga tidak mampu membedakan kenyataan dan imajinasi.
Halusinasi yang disertai dengan suara-suara dari dalam pikiran ini kerap kali terjadi pada pengidap skizofrenia.
Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada pengidap gangguan mental lainnya, seperti:
Minuman keras dan obat-obatan terlarang, seperti sabu dan ekstasi, sering kali menyebabkan penggunanya melihat dan mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada.
Pada umumnya, kondisi ini terjadi saat seseorang sudah kecanduan berat dengan alkohol atau obat-obatan terlarang maupun sedang mengalami gejala putus obat (sakau).
Penyakit degeneratif otak seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan demensia membuat pengidapnya lebih rentan berhalusinasi mendengar sesuatu.
Bagi beberapa orang, suara-suara tersebut bahkan terdengar sangat nyata dan bisa diikuti oleh gambaran visual yang meyakinkan.
Selain itu, halusinasi pendengaran juga bisa dialami oleh pengidap tumor otak, terutama tumor yang tumbuh pada bagian otak yang berhubungan dengan indra pendengaran.
Menurut Cleveland Clinic, halusinasi auditori terjadi pada 16% orang yang mengidap gangguan pendengaran, baik pada salah satu atau kedua telinganya.
Pengidap gangguan pendengaran mungkin mendengar suara aneh, seperti dengungan, musik, hingga percakapan, yang sebenarnya tidak didengarkan oleh orang di sekitarnya.
Ketika terkena migrain, Anda bisa saja mengalami gejala seperti pusing, mendengar suara-suara aneh, ataupun melihat hal yang sebetulnya tidak ada.
Halusinasi akibat sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan pada saraf dalam otak ini juga lebih mungkin terjadi bila Anda juga mengalami depresi.
Saat mengalami halusinasi pendengaran, coba cek apakah Anda sedang mengonsumsi obat tertentu atau tidak. Terutama obat yang mengganggu pendengaran.
Jika Anda baru mengonsumsi obat, tanyakan dokter apakah dosis yang diberikan lebih tinggi atau tidak. Hal ini karena obat mungkin bisa memicu halusinasi pada diri Anda.
Selain penyebab di atas, berikut ini adalah beberapa kondisi lain yang dapat membuat Anda mendengar sesuatu yang tidak nyata.
Pengidap skizofrenia kerap mendapat stigma dalam masyarakat. Padahal, mereka tetap bisa aktif bekerja dan berkarya, lho!
Dalam mendiagnosis kondisi ini, dokter akan menanyakan beberapa hal, termasuk suara apa yang Anda dengar atau apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Setelahnya, dokter akan menyarankan beberapa tes untuk mengetahui penyebab kondisi ini.
Penanganan halusinasi pendengaran akan disesuaikan dengan penyebabnya. Halusinasi pada umumnya ditangani dengan obat-obatan untuk memperlambat kerja otak.
Jika kondisi ini terjadi akibat efek samping obat-obatan, dokter Anda mungkin akan menurunkan dosis atau mengganti obat yang Anda gunakan secara rutin.
Pada orang lain, pengobatan dapat lebih kompleks. Misalnya, bila Anda didiagnosis skizofrenia, Anda mungkin memerlukan kombinasi obat dan terapi psikologis (psikoterapi).
Apabila Anda mendengar suatu hal yang tidak biasa secara terus-menerus, segera bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar