backup og meta

5 Bahaya yang Mengintai Pengidap Binge Eating Disorder

5 Bahaya yang Mengintai Pengidap Binge Eating Disorder

Binge-eating disorder adalah gangguan makan yang membbuat pengidapnya makan berlebihan tanpa kendali meski sudah merasa kenyang atau tidak ingin makan. Tak hanya membuat perut terasa sakit dan penuh setelahnya, binge-eating disorder juga dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan bila terus berlangsung dalam jangka panjang. 

Bahaya binge-eating disorder untuk kesehatan

stres membuat kita makan berlebihan

Banyak orang yang mencari kenyamanan dengan makan banyak ketika stres. Memang, beberapa jenis makanan dapat membantu pelepasan dopamin ke dalam tubuh yang membuat Anda merasa senang atau puas setelah memakannya.

Namun, hal ini perlu diperhatikan lagi, apakah Anda hanya melakukannya sesekali atau sudah sering.

Bila Anda terus makan walau sudah merasa kenyang dan tidak ingin lagi, mungkin ini saatnya Anda mulai waspada akan kemungkinan binge-eating disorder. 

Pengidap binge-eating disorder sering kali kehilangan kendali akan seberapa banyak makanan yang telah dikonsumsinya.

Pada saat yang sama, mereka tidak melakukan sesuatu untuk menghentikannya. Bahkan, banyak yang tidak menyadari bahwa pola makan yang dilakukannya sudah mulai tidak normal. 

Binge-eating disorder yang tidak terdeteksi dapat menimbulkan bahaya pada para pengidapnya. Ditambah dengan adanya kecenderungan memilih makanan tinggi lemak dan gula, bukan tak mungkin bila kebiasaan ini berujung pada berbagai kondisi berikut ini.

1. Obesitas

Salah satu bahaya binge-eating disorder yang paling sering terjadi yakni masalah berat badan berlebih atau obesitas.

Diperkirakan dua pertiga dari seluruh pengidap binge-eating disorder memiliki berat badan di atas rata-rata. 

Ketika gejala binge-eating berlangsung, seseorang akan mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan.

Kalori yang tidak dibakar akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak. Semakin sering kebiasaan ini dilakukan, berat badan akan semakin naik.

Obesitas membuat risiko seseorang terhadap penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker meningkat. 

2. Penyakit jantung

jenis penyakit jantung

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, kebiasaan makan terlalu banyak yang terus dilakukan tanpa diselingi aktivitas fisik yang cukup akan menambah kadar lemak dalam tubuh. 

Tingginya kadar lemak berkaitan erat dengan meningkatnya tekanan darah, kolesterol, dan kadar trigliserida. Semua faktor tersebut menyatu dan membuat risiko terhadap penyakit jantung jadi lebih tinggi. 

3. Diabetes tipe 2

Tidak hanya penyakit jantung, bahaya risiko diabetes tipe 2 juga turut mengintai pengidap binge-eating disorder.

Ini lantaran pola makan yang tidak teratur dapat mengganggu proses perubahan glukosa menjadi energi di dalam sel. 

Risiko diabetes bahkan dikatakan tujuh kali lebih besar pada orang-orang dengan berat badan berlebih daripada mereka yang memiliki berat badan sehat. 

Menariknya, penyakit diabetes tipe 2 juga bisa meningkatkan risiko binge-eating pada pasien. Penelitian oleh Chevinsky dkk. pada 2020 menemukan bahwa episode binge-eating lebih sering terjadi pada pasien yang lebih muda.  

4. Masalah kantung empedu

Bahaya binge-eating disorder selanjutnya ternyata berpengaruh pada penyakit di kantung empedu. Salah satu penyakit akibat gangguan makan berlebihan ini adalah batu empedu. 

Makan berlebihan dapat membuat kantung empedu mengeras, terutama bila Anda makan makanan yang berminyak atau berlemak.

Dari sinilah batu empedu bisa terbentuk, lalu lama-kelamaan akan menghalangi aliran empedu. 

5. Depresi

Beberapa orang yang mengalami binge-eating disorder mengalami depresi. Begitu pun sebaliknya, pengidap depresi lambat laun dapat mengalami gangguan makan.

Ketika mencari rasa nyaman, banyak orang mendapatkannya lewat konsumsi makanan tinggi lemak yang cenderung rendah gizi.

Jenis makanan ini bisa menimbulkan efek kecanduan yang membuat seseorang jadi lebih sensitif. Jika Anda tidak mampu mengendalikan makan, risiko terhadap gangguan mental dan emosional bisa meningkat.

Hubungan antara binge-eating dan depresi bagaikan siklus yang berputar. Binge-eating bisa menimbulkan dampak pada kondisi emosional yang berujung menjadi depresi.

Lalu, ketika episode depresi berlangsung, Anda akan kembali melampiaskannya dengan makan yang banyak. 

Kapan Anda harus ke psikolog?

Dampak binge-eating disorder tidak hanya memiliki bahaya terhadap kesehatan mental, tetapi juga kondisi fisik Anda. Pada kasus yang serius, dibutuhkan kerjasama antara dokter dan spesialis kejiwaan. 

Mau tak mau, Anda harus menguras banyak biaya untuk menjalani serangkaian perawatan demi mencapai kesembuhan. 

Tanda binge-eating disorder kerap disepelekan sebagai sekadar mekanisme koping, padahal binge-eating disorder merupakan masalah yang nyata.

Anda harus lebih waspada akan segala perubahan pada kebiasaan dalam pola makan. 

Mungkin, Anda perlu mempertimbangkan konsultasi ke psikolog bila kebiasaan makan berlebihan telah terjadi setidaknya sekali seminggu dan berlangsung selama tiga bulan. 

Selain itu, beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • makan lebih cepat dari biasanya,
  • makan sampai perut terasa sangat penuh,
  • mengonsumsi makanan dalam porsi yang besar walau sedang tidak lapar, 
  • makan sendiri karena malu dengan pandangan orang lain, serta
  • merasa jijik atau bersalah setelah makan berlebihan. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Peterson, R. E., Latendresse, S. J., Bartholome, L. T., Warren, C. S., & Raymond, N. C. (2012). Binge Eating Disorder Mediates Links between Symptoms of Depression, Anxiety, and Caloric Intake in Overweight and Obese Women. Journal of obesity, 2012, 407103. Retrieved June 28, 2022. 

Chevinsky, J. D., Wadden, T. A., & Chao, A. M. (2020). Binge Eating Disorder in Patients with Type 2 Diabetes: Diagnostic and Management Challenges. Diabetes, metabolic syndrome and obesity : targets and therapy, 13, 1117–1131. Retrieved June 28, 2022. 

Obesity. (2021). Mayo Clinic. Retrieved June 28, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742#

Eating Disorder and Diabetes. (2014). Public Health England. Retrieved June 28, 2022, from https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/338934/Adult_obesity_and_type_2_diabetes_.pdf

5 Very Real Dangers of Binge Eating. (2022). Keck Medicine of USC. Retrieved June 28, 2022, from https://www.keckmedicine.org/blog/5-very-real-dangers-of-binge-eating/

Versi Terbaru

25/07/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Cara Mencegah dan Mengatasi Anoreksia Nervosa

Gangguan Ruminasi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 25/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan