backup og meta

7 Tanda Hubungan Anda dan Pasangan Berjalan Terlalu Cepat

7 Tanda Hubungan Anda dan Pasangan Berjalan Terlalu Cepat

Banyak orang butuh waktu lama untuk membangun asmara, tapi tak sedikit pula yang menikmati hubungan dengan tempo yang cepat. Walaupun bukan suatu hal yang salah, hubungan yang berjalan terlalu cepat bisa jadi membuat Anda kewalahan. Pasalnya, Anda akan dibanjiri oleh banyak hal dan emosi yang datang bertubi-tubi.

Bagi orang yang menikmatinya, hubungan dengan tempo yang cepat memang terasa mendebarkan seperti naik roller coaster.

Hari-hari Anda berdua penuh kejutan, rasa kangen yang tak mau hilang, dan rasa cinta yang terus bersemi. Namun, jika tidak ditahan sedikit, semua hal membahagiakan ini dapat berubah menjadi tidak sehat.

Tanda hubungan Anda berjalan terlalu cepat

keinginan pria saat pacaran

Hubungan asmara layaknya petualangan. Anda ingin melaju cepat dan menemukan hal baru, apalagi bersama orang yang Anda cintai. Namun, sebelum melangkah lebih maju, coba lihat kembali apakah hubungan Anda menunjukkan tanda-tanda berikut.

1. Belum banyak mengenal satu sama lain

Pasangan Anda mungkin amat baik dan penyayang, tapi sudahkah Anda berdua saling mengenal satu sama lain lebih dalam? Jika Anda berencana hidup bersama, mengenal pasangan tentu tak sebatas menghafal film kesukaan atau makanan yang tidak disukai.

Apabila Anda tidak tahu pekerjaannya, gaya hidupnya, atau teman-teman terdekatnya, ini mungkin tanda bahwa hubungan Anda berjalan terlalu cepat. Jadi, cobalah untuk saling mengenal lebih baik lagi sebelum mantap melangkah menuju babak selanjutnya.

2. Menghindari pembicaraan penting

Dalam tiap hubungan asmara, akan ada pembicaraan tentang pernikahan, keuangan, keluarga dan teman, bahkan masa lalu dengan mantan. Topik-topik seperti ini memang berat, tapi inilah yang membuat Anda saling memahami cara berpikir satu sama lain.

Jika Anda sering menghindari pembicaraan penting seperti ini, atau bahkan bertengkar ketika membahasnya, mungkin ada yang perlu diperbaiki dari hubungan Anda. Tidak semuanya harus dibicarakan hingga tuntas, tapi bukan berarti dihindari sama sekali.

3. Mengabaikan teman demi pasangan

Setiap orang punya porsi yang berbeda-beda dalam membagi waktu antara teman dan pasangan. Tak jadi masalah bila Anda lebih sering bertemu pasangan dibandingkan teman. Masalahnya adalah apabila Anda mengabaikan teman sama sekali.

Hubungan Anda mungkin berjalan terlalu cepat jika Anda selalu menomorduakan teman demi pasangan. Padahal, hubungan asmara yang sehat seharusnya membuat Anda dapat menikmati waktu dengan diri sendiri dan teman-teman terdekat.

4. Anda baru saja putus

sikap pria saat putus cinta

Menjalin hubungan baru setelah putus bisa menjadi salah satu strategi jitu untuk move on. Siapa yang tahu, hubungan baru Anda mungkin saja membawa diri Anda berdua ke arah yang lebih baik. Akan tetapi, coba yakinkan diri Anda tentang hal ini.

Orang yang baru putus terkadang tidak sadar bahwa ia terlalu cepat mencari pasangan yang baru. Padahal, ia sedang merasa kesepian dan hanya memerlukan dukungan dari orang lain.

Dukungan tersebut sebetulnya tidak harus berasal dari pasangan yang baru.

5. Harus terus memberi kabar

Coba ingat kembali, apakah pasangan Anda terus-menerus minta dikabari dan mudah marah bila Anda lupa membalas chat dan menjawab telepon? Sikap posesif seperti ini ternyata juga dapat menandakan bahwa hubungan Anda berjalan terlalu cepat.

Menelepon pasangan karena Anda ingin mengobrol berbeda dengan menghubunginya karena terpaksa. Apabila terus mengabari pasangan karena takut ia marah, ini adalah tanda hubungan yang tidak sehat. Ada baiknya Anda membicarakan ini dengannya.

6. Sangat jarang bertengkar

Bertengkar dengan pasangan memang tidak mengenakkan, tapi pertengkaran adalah hal normal yang membuat hubungan Anda jadi lebih hidup. Dari sini, Anda memahami sikap pasangan saat ia marah, berbeda prinsip, atau menyelesaikan masalah.

Jika tidak pernah ada pertengkaran dalam hubungan Anda, berarti Anda masih perlu pacaran lebih lama sebelum bisa mengambil keputusan penting. Biarkan hubungan ini berjalan dahulu. Lambat laun, Anda akan menemui konflik yang sebetulnya bermanfaat.

7. Hanya berisi hubungan seksual

Hubungan seksual membuat Anda dan pasangan menjadi semakin dekat. Namun, bila satu-satunya hal yang membuat Anda berdua bertahan hanyalah kontak fisik, berarti ini merupakan hubungan yang tidak seimbang.

Hubungan asmara yang hanya berisikan kegiatan intim lama-kelamaan akan terasa membosankan, apalagi bila Anda belum memahami kekurangan satu sama lain. Coba tahan sedikit laju hubungan asmara Anda dan carilah kecocokan dalam hal lain.

Hubungan asmara yang sehat adalah yang seimbang, baik dari segi komunikasi, kontak fisik, dan lain-lain. Tanpa adanya keseimbangan, suatu hubungan akan berjalan terlalu cepat atau bahkan berubah menjadi tidak sehat.

Jika Anda merasa hubungan Anda saat ini berjalan terlalu cepat, coba sampaikan kegundahannya pada pasangan dan diskusikan bersama.

Tak perlu takut untuk sedikit berselisih paham, yang penting Anda berdua mau saling mendengarkan dan memahami.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Is Your Relationship Moving At A Healthy Pace, According to Experts. (2018). Retrieved 17 April 2020, from https://www.joinonelove.org/learn/is-your-relationship-moving-at-a-healthy-pace-according-to-experts/

9 Subtle Signs Your Relationship Is Moving Too Fast. (2020). Retrieved 17 April 2020, from https://www.momjunction.com/articles/relationship-moving-too-fast_00568512/

Three Signs That Your Relationship is Moving Too Fast. (2019). Retrieved 17 April 2020, from https://psiloveyou.xyz/three-signs-that-your-relationship-is-moving-too-fast-2dd048ddb064

Versi Terbaru

04/05/2020

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Obsessive Love Disorder

Gaslighting, Tindakan Manipulatif yang Harus Dilawan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 04/05/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan