Beberapa jenis gangguan mental memiliki gejala yang mirip satu sama lain. Sebagai contohnya, siklotimia merupakan salah satu gangguan mental yang gejalanya hampir menyerupai gangguan bipolar.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Beberapa jenis gangguan mental memiliki gejala yang mirip satu sama lain. Sebagai contohnya, siklotimia merupakan salah satu gangguan mental yang gejalanya hampir menyerupai gangguan bipolar.
Gangguan mental ini cukup sulit dideteksi karena orang yang mengalaminya sering kali tidak menyadari kondisinya. Simak uraian berikut untuk memahami lebih jauh seputar definisi, gejala, penyebab, hingga penanganan siklotimia.
Siklotimia atau cyclothymic disorder adalah gangguan pada suasana hati yang menyebabkan perubahan emosi secara drastis, tapi dalam skala yang lebih ringan daripada gangguan bipolar.
Karena hal tersebut, siklotimia juga dikenal sebagai gangguan bipolar ringan. Pengidapnya dapat mengalami perubahan mood dari sangat bersemangat (episode manik) menjadi depresi.
Kondisi ini biasanya sering terjadi pada remaja atau dewasa awal, baik pada wanita maupun pria. Namun, dilansir dari laman Cleveland Clinic, diperkirakan lebih banyak wanita yang mencari pengobatan gejala daripada pria.
Orang dengan kondisi ini sering merasa baik-baik saja, padahal ia terlihat murung bagi orang lain. Itulah sebabnya, banyak orang tidak menyadari adanya gangguan ini karena perubahan suasana hati yang dialaminya tidak terlalu berat.
Siklotimia dapat ditandai dengan gejala depresi terselubung yang kemudian berubah menjadi hipomania. Hipomania merupakan perubahan suasana hati yang membuat seseorang merasa sangat bersemangat, baik secara fisik maupun mental.
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5), perbedaan antara cyclothymic disorder dengan gangguan bipolar yakni keparahan gejalanya.
Perubahan suasana hati akibat bipolar lebih ekstrem dibandingkan siklotimia. Jadi, gejala depresi dan hipomania yang muncul lebih ringan dibandingkan gangguan bipolar.
Namun, perlu diketahui, bila tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan bipolar tipe 1 atau 2.
Gejala umum dari siklotimia yakni depresi selama lebih dari berminggu-minggu yang kemudian diikuti oleh hipomania dalam beberapa hari. Gejala depresi dari siklotimia meliputi:
Sementara gejala hipomania dari siklotimia mencakup:
Gejala bisa terjadi secara terpisah atau bisa juga bersamaan. Sebelum didiagnosa dengan penyakit ini, gejala yang menyerang harus terjadi setidaknya dua tahun pada orang dewasa dan satu tahun pada anak-anak.
Siklus perubahan gejala biasanya berpola, yaitu dari depresi, normal, kemudian hipomania. Segeralah berkonsultasi ke dokter spesialis kejiwaan atau psikiater terdekat apabila Anda mengalami gejala di atas.
Hingga saat ini, penyebab bipolar dan siklotimia tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor bisa dikaitkan dengan penyakit ini, seperti riwayat keluarga yang sebelumnya memiliki gangguan mental.
Adanya perubahan neurobiologi (cara kerja sistem saraf), trauma psikologis, atau periode stres berkepanjangan juga bisa jadi pemicu kondisi ini.
Siklotimia merupakan kondisi kronis yang membutuhkan perawatan seumur hidup. Terlebih, perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari hingga menyebabkan masalah pekerjaan dan hubungan pribadi.
Walaupun tidak dapat disembuhkan, gejalanya masih bisa dikelola. Bila pasien tidak menerima perawatan, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan bipolar yang membuatnya rentan melakukan hal-hal yang berisiko.
Beberapa perilaku yang patut diwaspadai yaitu penggunaan obat-obatan terlarang, tindakan kekerasan, pelecehan seksual, bahkan kematian karena penyakit kronis atau bunuh diri.
Berikut ini beberapa obat yang dapat membantu pengidap siklotimia.
Selain obat, pasien juga memerlukan terapi kesehatan dan terapi kognitif. Terapi kesehatan berfokus untuk meningkatkan kesehatan pasien secara menyeluruh dan meringankan gejalanya.
Sementara itu, terapi kognitif bertujuan untuk mengembalikan perilaku pasien ke arah yang lebih positif dan sehat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar