Beban yang diakibatkan oleh trauma psikologis dapat terus terkumpul dan terbawa dalam hidup Anda. Beban inilah yang kerap kali disebut sebagai emotional baggage.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Beban yang diakibatkan oleh trauma psikologis dapat terus terkumpul dan terbawa dalam hidup Anda. Beban inilah yang kerap kali disebut sebagai emotional baggage.
Jika terus diabaikan, beban ini tentu akan makin berat sehingga dampaknya makin terasa. Yuk, simak beberapa tips terlepas dari beban emosional di bawah ini!
Emotional baggage merujuk pada pengalaman emosional yang belum terselesaikan dan masih terbawa hingga ke masa sekarang.
Untuk memahami kondisi ini, coba bayangkan bahwa tiap pengalaman, baik itu suka atau duka, Anda kumpulkan seperti barang-barang yang dimasukkan ke dalam koper.
Apabila Anda tidak memeriksa dan merapikannya secara berkala, koper ini bisa terasa sangat berat sehingga akan menghambat perjalanan Anda.
Seperti membawa koper yang terlalu berat, beban emosional akan memengaruhi setiap aspek kehidupan, termasuk menimbulkan masalah kesehatan mental dan fisik.
Itu sebabnya, penting untuk menyelesaikan dan melepaskan emosi yang “terperangkap” agar Anda bisa bertumbuh serta menjalani hidup dengan lebih bebas.
Emotional baggage umumnya melibatkan emosi negatif, seperti kesedihan, amarah, ataupun rasa tidak aman, yang muncul setelah mengalami peristiwa traumatis.
Di sisi lain, beban emosional ini juga muncul akibat dari pengalaman positif yang belum terselesaikan. Hal ini dapat membentuk harapan dengan cara yang tidak sehat.
Berikut ini adalah beberapa jenis trauma yang berpotensi menjadi penyebab beban emosional.
Tiap pengalaman hidup yang Anda lewati akan membawa beban emosional. Namun, terkadang hal-hal ini akan terasa sangat berat dan mulai membebani hidup Anda.
Sebelum berusaha mencari cara untuk melepaskan dari dari emotional baggage, simak dahulu ciri-cirinya berikut ini.
Saat koper terlalu berat, Anda harus membuka koper, memilah barang-barang yang tidak perlu, dan memasukkannya kembali agar bawaan lebih ringan. Ini tentu memakan waktu, kan?
Hal yang sama juga berlaku untuk mengatasi beban emosional. Proses ini dapat jadi suatu hal yang menantang sehingga dibutuhkan waktu lebih untuk melakukannya.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melepaskan emotional baggage.
Langkah awal yang perlu dilakukan yakni mengakui bahwa Anda membawa beban emosional.
Pahami juga bagaimana beban ini menimbulkan dampak pada pikiran, perasaan, dan perilaku Anda dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, lakukanlah refleksi diri. Cobalah berkaca kembali untuk melihat dan merenungkan pengalaman masa lalu yang bisa menjadi sumber beban Anda.
Pahami bahwa setiap orang pasti pernah disakiti atau diperlakukan buruk. Berfokus pada pola pikir yang optimis akan membantu membentuk pandangan hidup yang lebih baik.
Alihkan pikiran negatif dengan afirmasi positif. Ucapkan kata-kata positif berulang kali di dalam pikiran Anda, misalnya, “Sudah cukup memikirkan masa lalu, sekarang waktunya move on!”
Melakukan teknik relaksasi secara rutin, misal dengan latihan pernapasan dan meditasi, dapat membantu menurunkan tingkat stres dan mengelola emosi yang sulit.
Tidak hanya dengan teknik relaksasi, Anda juga mampu melepaskan beban emosional dengan menulis jurnal harian, mendengarkan musik menenangkan, atau melakukan hobi.
Menerapkan pola hidup sehat merupakan salah satu bentuk perawatan diri atau self-care. Hal ini salah satunya bisa dilakukan dengan makan seimbang dan olahraga rutin.
Pola makan seimbang akan memenuhi asupan zat gizi penting supaya otak berfungsi optimal.
Selain itu, olahraga dapat melepaskan endorfin yang bisa meredakan stres dan meningkatkan energi dalam menghadapi beban emosional.
Jika emotional baggage tidak lekas berkurang, konsultasi dengan ahli kesehatan mental dapat membantu Anda untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan yang tepat.
Terapis bisa memberi ruang yang aman bagi Anda untuk menjelajahi emosi, mengembangkan mekanisme koping, dan memulihkan diri dari pengalaman masa lalu.
Emotional baggage menjadi bagian tidak terpisahkan dalam perjalanan hidup. Namun, bila hal ini mulai mengganggu hidup Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar