Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Alasan Seseorang Tempramental dan Cara Meredam Ledakan Amarahnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 09/03/2021

    Alasan Seseorang Tempramental dan Cara Meredam Ledakan Amarahnya

    Pernahkah Anda mengenal orang yang suka membanting barang, memaki-maki, atau melakukan kekerasan kepada orang lain saat sedang marah? Kondisi itu umum disebut temperamental. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan tempramental? Simak penjelasan lengkapnya yuk di bawah ini.

    Apa itu tempramental?

    Temperamen adalah kepribadian yang menentukan bagaimana Anda memberikan respons terhadap berbagai hal yang terjadi di dalam hidup. Biasanya, temperamen adalah kepribadian yang sudah ada di dalam diri sejak Anda lahir.

    Meski begitu, banyak pula faktor lain yang bisa memengaruhi temperamen seseorang, termasuk keluarga, budaya, hingga pengalaman pribadi masing-masing individu. Temperamen memberikan pengaruh terhadap sikap dan perilaku, serta cara Anda berinteraksi dengan orang lain.

    Temperamen masing-masing orang bisa berbeda. Ada yang tenang, ada yang sensitif dan mudah sedih, serta ada pula yang mudah sekali marah. Orang yang memiliki temperamen mudah marah dikenal sebagai orang yang tempramental.

    Watak tempramental bisa terlihat dari cara seseorang mengekspresikan kemarahannya. Sebagai contoh, saat marah suka melempar-lempar barang, membentak atau berteriak-teriak, hingga melakukan kekerasan fisik kepada orang lain. Orang dengan watak ini juga memiliki kecenderungan mudah tersinggung.

    Penyebab seseorang menjadi tempramental

    Marah bikin bahagia

    Sebenarnya tidak ada penyebab pasti dari seseorang yang memiliki watak temperamental. Akan tetapi, seperti yang telah disebutkan, temperamen bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya lingkungan.

    Oleh sebab itu, watak tempramental atau mudah marah bisa saja terbentuk oleh sikap dan perilaku orang dewasa di sekitar Anda saat masih kecil. Artinya, saat itu, Anda mungkin mengadaptasi bagaimana cara orangtua, pengasuh, atau saudara yang lebih tua dalam berperilaku dan mengekspresikan amarah.

    Jika orang dewasa di sekitar Anda pada saat itu menunjukkan rasa marahnya dengan membanting barang, berteriak-teriak, hingga menyakiti orang lain secara fisik, bisa jadi Anda memiliki sikap dan perilaku sejenis yang terbawa hingga dewasa.

    Bagaimana mengatasi watak tempramental?

    Sebenarnya, marah adalah suatu perasaan yang pasti pernah dimiliki oleh semua orang. Namun, orang dengan watak tempramental sering mengekspresikan amarahnya dengan cara yang kurang baik. Jika dibiarkan, hal itu tentu saja bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan maupun hubungan dengan orang lain.

    Oleh sebab itu, jika Anda merasa memiliki watak tempramental, cobalah lakukan beberapa hal berikut untuk meredakan amarah:

    1. Menghindari penyebab marah sementara waktu

    Seseorang dengan watak tempramental bisa menyebabkan kekacauan jika sedang marah. Oleh karena itu, jika Anda memiliki watak ini dan merasa bahwa amarah sudah mulai memuncak, lebih baik segera pergi ke tempat yang tenang.

    Tarik napas dalam-dalam dan hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan. Biasanya, cara ini dapat membantu Anda untuk lebih tenang, sehingga rasa ingin mengekspresikan amarah dengan cara yang kurang baik pun berkurang. Dengan begitu, Anda bisa fokus menyelesaikan masalah dibanding fokus terhadap amarah.

    2. Mengubah pola pikir

    Ciri orang yang tempramental biasanya mudah tersulut dengan pikiran negatif yang dibuatnya sendiri terhadap suatu hal. Oleh sebab itu, coba ganti sudut pandang dan mulailah mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif.

    Pasalnya, pikiran negatif, pesimistis, justru akan memperparah suatu kondisi yang sudah terjadi. Lebih baik, mulailah untuk lebih optimis, atau setidaknya realistis. Hal ini bisa sangat membantu mengontrol amarah yang tidak perlu.

    3. Menulis buku harian

    Cara yang satu ini mungkin dapat membantu Anda menghadapi watak tempramental yang sering kali tidak terkendali. Cobalah untuk mulai menulis di buku harian perasaan-perasaan yang Anda rasakan setiap hari.

    Tak lupa, tulis juga apa penyebab munculnya rasa marah, bagaimana Anda mengatasi rasa marah tersebut, dan bagaimana orang-orang bereaksi terhadap hal itu. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk memahami perasaan Anda sendiri dan mengetahui cara tepat mengontrol amarah yang sering kali muncul.

    4. Memulai dengan “Saya” saat mengekspresikan amarah

    Saat sedang marah, orang dengan watak tempramental sering kali begitu mudah mengeluarkan kata-kata yang bisa menyakiti hati orang lain, kemudian menyesal setelahnya. Hal ini biasanya terjadi karena saat marah, Anda memiliki kecenderungan meletakkan kesalahan pada orang lain.

    Untuk menghindari hal tersebut, gunakan kalimat yang dimulai dengan kata, “Saya” atau “Aku”. Dengan begitu, Anda bisa tetap menyampaikan amarah dengan sopan tanpa menyakiti perasaan orang lain.

    Sebagai contoh, lebih baik mengucapkan, “Aku merasa marah karena kamu tidak mau membantu melakukan pekerjaan rumah,” daripada, “Kamu tidak pernah membantu melakukan pekerjaan rumah.”

    5. Menghindari dendam pada orang lain

    Memaafkan kesalahan orang lain adalah hal yang sangat baik bahkan untuk diri Anda sendiri. Pasalnya, perasaan negatif yang dipelihara dapat membuat Anda mudah merasa marah dan kesal terhadap orang lain.

    Oleh sebab itu, agar Anda tidak menjadi orang yang tempramental, cobalah untuk memaafkan kesalahan orang lain dan jangan menyimpan dendam kepadanya. Jika berhasil melakukannya, Anda bisa belajar dari situasi, bahkan menjalin hubungan yang baik dengan orang yang membuat Anda marah tersebut.

    Cara menghadapi orang yang tempramental

    mengendalikan emosi terhadap pasangan

    Jika memiliki pasangan, saudara, orangtua, atau teman yang tempramental, Anda bisa membantunya untuk mengurangi kebiasaan mudah marahnya dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

    1. Menjadi pendengar yang baik

    Pertama-tama, cara menghadapi orang temperamental adalah berusaha mendengarkan saat ia mengutarakan perasaannya. Saat merasa didengar, orang dengan watak ini bisa lebih mudah memahami bagaimana sudut pandang orang lain terhadap masalah yang dihadapinya. Dengan begitu, ia bisa menerima saran-saran yang Anda berikan.

    2. Memberikan ruang dan waktu untuk sendiri

    Menurut Mind, memberikan ruang dan waktu terhadap orang tempramental yang sedang marah dapat membantunya untuk menenangkan diri dan berpikir lebih jernih. Contohnya, berikan waktu untuknya pergi ke kamar sendiri, atau cobalah untuk tidak menghubunginya hingga beberapa waktu.

    Tidak hanya kepada orang dengan watak tersebut, Anda juga membutuhkan waktu untuk ikut menenangkan hati dan pikiran.

    3. Membantu mengidentifikasi penyebab

    Saat sedang sama-sama tenang, cobalah untuk membantunya mencari tahu apa penyebabnya menjadi mudah marah. Dengan begitu, Anda bisa mencari solusi agar bisa menghindari berbagai situasi yang dapat memantik perasaan marah tersebut.

    Tak hanya itu, mengidentifikasi penyebabnya juga bisa membantu orang dengan watak tempramental dalam mengontrol emosi dan menyampaikan amarahnya dengan cara yang lebih baik dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 09/03/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan