Hasilnya, riset ini menemukan bahwa setiap kenaikan pada kepuasan terhadap hubungan pernikahan, pria dan perempuan akan mengalami kenaikan indeks massa tubuh (IMT atau body mass index, yaitu ukuran berat badan ideal seseorang) sebesar sepuluh persen setiap enam bulan.
Sebaliknya, bagi mereka yang tidak puas akan hubungan pernikahannya, mereka akan mendapatkan penurunan IMT. Karena itu, penelitian ini berani menyimpulkan bahwa pernikahan adalah salah satu faktor bertambahnya berat badan seseorang. Untuk menghindari risiko menikah bikin gemuk, Anda yang sudah berumah tangga disarankan untuk selalu memerhatikan berat badan Anda.
Ada sebuah riset lain yang dilakukan oleh Joanna Syrda dan timnya, para peneliti University of Bath di Inggris. Riset ini dilansir dari Medical Daily. Tim riset menemukan bahwa laki-laki memang akan bertambah gemuk setelah menikah.
Data diperoleh dari 8.000 lebih pria di Amerika Serikat. Bagi orang yang sudah menikah, berat badan mereka rata-rata lebih banyak sebesar 1,3 kilogram dibanding mereka yang masih lajang. Lebih jauh lagi, mereka yang mengalami kenaikan berat badan adalah orang-orang yang baru saja menikah dan baru memiliki anak. Penemuan ini menunjukkan bahwa kelahiran anak dan menikah bikin gemuk pada sebagian besar orang.
Penyebab pria gemuk setelah menikah
Tim yang menjalani riset tersebut berpendapat bahwa orang-orang yang sudah menikah akan memiliki aktivitas sosial dengan lebih banyak makanan. Misalnya, ketika makan bersama keluarga besar, suami dan ayah baru tentu akan disajikan makanan yang banyak dan beragam. Selain itu, istri di rumah akan memengaruhi suami untuk makan rutin bahkan lebih banyak.
Joanna Syrda, ketua dari tim riset tersebut berkata bahwa sangat penting bagi orang-orang untuk memahami faktor sosial yang dapat memengaruhi kenaikan berat badan, khususnya setelah menikah dan setelah memiliki anak. Jadi, mereka dapat membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan mereka.