Trust Issue, Ketika Anda Begitu Sulit Memercayai Orang Lain

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 30/12/2022

Trust Issue, Ketika Anda Begitu Sulit Memercayai Orang Lain

Trust issue adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang sulit untuk kembali percaya dengan orang lain. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh trauma atau pengalaman buruk di masa lalu.

Apa itu trust issue?

Trust issue merupakan krisis kepercayaan. Ketika Anda mengalami trust issue, artinya Anda akan sulit untuk percaya dengan orang lain.

Tak selalu dalam percintaan, krisis kepercayaan yang dirasakan bisa berpengaruh pada semua aspek kehidupan. Kondisi ini dapat terjadi di dalam keluarga, pertemanan, hingga lingkungan kerja.

Meski bukan tergolong gangguan mental, kondisi ini perlu mendapatkan penanganan. Apabila terus dibiarkan, krisis kepercayaan bisa berdampak buruk pada pola pikir dan perilaku Anda.

Tanda trust issue dalam hubungan

penyebab trust issue

Tanda utama trust issue adalah sulit untuk percaya dengan orang lain. Selain itu, beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh orang dengan kondisi ini antara lain:

  • enggan untuk berkomitmen dalam hubungan,
  • mengganggap tindakan baik dari orang lain itu palsu atau memiliki tujuan tertentu,
  • mengisolasi diri dari orang lain,
  • menjadi pribadi yang sangat tertutup,
  • overprotektif dalam hubungan,
  • sering cemburu terhadap pasangan,
  • kerap curiga dengan orang lain, hingga
  • menuduh tanpa alasan yang jelas.

Gejala di atas mungkin tidak selalu disebabkan oleh krisis kepercayaan. Jika gejala yang Anda rasakan mulai mengganggu hubungan dan/atau aktivitas sehari-hari, coba konsultasikan dengan psikolog.

Penyebab trust issue

Psikolog Erik Erikson menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami krisis kepercayaan. Berikut beberapa di antaranya.

1. Konflik orangtua

Trust issue dapat terjadi ketika anak menyaksikan orangtua terlibat konflik yang melibatkan masalah kepercayaan, contohnya perselingkuhan.

Saat dewasa, anak mungkin enggan menjalin hubungan karena takut mengalami hal serupa. Jika terlibat dalam sebuah hubungan, anak akan cenderung sulit percaya dengan pasangannya.

2. Dikhianati dalam hubungan

Dikhianati dalam hubungan tentu akan meninggalkan rasa sakit yang mendalam dalam hati. Pada kasus yang parah, kondisi tersebut dapat menyebabkan trauma.

Trauma bisa memicu krisis kepercayaan pada hubungan selanjutnya. Tak hanya percintaan, kepercayaan di dalam lingkungan pertemanan, keluarga, dan pekerjaan juga dapat terpengaruh.

3. Penolakan sosial

Pengalaman dikucilkan saat masih anak-anak atau remaja dapat membuat Anda sulit percaya dengan orang lain. Terlebih jika penolakan sosial tersebut terjadi tanpa alasan jelas.

Apabila penolakan sosial terjadi terus-menerus, krisis kepercayaan akan semakin sulit untuk ditangani. Anda mungkin akan kehilangan kepercayaan sepenuhnya terhadap orang lain.

4. Pengalaman buruk di masa lalu

Peristiwa buruk di masa lalu dapat menjadi penyebab krisis kepercayaan. Tak hanya dikhianati dalam hubungan, beberapa pengalaman yang berpotensi menjadi pemicunya yakni:

5. Gejala gangguan mental

Krisis kepercayaan bukan merupakan masalah kesehatan mental. Namun, kondisi ini bisa saja muncul sebagai gejala gangguan mental.

Beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang sulit percaya dengan orang lain, meliputi:

  • depresi,
  • gangguan kecemasan,
  • gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan
  • gangguan psikotik.

Dampak trust issue dalam hubungan

trust issue bisa sebabkan depresi

Trust issue yang berlarut-larut tidak hanya berpengaruh terhadap hubungan, tetapi juga kesehatan mental Anda.

Berikut beberapa dampak krisis kepercayaan yang perlu diwaspadai.

  • Hubungan terus dipenuhi rasa curiga.
  • Terus cemburu terhadap pasangan tanpa alasan yang jelas.
  • Kekerasan fisik dan emosional.
  • Kesulitan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Ditinggalkan oleh pasangan.
  • Kehidupan sosial yang buruk.
  • Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Untuk mencegah dampak yang bisa ditimbulkan, masalah kepercayaan perlu segera ditangani. Anda bisa membicarakannya dengan orang-orang terdekat, pasangan, atau tenaga profesional seperti psikolog.

Cara mengatasi trust issue

komunikasi merupakan salah satu cara mengatasi trust issue

Krisis kepercayaan memang merupakan kondisi yang tidak mudah untuk dihilangkan. Namun, dengan usaha dan tekad, masalah ini dapat berangsur menghilang dengan sendirinya.

Sejumlah cara mengatasi trust issue yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Komunikasikan kekhawatiran Anda

Komunikasi terbuka dengan pasangan penting untuk mengatasi krisis kepercayaan. Ketika khawatir akan suatu hal, sampaikan kepada orang yang bersangkutan.

Dengan begitu, Anda dapat mendiskusikan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Jika terus dipendam, kekhawatiran hanya akan menumpuk menjadi rasa curiga tanpa ada jawaban.

2. Beri kesempatan untuk berubah lebih baik

Jika trust issue disebabkan tindakan orang lain, bangun kepercayaan kembali dengan memberikan kesempatan kedua. Sampaikan juga ekspektasi Anda sehingga orang tersebut bisa menjadi lebih baik.

Namun, apabila ia kembali mengulangi kesalahan serupa, pertimbangkan untuk tidak melanjutkan hubungan.

3. Validasi perasaan Anda

Validasi perasaan bisa dilakukan dengan membuat daftar alasan mengapa Anda sulit untuk percaya orang lain. Lalu, tanyakan ke diri sendiri apakah ketidakpercayaan Anda wajar atau tidak.

Menuliskan pikiran ke dalam jurnal mental bisa membantu Anda mengekspresikan perasaan. Selain itu, cara ini juga membantu Anda melihat pola ketidakpercayaan yang selama ini dirasakan.

4. Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater

Jika Anda terus-menerus mengalami kesulitan untuk menghilangkan trust issue, tak ada salahnya berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Nantinya, penyebab trust issue akan dicari tahu terlebih dahulu.

Setelahnya, penanganan akan dilakukan sesuai kondisi yang mendasarinya. Terapis mungkin akan melakukan terapi perilaku kognitif (CBT) untuk membantu mengatasi masalah Anda.

Serba-serbi <em>trust issue</em>

  • Kesulitan untuk memercayai orang lain yang umumnya disebabkan pengalaman buruk di masa lalu.
  • Tanda-tandanya mulai dari enggan berkomitmen dalam hubungan, sering curiga terhadap orang lain, hingga kerap menuduh tanpa alasan jelas.
  • Bisa membuat Anda kesulita menjalin hubungan dengan orang lain jika dibiarkan begitu saja.
  • Penanganan harus sesuai dengan penyebabnya. Maka dari itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater jika terus mengalaminya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 30/12/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan