3. Membekali diri dengan pendidikan seksual
Trik lain yang digunakan oleh pelaku pelecehan seksual adalah meyakinkan korban bahwa perbuatannya wajar. Saat korban melawan, mereka akan melontarkan jawaban seperti, “Ah, sama yang lain begini juga nggak masalah!”
Hal ini amat berbahaya, terutama jika korban tidak memiliki pendidikan seksual yang kuat. Orang-orang yang terjebak dalam situasi ini akan terus memaklumi perbuatan pelaku tanpa menyadari bahwa dirinya adalah korban pelecehan seksual.
Untuk itu, bekali diri Anda dengan pendidikan seksual. Setidaknya dengan hal-hal dasar seperti bagian tubuh yang bersifat pribadi, segala aktivitas seks harus didasari persetujuan, dan berbagai macam perilaku yang tergolong pelecehan seksual.
Berikan pengetahuan yang sama kepada orang-orang di sekitar Anda agar mereka mampu menghadapi pelaku pelecehan. Jika Anda memiliki anak atau kerabat yang masih kecil, ajari mereka pendidikan seksual sedini mungkin sesuai usianya.
4. Menghindari tempat atau kondisi yang berbahaya

Pelaku pelecehan seksual melakukan trik ini dengan berpura-pura terlihat baik, ingin menolong, atau membutuhkan bantuan sehingga korban mau mengikuti mereka. Begitu berada di wilayah kekuasaannya, barulah pelaku melancarkan aksinya.
Beberapa pelaku bahkan berbuat lebih nekat lagi dengan menyergap korban secara langsung. Korban yang sudah telanjur terjebak akan kesulitan untuk melawan karena ia hanya seorang diri.
Cara terbaik menghadapi pelaku pelecehan dalam situasi seperti ini adalah dengan mencegahnya. Jangan lengah terhadap permintaan tak biasa, sekalipun orang yang memintanya adalah teman Anda.
Saat bepergian seorang diri, hindari tempat yang berpotensi menjadi lokasi tindak kejahatan. Jika Anda merasa diikuti oleh orang tak dikenal, segera beralih ke tempat yang lebih ramai atau datangi kantor polisi terdekat.
5. Menolak segala bentuk iming-iming dari pelaku
Banyak kasus pelecehan seksual berawal dari iming-iming. Pelaku pelecehan seksual sering menggunakan trik ini dan menjadikannya pembelaan saat terbukti bersalah. Mereka membela diri dengan alasan tidak pernah mengancam korban.
Iming-iming yang diberikan dapat berupa uang, jabatan, atau hubungan. Korban hanya bisa berharap pelecehan akan berakhir begitu ia memperoleh apa yang dijanjikan pelaku. Sayangnya, pelaku biasanya malah bertindak lebih jauh lagi.
Seperti saat menghadapi teknik door in the face, cara menghadapi trik ini adalah dengan menolaknya. Yakinkan diri bahwa tidak ada manfaat yang akan Anda peroleh dari menerima tawaran si pelaku.
Waspadalah terhadap iming-iming dan janji yang tidak logis. Ingatlah bahwa semua hal yang Anda terima dari pelaku akan berbalik menjadi senjatanya saat ia terbukti bersalah.
Cara Anda menghadapi trik pelaku pelecehan seksual dapat berdampak besar, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Jika Anda pernah mengalami situasi serupa, jangan ragu untuk menolak dan melawan. Setelah itu, segeralah meminta bantuan untuk korban pelecehan seksual dari orang-orang yang paling Anda percaya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar