Akan tetapi, beda cerita jika Anda harus bertemu dengan orang tidak Anda suka di sekolah, di tempat kerja, atau di sekitar rumah Anda. Tentu butuh kesabaran ekstra setiap kali orang tersebut berulah. Walau Anda tidak menyukai sikapnya teersebut, Anda tetap harus menjalin hubungan yang baik dengan orang tersebut. Anda tidak mungkin terus-menerus menghindari kontak dengan orang tersebut, bukan? Oleh karena itu, berikut cara berteman atau menghadapi orang yang menyebalkan.
1. Cari tahu kenapa Anda tidak menyukainya
Dr. Jenny Brockis, seorang praktisi medis dan pendiri Brainfit mengatakan kepada Huffington Post Australia bahwa seseorang perlu bertanya kepada dirinya sendiri tentang apa yang salah dengan orang yang dianggap sebagai mengganggu. Apakah sifat orang ini benar-benar menyebalkan?
Terkadang beberapa orang memang memiliki sifat yang menyebalkan. Namun, orang yang baik-baik saja di mata orang lain pun bisa saja tidak Anda sukai, misalnya karena caranya berpakaian atau berbicara.
Bila Anda merasa kurang yakin dengan jawaban Anda sendiri, coba tanyakan hal ini kepada teman Anda yang lain. Ini akan membantu Anda menemukan jawabannya. Bila ternyata orang lain tidak menganggapnya menyebalkan, Anda mungkin harus mulai membuka diri dan menerimanya. Ketidaksukaan Anda terhadap orang tersebut juga bisa berkaitan dengan trauma di masa lalu yang tidak ingin Anda ingat.
2. Jangan memupuk kebencian dalam hati
Bila orang tersebut benar-benar mengganggu Anda, coba bicarakan baik-baik. Pilih kata-kata yang sopan dan tidak menyakiti hatinya. Jelaskan mana sifat dari dirinya yang Anda sukai dan yang mengganggu Anda, kemudian beri batasan yang jelas padanya bila dia sering berulah berlebihan. Masukan yang tulus dari Anda akan membantunya menyadari sifat buruknya dan mencoba untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik.
Bila tidak berhasil, satu-satunya cara adalah mengabaikannya. Ini bukan berarti Anda mengabaikan hubungan atau interaksi dengannya, tapi lebih menekankan mengabaikan apa yang Anda pikirkan tentang dirinya. Semakin Anda pikirkan, semakin besar perasaan emosi dan stres yang Anda pupuk dalam hati.