Beri tahukan kepada orang tersebut bahwa perlakuannya terhadap Anda tidak dapat diterima.
Anda dapat meminta saran dalam menyusun kata-kata dan ekspresi wajah dengan orang terdekat, misalnya pasangan, sahabat, atau orangtua.
2. Tetap tenang dan kumpulkan bukti bullying
Bukannya mengubah keadaan menjadi lebih baik, membalas perlakuan tukang bully justru akan memperkeruh keadaan. Tenangkan diri Anda saat si perundung berulah kembali.
Daripada membalas, sebaiknya Anda mulai kumpulkan saja semua bukti bullying yang dia lakukan, misalnya saat pelaku mengirimkan pesan dengan nada yang mengancam.
Cari juga rekan kantor yang bersedia menjadi saksi mata untuk menegaskan tindakan bullying yang Anda alami selama bekerja.
3. Laporkan pada pihak berwenang
Kalau kedua cara di atas tidak efektif, bicaralah dengan orang yang berwenang di tempat kerja, misalnya supervisor, manajer, atau staf dari human resource department (HRD).
Mereka merupakan beberapa pihak yang ideal untuk Anda ajak bicara guna menemukan penyelesaian yang sesuai dengan aturan dalam perusahaan.
Jangan lupa untuk membawa bukti-bukti yang bisa dipercaya. Di samping memberikan laporan, Anda juga bisa memberikan masukan untuk mencegah bullying di tempat kerja.
Bahkan, Anda bisa membuat laporan resmi dalam kasus yang serius. Berbicara dengan serikat pekerja juga menjadi jalan terakhir bila Anda sudah melakukan langkah-langkah di atas dan tidak mendapatkan solusi.
Jika Anda merasa bullying di tempat kerja sudah mengganggu kesehatan mental hingga fisik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog.
Kesimpulan
- Bullying di tempat kerja bisa berupa pemberian tugas yang berlebihan, pengabaian dari kegiatan, hingga penghalangan dari kenaikan jabatan atau bonus.
- Perundungan bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental korban, sekaligus membuat kinerja perusahan tempat korban bullying bekerja turun.
- Tetap tenang saat menghadapi bullying dengan rekan kerja di kantor, lalu beri tahukan atasan atau HRD atas masalah yang Anda alami.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar